Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 07 Mei 2017 |
KalbarOnline, Pontianak – Tokoh ulama kembali mendapatkan tindakan intoleran di Kalimantan Barat. Beberapa waktu lalu, aksi intoleran menimpa Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain, kini hal itu dialami oleh Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Ahmad Soebri Lubis dan Ustadz Hidayat Quaiandri Batangtaris beserta rombongan.
Ustadz Ahmad Soebri Lubis sedianya akan mengisi Tabligh Akbar di Kabupaten Mempawah. Beliau berangkat dari Jakarta dengan pesawat Lion Air JT 716 pukul 20.00 WIB usai menghadiri Aksi Simpatik 55, Jum’at (5/5/2017).
Kehadiran beliau yang sudah ditunggu umat Islam Kalbar khususnya umat Islam Mempawah akhirnya terhambat, lantaran aparat kepolisian mencegah Ustadz Soebri Lubis dan langsung memulangkan kembali Ustadz Shabri ke Jakarta seketika tiba di Bandara Pontianak, Jum’at malam.
Setibanya rombongan Ustadz Ahmad Soebri Lubis turun dari Pesawat Lion JT 716 dengan pertimbangan keamanan wilayah pihak Polresta Pontianak dan Kodim 1207/Bs, Brimobda Kalbar dan Kasiintel Lanud Supadio, kedua orang tersebut langsung dinaikkan pesawat Citilink tujuan Jakarta.
Sempat terjadi insiden
Penangkapan terhadap rombongan umat Islam yang menjemput, lantaran kecewa terhadap sikap aparat yang memulangkan Ketua Umum FPI ke Jakarta.
Apakah ini sikap TOLERAN dan BHINNEKA yang kalian gembar gemborkan selama ini?
Melalui fanpagenya, FPI menyatakan:
“SIAPA YANG INTOLERAN KAMI atau KALIAN? Baru saja KH Achmad Soebri Lubis, Ketua Umum FPI DITOLAK dan dipaksa BALIK ke Jakarta, saat mendarat di Kalbar dalam rangka menghadiri Tablig Akbar atas undangan masyarakat Kalbar.
Sikap Gubernur Kalbar non muslim (dari PDIP) yang dalam berapa hari lalu memprovokasi masyarakat untuk menolak para ulama FPI dari Jakarta, membuat masyarakat Dayak non muslim yang didukung aparat, menolak kehadiran Ketua Umum FPI malam ini.
Apakah ini sikap TOLERANSI yang selama ini kalian dengungkan? Jadi siapa yang intoleren itu kami atau kalian?
OMONG KOSONG KOAR-KOAR TOLERANSI DAN BHINNEKA.
Berikut VIDEO insiden pemulangan Ketua Umum FPI:
[embed]https://www.youtube.com/watch?v=vm6LRlg-rbM[/embed]
KalbarOnline, Pontianak – Tokoh ulama kembali mendapatkan tindakan intoleran di Kalimantan Barat. Beberapa waktu lalu, aksi intoleran menimpa Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain, kini hal itu dialami oleh Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Ahmad Soebri Lubis dan Ustadz Hidayat Quaiandri Batangtaris beserta rombongan.
Ustadz Ahmad Soebri Lubis sedianya akan mengisi Tabligh Akbar di Kabupaten Mempawah. Beliau berangkat dari Jakarta dengan pesawat Lion Air JT 716 pukul 20.00 WIB usai menghadiri Aksi Simpatik 55, Jum’at (5/5/2017).
Kehadiran beliau yang sudah ditunggu umat Islam Kalbar khususnya umat Islam Mempawah akhirnya terhambat, lantaran aparat kepolisian mencegah Ustadz Soebri Lubis dan langsung memulangkan kembali Ustadz Shabri ke Jakarta seketika tiba di Bandara Pontianak, Jum’at malam.
Setibanya rombongan Ustadz Ahmad Soebri Lubis turun dari Pesawat Lion JT 716 dengan pertimbangan keamanan wilayah pihak Polresta Pontianak dan Kodim 1207/Bs, Brimobda Kalbar dan Kasiintel Lanud Supadio, kedua orang tersebut langsung dinaikkan pesawat Citilink tujuan Jakarta.
Sempat terjadi insiden
Penangkapan terhadap rombongan umat Islam yang menjemput, lantaran kecewa terhadap sikap aparat yang memulangkan Ketua Umum FPI ke Jakarta.
Apakah ini sikap TOLERAN dan BHINNEKA yang kalian gembar gemborkan selama ini?
Melalui fanpagenya, FPI menyatakan:
“SIAPA YANG INTOLERAN KAMI atau KALIAN? Baru saja KH Achmad Soebri Lubis, Ketua Umum FPI DITOLAK dan dipaksa BALIK ke Jakarta, saat mendarat di Kalbar dalam rangka menghadiri Tablig Akbar atas undangan masyarakat Kalbar.
Sikap Gubernur Kalbar non muslim (dari PDIP) yang dalam berapa hari lalu memprovokasi masyarakat untuk menolak para ulama FPI dari Jakarta, membuat masyarakat Dayak non muslim yang didukung aparat, menolak kehadiran Ketua Umum FPI malam ini.
Apakah ini sikap TOLERANSI yang selama ini kalian dengungkan? Jadi siapa yang intoleren itu kami atau kalian?
OMONG KOSONG KOAR-KOAR TOLERANSI DAN BHINNEKA.
Berikut VIDEO insiden pemulangan Ketua Umum FPI:
[embed]https://www.youtube.com/watch?v=vm6LRlg-rbM[/embed]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini