KalbarOnline, Sintang – Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson mengunjungi destinasi wisata Rumah Ensaid Panjang di Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Rabu (06/03/2024).
Kehadiran Windy kala itu turut didampingi oleh Ketua Dekranasda Sintang, Rita Cendanawangi Melkianus.
Kunjungan itu bertujuan untuk melihat langsung potensi kerajinan Tenun Ikat Sintang yang menjadi salah satu kekayaan budaya dan peluang ekonomi kreatif di Kalbar. Rumah Ensaid Panjang dikenal sebagai destinasi wisata yang memproduksi kerajinan tenun ikat di Kabupaten Sintang.
Di tempat tersebut, Windy disambut hangat oleh para pengrajin Tenun Ikat Sintang yang telah mendiami Rumah Ensaid Panjang sejak tahun 1986. Terdapat 33 keluarga pengrajin yang bermukim di sana.
Windy turut berbincang dengan para perajin dan melihat berbagai macam kain tenun, termasuk Tenun Ikat Sintang yang terkenal dengan keindahannya, dan tenun ikat yang biasa dipakai Windy pun berasal dari tangan-tangan terampil mereka.
“Saya sangat terkesan dengan keindahan dan keunikan Tenun Ikat Sintang. Tenun ini bukan hanya indah, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Ini merupakan warisan budaya yang harus kita lestarikan dan promosikan,” ucap Windy.
Dirinya mengatakan, bahwa Dekranasda Provinsi Kalbar dan Dekranasda Kabupaten Sintang akan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam membina para perajin Tenun Ikat Sintang.
“Kita harus terus membina para perajin tenun ini agar mereka dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan berdaya saing. Kita juga perlu membantu mereka memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas,” katanya.
“Sebelumnya, dekranasda telah mempromosikan tenun sidan dari Kapuas Hulu yang telah banyak mendapatkan penghargaan. Sekarang giliran tenun ikat Sintang yang akan kita perkenalkan ke dunia.” tambah Windy.
Dirinya pun menekankan akan pentingnya pembinaan dan pelatihan bagi para pengrajin Tenun Ikat Sintang untuk meningkatkan kualitas produk dan desainnya.
“Kreasi dan pewarna alam yang indah menjadi daya tarik tersendiri bagi Tenun Ikat Sintang. Ditambah dengan desain baju yang menarik, Tenun Ikat Sintang dapat menjadi komoditas unggulan ekonomi kreatif Kalimantan Barat,” ujarnya.
Windy optimis, bahwa Tenun Ikat Sintang dapat menjadi salah satu komoditas unggulan ekonomi kreatif di Kalimantan Barat. Ia juga mendorong para perajin Tenun Ikat Sintang untuk terus berinovasi dan menciptakan desain-desain baru yang menarik.
“Dengan kreasi dan inovasi, tenun ikat Sintang akan semakin diminati oleh masyarakat dan wisatawan, ini akan membantu meningkatkan pendapatan para perajin dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kalimantan Barat,” tutur Windy.
Tenun ikat Sintang adalah salah satu jenis tenun tradisional yang berasal dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Tenun ini terkenal dengan motifnya yang khas dan warnanya yang cerah. Tenun Ikat Sintang biasanya dibuat dari benang katun dan sutra dengan menggunakan teknik ikat celup. Tenun Ikat Sintang biasanya digunakan untuk membuat pakaian adat, seperti baju, kain sarung, dan selendang. Tenun ini juga sering dijadikan sebagai souvenir dan hadiah. (Jau)
Comment