Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 18 September 2020 |
KalbarOnline.com – Singapura menduduki puncak Indeks Kota Cerdas untuk tahun kedua secara berturut-turut. Singapura berada di urutan teratas karena telah menangani pandemi Covid-19 secara baik. Seperti diketahui, Singapura sebagai negara kecil termasuk negara berdaulat yang mirip dengan definisi klasik mengenai negara-kota seperti halnya Monaco dan Vatikan.
Pemeringkatan tahun ini memperhitungkan bagaimana 109 kota memanfaatkan teknologi sebagai bagian dalam mengelola wabah virus Korona. Tanggapan Singapura terhadap krisis patut diapresiasi sesuai penilaian sekolah bisnis Swiss Institute of Management Development (IMD) pada Kamis (17/9).
“Kami telah menyaksikan kinerja Singapura selama 12 bulan terakhir dan secara langsung menghubungkan kesuksesan Singapura sebagai tanggapan yang cepat terhadap tantangan tak terduga saat kota-kota lain goyah,” kata Direktur Pusat Daya Saing Dunia di IMD, Profesor Arturo Bris seperti dilansir dari The Straits Times, Kamis (17/9). “Singapura telah bertindak cepat dan tegas,” tambahnya.
Temuan survei mencatat bahwa pilar utama keberhasilan Singapura adalah ketahanan dan ketepatan waktu ketika dihadapkan pada tantangan tak terduga akibat pandemi. Sebagai contoh, lebih dari 77 persen responden yang disurvei setuju bahwa informasi dan kebijakan dari pemerintah cukup jelas dan mudah diakses.
Profesor Bris mengatakan bahwa kota-kota dengan teknologi yang lebih baik telah mengelola pandemi juga lebih baik. Menurutnya teknologi sangat membantu dalam penanganan wabah.
Indeks tersebut dilakukan berdasarkan ekonomi dan teknologi, diterbitkan oleh IMD bekerja sama dengan Universitas Teknologi dan Desain Singapura. Survei itu memperhitungkan persepsi warga tentang seberapa pintar kota tersebut.
Tim tersebut mensurvei 120 penduduk di setiap kota tentang gagasan mereka tentang dua pilar yakni bangunan yang mengacu pada infrastruktur yang ada, dan teknologi dalam hal penyediaan dan layanan teknologi yang tersedia untuk masyarakat.
Setiap pilar kemudian dievaluasi pada lima bidang utama yakni kesehatan dan keselamatan, mobilitas, aktivitas, peluang, dan tata kelola. “Tercermin dalam pemeringkatan tahun ini adalah bahwa kota-kota memiliki pendekatan teknologi yang selalu berbeda karena mengelola pandemi menjadi semakin penting dalam politik lokal,” kata IMD.
Pada poin ini, tercatat bahwa kota-kota di India (New Delhi, Mumbai, Hyderabad, dan Bengaluru) mengalami penurunan peringkat yang signifikan tahun ini.
Hal ini dapat dikaitkan dengan efek merugikan akibat pandemi dan kemajuan teknologi di sana tidak mutakhir. Kota-kota di India lebih menderita karena pandemi dan mereka tidak siap. Singapura adalah salah satu dari dua kota di Asia yang masuk 10 besar. Sementara Taiwan turun satu tingkat ke posisi ke delapan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Singapura menduduki puncak Indeks Kota Cerdas untuk tahun kedua secara berturut-turut. Singapura berada di urutan teratas karena telah menangani pandemi Covid-19 secara baik. Seperti diketahui, Singapura sebagai negara kecil termasuk negara berdaulat yang mirip dengan definisi klasik mengenai negara-kota seperti halnya Monaco dan Vatikan.
Pemeringkatan tahun ini memperhitungkan bagaimana 109 kota memanfaatkan teknologi sebagai bagian dalam mengelola wabah virus Korona. Tanggapan Singapura terhadap krisis patut diapresiasi sesuai penilaian sekolah bisnis Swiss Institute of Management Development (IMD) pada Kamis (17/9).
“Kami telah menyaksikan kinerja Singapura selama 12 bulan terakhir dan secara langsung menghubungkan kesuksesan Singapura sebagai tanggapan yang cepat terhadap tantangan tak terduga saat kota-kota lain goyah,” kata Direktur Pusat Daya Saing Dunia di IMD, Profesor Arturo Bris seperti dilansir dari The Straits Times, Kamis (17/9). “Singapura telah bertindak cepat dan tegas,” tambahnya.
Temuan survei mencatat bahwa pilar utama keberhasilan Singapura adalah ketahanan dan ketepatan waktu ketika dihadapkan pada tantangan tak terduga akibat pandemi. Sebagai contoh, lebih dari 77 persen responden yang disurvei setuju bahwa informasi dan kebijakan dari pemerintah cukup jelas dan mudah diakses.
Profesor Bris mengatakan bahwa kota-kota dengan teknologi yang lebih baik telah mengelola pandemi juga lebih baik. Menurutnya teknologi sangat membantu dalam penanganan wabah.
Indeks tersebut dilakukan berdasarkan ekonomi dan teknologi, diterbitkan oleh IMD bekerja sama dengan Universitas Teknologi dan Desain Singapura. Survei itu memperhitungkan persepsi warga tentang seberapa pintar kota tersebut.
Tim tersebut mensurvei 120 penduduk di setiap kota tentang gagasan mereka tentang dua pilar yakni bangunan yang mengacu pada infrastruktur yang ada, dan teknologi dalam hal penyediaan dan layanan teknologi yang tersedia untuk masyarakat.
Setiap pilar kemudian dievaluasi pada lima bidang utama yakni kesehatan dan keselamatan, mobilitas, aktivitas, peluang, dan tata kelola. “Tercermin dalam pemeringkatan tahun ini adalah bahwa kota-kota memiliki pendekatan teknologi yang selalu berbeda karena mengelola pandemi menjadi semakin penting dalam politik lokal,” kata IMD.
Pada poin ini, tercatat bahwa kota-kota di India (New Delhi, Mumbai, Hyderabad, dan Bengaluru) mengalami penurunan peringkat yang signifikan tahun ini.
Hal ini dapat dikaitkan dengan efek merugikan akibat pandemi dan kemajuan teknologi di sana tidak mutakhir. Kota-kota di India lebih menderita karena pandemi dan mereka tidak siap. Singapura adalah salah satu dari dua kota di Asia yang masuk 10 besar. Sementara Taiwan turun satu tingkat ke posisi ke delapan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini