Dibanding Pria, Ini 5 Alasan Wanita Lebih Mudah Merasa Insecure

Dibandingkan laki-laki, umumnya perempuan lebih sering merasakan insecure dan overthinking. Mayoritas perempuan pasti memiliki rasa insecure atau tidak percaya diri dengan aspek tertentu dalam kehidupan. Ditambah, popularitas media sosial yang saat ini banyak menunjukkan kelebihan orang lain membuat banyak perempuan menjadi obsesif dan merasa semakin tertekan untuk mencapai kesempurnaan. Akibatnya, hal ini mengarah pada kepercayaan diri yang rendah.

Lantas apa sajakah hal yang membuat para perempuan cenderung lebih insecure daripada laki-laki?

IKLANSUMPAHPEMUDA

Baca juga: Merasa Insecure Saat Menjalani Hubungan? Begini Tips Menyikapinya!

Alasan Wanita Lebih Mudah Merasa Insecure

Berikut ini beberapa alasan wanita lebih mudah merasa insecure dibandingkan laki-laki:

1. Kecantikan

Secara umum, wanita jauh lebih memperhatikan penampilan mereka daripada laki-laki. Alasan utamanya adalah penampilan merupakan salah satu faktor yang menentukan cara mereka dievaluasi oleh orang lain.

Tak mengherankan jika masalah kecantikan menjadi sumber ketidakpercayadiri terbesar wanita. Bahkan, wanita sering kali menjadi kritikus paling keras bagi diri sendiri. Oleh karena itu, kaum Hawa akan terus berjuang untuk merasa cukup cantik.

Tak jarang wanita rela melakukan prosedur kecantikan yang mahal dan menyakitkan, seperti botox, filler, hingga bedah plastik untuk meningkatkan kepercayaan diri. Hasilnya belum tentu diterima orang sekitar. Tak jarang mereka justru mendapatkan bullyan dari lingkungannya. Oleh sebab itu, penting untuk mengingat bahwa daya tarik fisik bersifat sementara. Jadi, lebih baik fokus pada pengembangan kualitas batin yang bersifat permanen.

2. Hubungan asmara

Dalam budaya ketimuran, wanita cenderung diajarkan untuk menunggu dan memendam perasaan daripada berjuang mengejar cinta. Bagi segelintir wanita, terlalu lama sendiri membuat mereka merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan, yang kemudian menciptakan konflik batin di mana mereka kemudian mulai membandingkan diri dengan sesama wanita lain.

Baca Juga :  Bupati Dadi Ajak Semua Pihak Cegah Pernikahan Dini 

Wanita cenderung lebih fokus pada hal-hal yang kurang dalam dirinya daripada apa yang sudah dimiliki. Selain itu, ini juga bisa disebabkan karena kebiasaan untuk mencari validasi dari orang lain.

Daripada terus memikirkan kekurangan diri sendiri dan terobsesi untuk memiliki pasangan hanya karena rasa iri. Lebih baik atasi rasa insecure ini dengan terus meningkatkan rasa cinta pada diri dan welas asih. Salah satunya adalah dengan membuat daftar semua kekuatan dan karakter positifmu. Yakinlah bahwa memiliki pasangan bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaanmu.

Baca juga: Selalu Merasa Insecure dalam Hubungan Tidak Baik untuk Kesehatan

3. Banyak menghabiskan waktu di media sosial

Dalam kebanyakan kasus, feed media sosial berisi foto dengan pencahayaan dan angle terbaik serta telah diedit sedemikian rupa sebelum dipilih untuk diupload. Selain itu, mayoritas foto-foto media sosial berisi momen-momen indah yang dialami orang-orang. Tak jarang hal ini membuat sebagian perempuan iri dan merasa tidak seberuntung orang yang ia lihat di media sosial.

Mulai sekarang, biarkan momen-momen itu menjadi sumber inspirasi bagimu. Tetapi, tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena sudah pasti tiap manusia pernah mengalami hari-hari yang buruk, hanya saja mereka memilih untuk menyimpannya sendiri.

4. Kemampuan intelektual

Tak sedikit perempuan yang merasa ragu tentang kemampuan mereka sehingga enggan berpartisipasi dalam percakapan intelektual secara konstruktif. Mereka takut tidak bisa menyumbangkan sesuatu yang berharga, sehingga memilih lebih banyak diam atau tidak terlibat sama sekali.

Baca Juga :  Anti Stress, Tips Mendampingi Anak Belajar dari Rumah

Rasa insecure ini tidak hanya muncul ketika tengah berhadapan dengan orang asing, tapi juga bisa muncul saat berada di sekitar pasangan, rekan kerja, teman, dan keluarga. Mengamati interaksi orang lain bisa menjadi strategi yang efektif untuk mempelajari bagaimana menggabungkan berbagai strategi dalam percakapan.

5. Pengalaman buruk dan takut penolakan

Peristiwa yang terjadi dalam hidup dapat sangat memengaruhi suasana hati dan perasaan tentang diri sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa hingga 40 persen dari kebahagiaan didasarkan pada peristiwa kehidupan baru-baru ini.

Selain itu, kegagalan dan penolakan dapat memberikan pukulan ganda yang memicu insecurity. Dalam buku Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure and Other Everyday Hurts, dikatakan bahwa penolakan membuat individu melihat diri sendiri dan orang lain secara lebih negatif, setidaknya untuk sementara waktu.

Insecure merupakan hal yang lazim dialami banyak orang, khususnya perempuan. Kamu juga tidak perlu berusaha mati-matian menghilangkan kekuranganmu dan menjadi sempurna. Yang lebih penting adalah, belajar untuk menerima dirimu secara utuh demi menjaga kesehatan mentalmu.

Baca juga: 7 Masalah Psikologis yang Perlu Diselesaikan Sebelum Memutuskan Memiliki Anak

Baca juga:

Sumber:

Psychologytoday.com. Why women feel bad about their appearance.

Poosh.com. The top insecirities in women and how to overcome them.

Comment