Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 23 Maret 2020 |
KalbarOnline.com,
JEREZ—Rider gaek MotoGP, Valentino Rossi buka-bukaan soal kebiasaan yang kerap
ia lakukan jelang balapan. Termasuk berbicara dengan motornya dan perasaannya
menjelang balapan.
Pembalap berusia 41 tahun menjelaskan, berjongkok di samping motornya sebelum balapan adalah kebiasaan wajibnya. Ia mengaku berkomunikasi dengan tunggangannya untuk memastikan bahwa mereka akan berjuang bersama.
“Biasanya sebelum start aku berjongkok di samping sepeda motorku, aku berbicara dengannya. Aku katakan padanya bahwa sejak saat itu hanya aku dan dia, bahwa kita akan mencoba untuk naik podium dan bahwa dia harus membantuku,” beber Rossi di Crash.
Ia menegaskan, dirinya sangat percaya pada komunikasi dia dengan motornya. “Dia belum pernah menjawab saya, tetapi saya sangat mempercayainya. Jika dia berbicara kepada saya, saya tidak akan terkejut!” tegasnya.
Momen ini menurut Rossi akan sangat ia rindukan kelak ketika sudah pensiun. “Ketika saya berhenti balap, perasaan inilah yang paling saya rindukan, sebelum memulai balapan,” jelas rider Italia tersebut.
Menurut
Rossi, sebelum balapan berlangsung, ada perasaan benar-benar luar biasa. “Anda
memiliki banyak adrenalin dan keinginan untuk berpadu dengan baik dengan rasa
takut membuat kesalahan adalah perasaan yang tak terlupakan,” tuturnya.
Ia mengakui, perasaan takut muncul sesaat setelah balapan Moto2 berlangsung. “Banyak
pembalap berlomba hanya untuk (intensitas) apa yang Anda rasakan setelah
pemanasan sampai Anda berada di grid. Tetapi saat terburuk adalah ketika Moto2
dimulai, karena Anda mulai takut, Anda tahu bahwa segera setelah itu adalah giliran
Anda. Lalu ketika lampu hijau padam, kamu melaju. Kamu hampir masuk ke dimensi
lain,” kata Rossi. (amr)
KalbarOnline.com,
JEREZ—Rider gaek MotoGP, Valentino Rossi buka-bukaan soal kebiasaan yang kerap
ia lakukan jelang balapan. Termasuk berbicara dengan motornya dan perasaannya
menjelang balapan.
Pembalap berusia 41 tahun menjelaskan, berjongkok di samping motornya sebelum balapan adalah kebiasaan wajibnya. Ia mengaku berkomunikasi dengan tunggangannya untuk memastikan bahwa mereka akan berjuang bersama.
“Biasanya sebelum start aku berjongkok di samping sepeda motorku, aku berbicara dengannya. Aku katakan padanya bahwa sejak saat itu hanya aku dan dia, bahwa kita akan mencoba untuk naik podium dan bahwa dia harus membantuku,” beber Rossi di Crash.
Ia menegaskan, dirinya sangat percaya pada komunikasi dia dengan motornya. “Dia belum pernah menjawab saya, tetapi saya sangat mempercayainya. Jika dia berbicara kepada saya, saya tidak akan terkejut!” tegasnya.
Momen ini menurut Rossi akan sangat ia rindukan kelak ketika sudah pensiun. “Ketika saya berhenti balap, perasaan inilah yang paling saya rindukan, sebelum memulai balapan,” jelas rider Italia tersebut.
Menurut
Rossi, sebelum balapan berlangsung, ada perasaan benar-benar luar biasa. “Anda
memiliki banyak adrenalin dan keinginan untuk berpadu dengan baik dengan rasa
takut membuat kesalahan adalah perasaan yang tak terlupakan,” tuturnya.
Ia mengakui, perasaan takut muncul sesaat setelah balapan Moto2 berlangsung. “Banyak
pembalap berlomba hanya untuk (intensitas) apa yang Anda rasakan setelah
pemanasan sampai Anda berada di grid. Tetapi saat terburuk adalah ketika Moto2
dimulai, karena Anda mulai takut, Anda tahu bahwa segera setelah itu adalah giliran
Anda. Lalu ketika lampu hijau padam, kamu melaju. Kamu hampir masuk ke dimensi
lain,” kata Rossi. (amr)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini