KalbarOnline.com – Perburuan aparat Mesir terhadap tokoh Ikhwanul Muslimin (IM) kembali berbuah. Jumat (28/8) Kementerian Dalam Negeri Mesir mengumumkan bahwa Mahmoud Ezzat berhasil diamankan. Pria tersebut diklaim sebagai pemimpin sementara organisasi internasional itu.
Kementerian Dalam Negeri Mesir memamparkan bahwa Ezzat ditangkap di sebuah apartemen di pinggiran kota Kairo. Di apartemen itu, petugas menyita sebuah laptop dan beberapa ponsel yang digunakan Ezzat untuk bekomunikasi dengan anggota IM lainnya.
”Penangkapan ini berhasil dilakukan meski tokoh Ikhwanul lainnya menyebut dia (Ezzat, Red) berada di luar negeri,” tulis kementerian sebagaimana dilansir Agence France-Presse.
Pria berusia 76 tahun itu dikabarkan mengambil alih kepemimpinan IM sejak Mohamed Badie, tokoh paling senior di organisasi tersebut, ditangkap aparat pada 2013. Saat ini Ezzat sudah dikenai berlapis-lapis hukuman atas kejahatan yang dituduhkan pihak pemerintah.
Dia mendapatkan dua hukuman mati atas kasus spionase untuk Hamas dan rencana kabur dari Penjara Wadi al-Natroun. Dia juga mendapatkan dua hukuman penjara seumur hidup dari dakwaan menghasut dan merencanakan pembunuhan. Semua putusan itu keluar dalam sidang in absentia (terdakwa tidak hadir dan melakukan pembelaan, Red) sehingga Ezzat masih punya kesempatan untuk menjalani sidang kembali dari awal.
IM sendiri mengutuk penangkapan pemimpin mereka. Dalam pernyataan resmi, organisasi tersebut menyatakan bahwa Ezzat bakal jadi korban terbaru dari kekejaman Abdel Fattah el-Sisi. Apalagi, Ezzat punya banyak penyakit kronis.
”Penangkapan di kondisinya yang tua dan sakit-sakitan sama saja melakukan pembunuhan,” tulis IM.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment