Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 13 November 2020 |
KalbarOnline.com – Kasus Covid-19 pada Jumat (13/11), bertambah 5.444 orang dalam sehari. Jumlah itu memecahkan rekor kasus harian tertinggi selama ini. Jawa Tengah pun menyumbang 1.362 kasus dalam sehari melebihi DKI Jakarta. Apa yang terjadi?
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan mengapa kasus harian Covid-19 begitu tinggi hari ini. Menurut Wiku, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi hari ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor.
“Kenaikan kasus bisa terjadi karena meningkatnya laju infeksi maupun kenaikan jumlah testing,” kata Prof Wiku kepada KalbarOnline.com, Jumat (13/11).
Jika memang angka ini disebabkan oleh laju infeksi, baik karena beberapa momentum seperti terjadinya demonstrasi maupun libur panjang, maka hal ini perlu dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah. Yakni harus meningkatkan upaya antisipasi kenaikan kasus ke depannya.
Untuk itu, masyarakat diminta lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap imbas aktivitas yang dilakukan. Khususnya yang berisiko meningkatkan peluang penularan dengan meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan.
“Namun jika kenaikan kasus ini merupakan imbas dari meningkatnya testing yang sedang dilakukan di beberapa daerah, maka saya hendak mengucapkan apresiasi terhadap upaya heroik pemerintah daerah untuk terbuka akan tingginya kasus yang pada akhirnya dapat menyelematkan banyak jiwa,” katanya.
“Karena testing bernilai deteksi dini yang dapat meningkatkan angka kesembuhan dan otomatis menurunkan angka kematian,” tegasnya.
Khusus untuk Jawa Tengah, apa yang terjadi? Apakah disebabkan oleh klaster pengungsian Gunung Merapi?
“Terkait daerah Jawa Tengah memang pemda setempat sudah menyatakan komitmennya untuk memasifkan testing,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kasus Covid-19 pada Jumat (13/11), bertambah 5.444 orang dalam sehari. Jumlah itu memecahkan rekor kasus harian tertinggi selama ini. Jawa Tengah pun menyumbang 1.362 kasus dalam sehari melebihi DKI Jakarta. Apa yang terjadi?
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan mengapa kasus harian Covid-19 begitu tinggi hari ini. Menurut Wiku, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi hari ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor.
“Kenaikan kasus bisa terjadi karena meningkatnya laju infeksi maupun kenaikan jumlah testing,” kata Prof Wiku kepada KalbarOnline.com, Jumat (13/11).
Jika memang angka ini disebabkan oleh laju infeksi, baik karena beberapa momentum seperti terjadinya demonstrasi maupun libur panjang, maka hal ini perlu dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah. Yakni harus meningkatkan upaya antisipasi kenaikan kasus ke depannya.
Untuk itu, masyarakat diminta lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap imbas aktivitas yang dilakukan. Khususnya yang berisiko meningkatkan peluang penularan dengan meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan.
“Namun jika kenaikan kasus ini merupakan imbas dari meningkatnya testing yang sedang dilakukan di beberapa daerah, maka saya hendak mengucapkan apresiasi terhadap upaya heroik pemerintah daerah untuk terbuka akan tingginya kasus yang pada akhirnya dapat menyelematkan banyak jiwa,” katanya.
“Karena testing bernilai deteksi dini yang dapat meningkatkan angka kesembuhan dan otomatis menurunkan angka kematian,” tegasnya.
Khusus untuk Jawa Tengah, apa yang terjadi? Apakah disebabkan oleh klaster pengungsian Gunung Merapi?
“Terkait daerah Jawa Tengah memang pemda setempat sudah menyatakan komitmennya untuk memasifkan testing,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini