Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 20 Januari 2020 |
Apakah Kamu tahu apa yang diinginkan dalam hidup? Apa rencana Kamu 10 tahun ke depan? Ternyata penting untuk memiliki rencana dalam hidup, karena tujuan hidup membuat kita lebih sehat dan bahagia.
Studi yang dipublikasikan pada 10 Desember 2019 di Journal of Clinical Psychiatry menjelaskan, jika seseorang memiliki makna dalam hidup, besar kemungkinannya mereka akan sehat secara fisik dan mental. Tidak hanya sehat fisik dan mental, tapi juga bahagia.
Di sisi lain, orang-orang yang masih gelisah karena mencari makna di kehidupannya, cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih buruk. Itu karena, perjuangan yang mereka lakukan untuk menemukan tujuan hidup bisa memengaruhi suasana hati, hubungan sosial, kesehatan psikologis, serta kemampuan untuk berpikir dan bernalar.
“Kami menemukan bahwa tujuan hidup dikaitkan dengan fungsi fisik dan mental yang lebih baik,” kata Dr. Dilip Jeste, dekan senior The Center for Healthy Aging di University of California, San Diego, School of Medicine.
Selama ini, banyak yang berpikir tentang makna dan tujuan hidup dari sudut pandang filosofis. Namun, Dilip menuturkan jika tujuan hidup dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik, kesejahteraan dan kemungkinan panjang umur.
“Mereka yang memiliki tujuan hidup lebih bahagia dan sehat daripada mereka yang tidak memilikinya,” sambung Dilip.
Kesimpulan tersebut berasal dari penelitian yang dilakukan selama tiga tahun terhadap lebih dari 1.000 orang berusia 21 tahun dan orang dewasa yang tinggal di San Diego, Amerika Serikat. Semua peserta diminta untuk mengisi sejumlah pertanyaan yang menilai kesehatan fisik dan mental serta seberapa tajam fungsi otak mereka.
Mereka juga harus menjawab pertanyaan yang bertujuan untuk menentukan jumlah makna yang ditemukan dalam hidup, serta pencarian tujuan hidup yang masih dilakukan. Dilip mengatakan jika tujuan hidup seseorang merupakan konsep yang sangat individual. Bisa berasal dari agama, keluarga, pekerjaan, atau peran seseorang di masyarakat.
Pencarian Makna dan Tujuan Hidup
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, seiring bertambahnya usia, seseorang cenderung mengikuti kurva berbentuk U dalam mencari makna di kehidupannya. Pencarian akan makna dan tujuan hidup di kalangan dewasa muda sangat tinggi karena setiap orang membuat keputusan tentang karier dan pendidikan.
“Di usia tersebut, periode kecemasan cukup besar karena seseorang berusaha keras mencari makna dan tujuan hidup, tapi belum menemukannya,” kata Dilip tentang orang-orang yang berusia 20-an.
Ketika seseorang bertambah tua dan sudah mapan di kehidupannya, mereka cenderung untuk menemukan hal-hal yang memberi makna pada kehidupannya, menurut laporan tersebut. Tapi, ketika usia semakin bertambah, pencarian makna hidup kembali bergejolak di dalam diri mereka.
Fisik dan mental lemah yang dimiliki seseorang akan menantang gagasan mereka tentang diri sendiri. Dan, semakin banyak anggota keluarga dan teman-temannya yang meninggal dunia, memaksa mereka untuk bersaing dengan kesedihan dan kematian mereka sendiri.
“Mereka mulai mempertanyakan makna yang ditemukan dalam kehidupan pada usia muda. Dan, mereka mulai mencari lagi. Makna dan tujuan hidup di umur 75 tidak bisa sama dengan 35 tahun,” jelas Dilip.
Mencari jawaban atas makna dan tujuan hidup di usia berapa pun berkaitan dengan kesehatan pribadi. Kepuasaan akan hidup yang dimiliki dikaitkan dengan kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Sementara itu, pencarian makna dan tujuan hidup yang berkelanjutan dikaitkan dengan kesehatan mental lebih buruk dan fungsi otak yang kurang efektif.
Menetapkan tujuan hidup merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai apa yang diinginkan. Selain itu, memiliki tujuan hidup penting dilakukan agar kehidupan Kamu lebih sehat.
Referensi:
WebMD. Have a Purpose, Have a Healthier Life
Lifehack. 5 Amazing Benefits Of Setting Goals For A Healthier Life
Apakah Kamu tahu apa yang diinginkan dalam hidup? Apa rencana Kamu 10 tahun ke depan? Ternyata penting untuk memiliki rencana dalam hidup, karena tujuan hidup membuat kita lebih sehat dan bahagia.
Studi yang dipublikasikan pada 10 Desember 2019 di Journal of Clinical Psychiatry menjelaskan, jika seseorang memiliki makna dalam hidup, besar kemungkinannya mereka akan sehat secara fisik dan mental. Tidak hanya sehat fisik dan mental, tapi juga bahagia.
Di sisi lain, orang-orang yang masih gelisah karena mencari makna di kehidupannya, cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih buruk. Itu karena, perjuangan yang mereka lakukan untuk menemukan tujuan hidup bisa memengaruhi suasana hati, hubungan sosial, kesehatan psikologis, serta kemampuan untuk berpikir dan bernalar.
“Kami menemukan bahwa tujuan hidup dikaitkan dengan fungsi fisik dan mental yang lebih baik,” kata Dr. Dilip Jeste, dekan senior The Center for Healthy Aging di University of California, San Diego, School of Medicine.
Selama ini, banyak yang berpikir tentang makna dan tujuan hidup dari sudut pandang filosofis. Namun, Dilip menuturkan jika tujuan hidup dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik, kesejahteraan dan kemungkinan panjang umur.
“Mereka yang memiliki tujuan hidup lebih bahagia dan sehat daripada mereka yang tidak memilikinya,” sambung Dilip.
Kesimpulan tersebut berasal dari penelitian yang dilakukan selama tiga tahun terhadap lebih dari 1.000 orang berusia 21 tahun dan orang dewasa yang tinggal di San Diego, Amerika Serikat. Semua peserta diminta untuk mengisi sejumlah pertanyaan yang menilai kesehatan fisik dan mental serta seberapa tajam fungsi otak mereka.
Mereka juga harus menjawab pertanyaan yang bertujuan untuk menentukan jumlah makna yang ditemukan dalam hidup, serta pencarian tujuan hidup yang masih dilakukan. Dilip mengatakan jika tujuan hidup seseorang merupakan konsep yang sangat individual. Bisa berasal dari agama, keluarga, pekerjaan, atau peran seseorang di masyarakat.
Pencarian Makna dan Tujuan Hidup
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, seiring bertambahnya usia, seseorang cenderung mengikuti kurva berbentuk U dalam mencari makna di kehidupannya. Pencarian akan makna dan tujuan hidup di kalangan dewasa muda sangat tinggi karena setiap orang membuat keputusan tentang karier dan pendidikan.
“Di usia tersebut, periode kecemasan cukup besar karena seseorang berusaha keras mencari makna dan tujuan hidup, tapi belum menemukannya,” kata Dilip tentang orang-orang yang berusia 20-an.
Ketika seseorang bertambah tua dan sudah mapan di kehidupannya, mereka cenderung untuk menemukan hal-hal yang memberi makna pada kehidupannya, menurut laporan tersebut. Tapi, ketika usia semakin bertambah, pencarian makna hidup kembali bergejolak di dalam diri mereka.
Fisik dan mental lemah yang dimiliki seseorang akan menantang gagasan mereka tentang diri sendiri. Dan, semakin banyak anggota keluarga dan teman-temannya yang meninggal dunia, memaksa mereka untuk bersaing dengan kesedihan dan kematian mereka sendiri.
“Mereka mulai mempertanyakan makna yang ditemukan dalam kehidupan pada usia muda. Dan, mereka mulai mencari lagi. Makna dan tujuan hidup di umur 75 tidak bisa sama dengan 35 tahun,” jelas Dilip.
Mencari jawaban atas makna dan tujuan hidup di usia berapa pun berkaitan dengan kesehatan pribadi. Kepuasaan akan hidup yang dimiliki dikaitkan dengan kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Sementara itu, pencarian makna dan tujuan hidup yang berkelanjutan dikaitkan dengan kesehatan mental lebih buruk dan fungsi otak yang kurang efektif.
Menetapkan tujuan hidup merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai apa yang diinginkan. Selain itu, memiliki tujuan hidup penting dilakukan agar kehidupan Kamu lebih sehat.
Referensi:
WebMD. Have a Purpose, Have a Healthier Life
Lifehack. 5 Amazing Benefits Of Setting Goals For A Healthier Life
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini