Desak Polri – TNI tindak tegas pelaku pembakar hutan dan lahan
KalbarOnline, Pontianak – Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak, turun ke jalan menggelar aksi damai stop karhutla, Rabu (15/8/2018). HMI Cabang Pontianak menuntut Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan pihak terkait mengungkap dalang di balik kebakaran hutan dan lahan di Kalbar.
Selain itu, HMI Cabang Pontianak juga menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab dan mengusut tuntas terkait maraknya kebakaran lahan dan tebalnya kabut asap saat ini.
Baca: Kalbar Darurat Asap, Siapa Penyebab Dibalik Karhutla?
Baca: Dewan Minta Polisi Usut Tuntas Karhutla di PT Prana Indah Gemilang
Baca: Bocah 7 Tahun di Kabupaten Melawi Meninggal Akibat Karhutla
Dalam kesempatan tersebut, HMI Cabang Pontianak juga mendesak Pemerintah Daerah untuk menindak tegas koorporasi yang menjadi pelaku pembakaran lahan di wilayah Kalimantan Barat.
Selain melakukan orasi, massa aksi juga membentang spanduk bertuliskan ‘Lestarikan Hutan Kalbar sebagai Paru-Paru Dunia’, ‘Asap Merugikan Rakyat Kalbar’, ‘Stop Bakar Hutan’, dan ‘Tangkap Oknum yang Sengaja Bakar Hutan’.
Koordinator aksi, Haqiqi mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan mahasiswa terhadap kondisi Kalbar saat ini yang hampir setiap wilayah dikepung asap sisa pembakaran lahan.
“Aksi ini bentuk aspirasi masyarakat Kalbar yang saat ini menghadapi bencana kabut asap. Tuntaskan kabut asap di Kalimantan Barat, dan jangan sampai tahun ke tahun tidak mempunyai progres yang signifikan sehingga masalah ini kerap terulang kembali,” kata Haqiqi.
Dia menambahkan bahwa bencana ini mengakibatkan kerugian baik di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan serta hubungan internasional.
“Kami berharap BPBD Kalbar dan Pemprov Kalbar lebih serius dalam menangani permasalahan karhutla yang sudah sering terjadi,” tegasnya.
Massa juga mendesak aparat keamanan, Polri – TNI menindak tegas para pelaku pembakaran hutan dan lahan ini.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu menjaga dan melindungi serta melestarikan hutan dan lahan di Kalbar,” tutupnya.
Sementara, Ketua Umum HMI Cabang Pontianak, Yasin Purnama Kencana, dalam orasinya menilai, Pemprov belum berusaha maksimal untuk mengatasi kebakaran lahan dan kabut asap.
Dia menilai Pemprov hari ini belum agresif dalam menangani masalah Karhutla.
Padahal menurutnya Pemprov dan pihak terkait seharusnya bisa lebih agresif lagi menggunakan sumber daya yang ada untuk mengatasi persoalan itu.
“Pemerintah provinsi seharusnya bisa lebih cepat lagi dalam mengatasi kebakaran lahan di Kalimantan Barat,” tegas Yasin.
Selain melakukan orasi, ratusan kader HMI Cabang Pontianak juga diwarnai dengan aksi membagikan 1000 masker kepada pengguna jalan Ahmad Yani mengingat kabut semakin tebal. (Fai)
Comment