Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 28 September 2017 |
KalbarOnline, Sambas – Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, LC mendorong agar Kabupaten Sambas segera memiliki produk beras dengan brand sendiri.
Tak hanya itu, ia juga mengharapkan agar beras hasil produksi pertanian Kabupaten Sambas dapat dipasarkan hingga ke daerah lainnya.
“Dalam bidang pertanian, Kabupaten Sambas harus mampu menyediakan beras dengan brand sendiri, karena di daerah lain saja sudah ada. Bahkan kita yang harus bisa menjual beras ke daerah lain, setelah diolah menjadi brand daerah Sambas,” ujarnya usai membuka seminar pertanian DPD HKTI Kalbar, Senin (25/9).
Bupati menilai, dalam bidang pertanian, masyarakat di Kabupaten Sambas sangat bersemangat.
Ini dibuktikan dengan hamparan pertanian padi di Kabupaten Sambas, yang menjadi hamparan sawah terbesar di Kalbar.
“Sambas merupakan daerah lumbung pangan Kalbar. Tapi yang dihadapi petani sekarang, manakala ada panen raya ketika hasil padi banyak, namun petani sulit menjual hasil pertanian mereka,” terangnya.
Menurut Atbah, pemerintah pusat melalui Bulog diharapkan mampu mensejahterakan para petani, dengan membeli hasil pertanian para petani dengan harga yang layak dan rasional.
“Sekarang ini, Bulog mengambil hasil petani antara Rp3.400 sampai Rp3.700. Sementara yang diharapkan petani, gabah mereka dihargai Rp4000,” jelasnya.
Untuk itu, Bupati sangat mendorong dan mengharapkan agar segera lahir kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada para petani untuk dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Karena kita adalah negara pertanian, tetapi kenyataannya petani kita masih miskin,” tukasnya miris.
Menurutnya, profesi petani di Indonesia masih belum mendapatkan peningkatan kesejahteraan, hal ini sangat jauh berbeda dengan beberapa profesi lainnya di Indonesia.
“Harus ada kebijakan yang mensejahterakan petani. Saya harap seminar ini turut menyumbangkan ide-ide positif untuk kebijakan yang bisa mensejahterakan petani. Minimal, harus ada kebanggaan menjadi seorang petani,” tukasnya.
Ia mengatakan sebagai anak petani pun, jangan sampai ada rasa kurang percaya diri. Harus bangga jadi petani, harus bangga jadi anak petani.
“Dengan kebanggaan itu, Insha Allah pembangunan pertanian dan kehidupan para petani semakin maju dan sejahtera,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPD HKTI) Provinsi Kalbar menggelar seminar pertanian bertemakan ‘Tantangan dan Arah Pembangunan Pertanian di Kabupaten Sambas Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Petani’ di ruang Freshia 1 Hotel Pantura Jaya, Sambas, Senin (25/9). (Mur)
KalbarOnline, Sambas – Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, LC mendorong agar Kabupaten Sambas segera memiliki produk beras dengan brand sendiri.
Tak hanya itu, ia juga mengharapkan agar beras hasil produksi pertanian Kabupaten Sambas dapat dipasarkan hingga ke daerah lainnya.
“Dalam bidang pertanian, Kabupaten Sambas harus mampu menyediakan beras dengan brand sendiri, karena di daerah lain saja sudah ada. Bahkan kita yang harus bisa menjual beras ke daerah lain, setelah diolah menjadi brand daerah Sambas,” ujarnya usai membuka seminar pertanian DPD HKTI Kalbar, Senin (25/9).
Bupati menilai, dalam bidang pertanian, masyarakat di Kabupaten Sambas sangat bersemangat.
Ini dibuktikan dengan hamparan pertanian padi di Kabupaten Sambas, yang menjadi hamparan sawah terbesar di Kalbar.
“Sambas merupakan daerah lumbung pangan Kalbar. Tapi yang dihadapi petani sekarang, manakala ada panen raya ketika hasil padi banyak, namun petani sulit menjual hasil pertanian mereka,” terangnya.
Menurut Atbah, pemerintah pusat melalui Bulog diharapkan mampu mensejahterakan para petani, dengan membeli hasil pertanian para petani dengan harga yang layak dan rasional.
“Sekarang ini, Bulog mengambil hasil petani antara Rp3.400 sampai Rp3.700. Sementara yang diharapkan petani, gabah mereka dihargai Rp4000,” jelasnya.
Untuk itu, Bupati sangat mendorong dan mengharapkan agar segera lahir kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada para petani untuk dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Karena kita adalah negara pertanian, tetapi kenyataannya petani kita masih miskin,” tukasnya miris.
Menurutnya, profesi petani di Indonesia masih belum mendapatkan peningkatan kesejahteraan, hal ini sangat jauh berbeda dengan beberapa profesi lainnya di Indonesia.
“Harus ada kebijakan yang mensejahterakan petani. Saya harap seminar ini turut menyumbangkan ide-ide positif untuk kebijakan yang bisa mensejahterakan petani. Minimal, harus ada kebanggaan menjadi seorang petani,” tukasnya.
Ia mengatakan sebagai anak petani pun, jangan sampai ada rasa kurang percaya diri. Harus bangga jadi petani, harus bangga jadi anak petani.
“Dengan kebanggaan itu, Insha Allah pembangunan pertanian dan kehidupan para petani semakin maju dan sejahtera,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPD HKTI) Provinsi Kalbar menggelar seminar pertanian bertemakan ‘Tantangan dan Arah Pembangunan Pertanian di Kabupaten Sambas Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Petani’ di ruang Freshia 1 Hotel Pantura Jaya, Sambas, Senin (25/9). (Mur)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini