Pontianak    

Kostum Tugu Khatulistiwa Pukau Warga Semarang

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 04 Juli 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Pawai Budaya

Nusantara Apeksi

KalbarOnline,

Pontianak – Antusias warga menyaksikan penampilan peserta Pawai Budaya

Nusantara dari berbagai kota se-Indonesia menyemarakkan Rakernas XIV Apeksi

sempat membuat macet jalan di Kota Semarang, Rabu (3/7/2019) malam.

Berbagai kota menampilkan kekhasannya masing-masing dalam

karnaval budaya. Tak ketinggalan, Kota Pontianak yang tampil dengan kostum

berornamen Tugu Khatulistiwa yang dikenakan oleh Beisca Azzahra Siregar. Kostum

yang didesain mewah dengan lampu perpaduan warna-warni dan di belakang

pundaknya berbentuk lingkaran Tugu Khatulistiwa lengkap beserta anak panah

dengan tulisan di atasnya Kota Pontianak mengundang warga menyaksikan dari

dekat.

Dengan berjalan kaki menyusuri rute yang telah ditentukan

panitia, peserta konvoi berjumlah 32 orang yang mewakili Kota Pontianak juga

diramaikan dengan peserta yang mengenakan pakaian khas Pontianak, telok belanga

bagi pria dan baju kurung dikenakan peserta wanita.

Tak sedikit warga yang menyaksikan iring-iringan konvoi dari

Kota Pontianak terkesima dengan kostum Tugu Khatulistiwa yang unik. Bahkan tak

jarang beberapa warga berfoto selfie bersama model yang mengenakan kostum nan

megah itu.

Beisca, model yang mengenakan kostum Tugu Khatulistiwa,

mengaku sempat hampir pingsan lantaran berat kostum yang diembannya dengan

jarak tempuh rute yang dilalui lumayan jauh sekitar 2 kilometer lebih.

“Sebenarnya pada saat dikenakan tidak terlalu berat, tetapi

mungkin rutenya yang lumayan jauh sehingga sempat hampir pingsan,” ujarnya.

Namun,diakuinya, sesekali ia berhenti untuk melayani warga

yang ingin berfoto. Kesempatan itu pula dimanfaatkannya untuk beristirahat

sejenak dan minum air putih. Menurutnya, ini merupakan pertama kalinya ia

mengikuti karnaval nasional. Baginya, ada suatu kebanggaan tersendiri

mengenakan kostum yang menggambarkan definisi Kalbar khususnya Pontianak.

“Kalau mengenakan kostum yang berukuran besar memang pernah,

tapi kostum yang saya kenakan ini adalah yang terberat dan termewah baru pada

pawai budaya nusantara di Apeksi ini,” ungkap Beisca.

Ia menilai, antusias masyarakat menyaksikan pawai atau

karnaval budaya ini sangat tinggi karena pariwisata budaya banyak diminati.

“Kita bisa melihat betapa ramainya orang-orang yang turun ke

jalan untuk menyaksikan pawai dan merekam dengan kamera hingga jalanan macet,”

katanya.

Desainer Kostum Tugu Khatulistiwa, Oktavianingsih, menyebut

kostum yang dirancangnya terinspirasi dari ikon Kota Pontianak yakni Tugu

Khatulistiwa, dipadukan dengan karakter cosplay. Bahan yang digunakannya adalah

eva foam atau lebih dikenal dengan busa hati. Sedangkan untuk proses finishingnya

menggunakan kulit dan cat.

“Kostum ini dirancang khusus untuk kita tampilkan pada Pawai

Budaya Nusantara Apeksi dan ini untuk pertama kalinya,” tuturnya.

Proses pembuatan kostum ini membutuhkan waktu sekitar dua

pekan. Setelah selesai, kostum yang di bawa ke Semarang dalam keadaan belum

dirakit. Pada saat akan mengikuti pawai, kostum dirakit untuk dikenakan sang

model. Dirinya dibantu rekannya merancang kostum sedemikian rupa dengan konsep

Tugu Khatulistiwa.

“Kostum ini dikenakan di bahu dengan berat sekitar 10

kilogram dan menggunakan lampu untuk menambah kesan mewah,” pungkasnya. (jim/humpro)

Artikel Selanjutnya
HUT Bhayangkara ke-73, Polsek Delta Pawan Serahkan Bantuan ke Warga Kurang Mampu
Kamis, 04 Juli 2019
Artikel Sebelumnya
Ketapang Expo 2019 Tercoreng, Sejumlah PKL Jadi Korban Pungli
Kamis, 04 Juli 2019

Berita terkait