Sintang    

Buka Festival Tenun Ikat dan Seminar Internasional, Sekda Sintang Harap Dijadikan Even Tahunan

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 24 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah membuka Festival

Tenun Ikat dan Seminar Internasional yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang yang dilangsungkan di Museum Kapuas

Raya, Rabu (23/10/2019) pagi. Selain Festival Tenun Ikat, juga digelar seminar

International tekstil tahun 2019.

Dalam sambutannya, Yosepha Hasnah menyampaikan rasa

bangganya pada tenun ikat Sintang yang sudah beberapa kali menerima penghargaan

dari pemerintah pusat.

“Tenun ikat Sintang sudah beberapa kali menerima penghargaan

dari pemerintah antara lain, warisan budaya tak benda, Upakarti. Ini semua

karena ketekunan para perajin tenun, bantuan banyak pihak dan perhatian Pemkab

Sintang terhadap tenun ikat ini,” kata Yosepha Hasnah.

“Pelaksanaan Festival Tenun Ikat dan seminar international tekstil

yang digelar oleh Pemkab Sintang ini hanya salah satu upaya untuk pengembangan

objek pokok kebudayaan sebagaimana diamanatkan Undang-undang nomor 5 tahun 2017,”

timpal Yosepha.

Untuk itu ia berharap, ke depannya even serupa menjadi

agenda tahunan Disdikbud Sintang dengan mengundang turis mancanegara.

“Sehingga kegiatan ini bisa memiliki multiplier effect terhadap pemberdayaan para penenun dan khususnya

masyarakat Kabupaten Sintang dari berbagai sektor,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Sintang, Lindra Azmar menjelaskan, kegiatan festival dan seminar bertujuan

untuk pelestarian budaya dan pengembangan tenun ikat, sekaligus pemajuan objek

pokok kebudayaan yang ada di Kabupaten Sintang.

“Dalam festival ini, kami menyelenggarakan berbagai jenis

perlombaan, mulai dari lomba puak kumbu, pewarna alam, lomba puak kumbu

pewarnaan kimia, fashion show anak dan desain kosut bagi penenun,” terang

Lindra Azmar.

“Festival tenun ikat ini diikuti oleh peserta dari desa dan

kecamatan yang selama ini memang menjadi sentra perajin tenun ikat seperti

Kelam Permai dan Dedai. Sedangkan unsur juri lomba kami siapkan dari Belanda,

Sabah Malaysia dan Pontianak. Tidak ada dari Sintang untuk menjamin penilaian

lomba ini sangat objektif,” ungkap Lindra Azmar.

Khusus mengenai seminar internasional tekstil, kata dia, ada

sejumlah pembicara dari berbagai negara di antaranya Itie Van Hout dari Belanda,

Mohd Ardhih Bin Pidih dari Sabah, Malaysia. Kemudian Joanna Datuk Kitingan dari

Sabah, Malaysia dan Sugiman Karyareja (Indonesia).

“Seminarnya akan dimulai pada pukul 08.00 WIB di Gedung

Pancasila Sintang. Beberapa pembicara seminar International juga sudah hadir

pada pembukaan Festival Tenun Ikat hari ini,” pungkasnya. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Pemkab Sintang Kembali Program KIAT Guru
Kamis, 24 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Wabup Askiman Buka Jemelak Expo 2019, Ini Harapannya
Kamis, 24 Oktober 2019

Berita terkait