Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 24 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah membuka Festival
Tenun Ikat dan Seminar Internasional yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang yang dilangsungkan di Museum Kapuas
Raya, Rabu (23/10/2019) pagi. Selain Festival Tenun Ikat, juga digelar seminar
International tekstil tahun 2019.
Dalam sambutannya, Yosepha Hasnah menyampaikan rasa
bangganya pada tenun ikat Sintang yang sudah beberapa kali menerima penghargaan
dari pemerintah pusat.

“Tenun ikat Sintang sudah beberapa kali menerima penghargaan
dari pemerintah antara lain, warisan budaya tak benda, Upakarti. Ini semua
karena ketekunan para perajin tenun, bantuan banyak pihak dan perhatian Pemkab
Sintang terhadap tenun ikat ini,” kata Yosepha Hasnah.
“Pelaksanaan Festival Tenun Ikat dan seminar international tekstil
yang digelar oleh Pemkab Sintang ini hanya salah satu upaya untuk pengembangan
objek pokok kebudayaan sebagaimana diamanatkan Undang-undang nomor 5 tahun 2017,”
timpal Yosepha.
Untuk itu ia berharap, ke depannya even serupa menjadi
agenda tahunan Disdikbud Sintang dengan mengundang turis mancanegara.
“Sehingga kegiatan ini bisa memiliki multiplier effect terhadap pemberdayaan para penenun dan khususnya
masyarakat Kabupaten Sintang dari berbagai sektor,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Sintang, Lindra Azmar menjelaskan, kegiatan festival dan seminar bertujuan
untuk pelestarian budaya dan pengembangan tenun ikat, sekaligus pemajuan objek
pokok kebudayaan yang ada di Kabupaten Sintang.
“Dalam festival ini, kami menyelenggarakan berbagai jenis
perlombaan, mulai dari lomba puak kumbu, pewarna alam, lomba puak kumbu
pewarnaan kimia, fashion show anak dan desain kosut bagi penenun,” terang
Lindra Azmar.
“Festival tenun ikat ini diikuti oleh peserta dari desa dan
kecamatan yang selama ini memang menjadi sentra perajin tenun ikat seperti
Kelam Permai dan Dedai. Sedangkan unsur juri lomba kami siapkan dari Belanda,
Sabah Malaysia dan Pontianak. Tidak ada dari Sintang untuk menjamin penilaian
lomba ini sangat objektif,” ungkap Lindra Azmar.
Khusus mengenai seminar internasional tekstil, kata dia, ada
sejumlah pembicara dari berbagai negara di antaranya Itie Van Hout dari Belanda,
Mohd Ardhih Bin Pidih dari Sabah, Malaysia. Kemudian Joanna Datuk Kitingan dari
Sabah, Malaysia dan Sugiman Karyareja (Indonesia).
“Seminarnya akan dimulai pada pukul 08.00 WIB di Gedung
Pancasila Sintang. Beberapa pembicara seminar International juga sudah hadir
pada pembukaan Festival Tenun Ikat hari ini,” pungkasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah membuka Festival
Tenun Ikat dan Seminar Internasional yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang yang dilangsungkan di Museum Kapuas
Raya, Rabu (23/10/2019) pagi. Selain Festival Tenun Ikat, juga digelar seminar
International tekstil tahun 2019.
Dalam sambutannya, Yosepha Hasnah menyampaikan rasa
bangganya pada tenun ikat Sintang yang sudah beberapa kali menerima penghargaan
dari pemerintah pusat.

“Tenun ikat Sintang sudah beberapa kali menerima penghargaan
dari pemerintah antara lain, warisan budaya tak benda, Upakarti. Ini semua
karena ketekunan para perajin tenun, bantuan banyak pihak dan perhatian Pemkab
Sintang terhadap tenun ikat ini,” kata Yosepha Hasnah.
“Pelaksanaan Festival Tenun Ikat dan seminar international tekstil
yang digelar oleh Pemkab Sintang ini hanya salah satu upaya untuk pengembangan
objek pokok kebudayaan sebagaimana diamanatkan Undang-undang nomor 5 tahun 2017,”
timpal Yosepha.
Untuk itu ia berharap, ke depannya even serupa menjadi
agenda tahunan Disdikbud Sintang dengan mengundang turis mancanegara.
“Sehingga kegiatan ini bisa memiliki multiplier effect terhadap pemberdayaan para penenun dan khususnya
masyarakat Kabupaten Sintang dari berbagai sektor,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Sintang, Lindra Azmar menjelaskan, kegiatan festival dan seminar bertujuan
untuk pelestarian budaya dan pengembangan tenun ikat, sekaligus pemajuan objek
pokok kebudayaan yang ada di Kabupaten Sintang.
“Dalam festival ini, kami menyelenggarakan berbagai jenis
perlombaan, mulai dari lomba puak kumbu, pewarna alam, lomba puak kumbu
pewarnaan kimia, fashion show anak dan desain kosut bagi penenun,” terang
Lindra Azmar.
“Festival tenun ikat ini diikuti oleh peserta dari desa dan
kecamatan yang selama ini memang menjadi sentra perajin tenun ikat seperti
Kelam Permai dan Dedai. Sedangkan unsur juri lomba kami siapkan dari Belanda,
Sabah Malaysia dan Pontianak. Tidak ada dari Sintang untuk menjamin penilaian
lomba ini sangat objektif,” ungkap Lindra Azmar.
Khusus mengenai seminar internasional tekstil, kata dia, ada
sejumlah pembicara dari berbagai negara di antaranya Itie Van Hout dari Belanda,
Mohd Ardhih Bin Pidih dari Sabah, Malaysia. Kemudian Joanna Datuk Kitingan dari
Sabah, Malaysia dan Sugiman Karyareja (Indonesia).
“Seminarnya akan dimulai pada pukul 08.00 WIB di Gedung
Pancasila Sintang. Beberapa pembicara seminar International juga sudah hadir
pada pembukaan Festival Tenun Ikat hari ini,” pungkasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini