KalbarOnline, Sekadau – Ratusan siswa/i SD Bantuan Yos Sudarso berkumpul di kelas yang dibuka sekat antara kelas 4, 5 dan 6 untuk menyaksikan berbagai penampilan dari masing-masing kelas dan siswa/i pada acara pelepasan peserta didik kelas 6.
Ribuan maaf tersampaikan serta motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat berikutnya. Guru diminta cerdas menyikapi siswa/i yang pintar, sekaligus membimbing para peserta didik yang masih nakal.
“Hari ini pihak sekolah harus melepas kepergian para peserta didik yang diantar para orang tua pada 16 juli 2012 silam. Terima kasih kepada pada orang tua yang sudha mempercayakan anak-anak kepada kami untuk menimba ilmu disini,” ungkap Kepala Sekola SD B Yos Sudarso, Adriana, Sabtu (19/5).
Ibu tiga anak itu melanjutkan, mungkin ada perilaku yang kurang mengenakan antara para guru kepada orang tua siswa dan kepada siswa mungkin ada beberapa yang kurang nyaman selama menempuh pendidikan disini, semua kami lakukan karena inginkan yang terbaik untuk kalian.
“Mengapa kami marah, karena kami syang dan tidak ingin kalian gagal. Pesan ibu, kalian jangan putus sekolah setelah SD dan lanjut SMP serta jenjang-jenjang pendidikan selanjutnya. Jaga selalu semangat belajar kalian dan selalu berbakti kepada orang tua serta kalian tetap harus menjaga nama baik sd kita tercinta ini, karena kalian masa depan kami,” tutup wanita asal kampung Janang Ran itu.
Sementara Helena selaku pereakilan dari peserta didik kelas enam, saya mewakili seluruh peserta didik kelas enam. Kami menghaturkan ribuan terima kasih yang kami haturkan, tentu tidak dapat membalas jasa dan budi baik para guru-guru kami selama mendidik kami enam tahun belakangan ini.
“Kepada adik-adik kelas kalian harus menjaga nama baik sekolah, kami juga minta maaf karena kami biasa mengejek kalian dan hal itu kami lakukan karena sebatas pertemanan saja tidak ada maksud lain. Kami minta doa kepada kalian semua karena kami segera meninggalkan sekolah ini untuk ke jenjang pendidikan tingkat pertama. Kami mohon maaf apabila ada tutur kata yang salah selama bermain dan belajar di sekolah ini,” tutup siswi asal kampung Sebedau itu.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Ayak Dua yang hadir pada acara tersebut mengatakan, mungkin kita harus melihat ke belakang, seperti ini lah kita pada jaman dahulu. Bedanya sekarang anak-anak SD sudah seperti SMP, dan saya selaku wali murid juga berterima kasih kepada bapak ibu guru.
“Tugas guru berat, guru dituntut untuk mendidik bukan sekedar mengajar. Anak-anak SD sudah kritis, jika jaman dahulu kita SMP pun belum berani protes kepada guru bila guru salah. Murid pintar guru harus cerdas, murid nakal tapi bagaimana cara mendidik menjadi berguna,” pungkasnya. (Mus/Ant)
Comment