Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 01 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Debat dua capres Amerika Serikat dari Partai Republik dan Demokrat, Donald Trump dan Joe Biden, yang digelar pada Selasa (29/9) malam lalu memang masih menjadi sorotan hingga kini. Salah satunya penggunaan kata Insya Allah yang dilontarkan oleh Joe Biden.
Momen tersebut terjadi ketika Donald Trump sedang menjelaskan tentang isu pajak yang belakangan ini menyerang petahana tersebut.
Pernyataan itu muncul di tengah-tengah debat setelah moderator meminta Trump untuk mengomentari laporan New York Times baru-baru ini yang menuduh Trump hanya membayar 750 dolar dalam pajak federal pada tahun menjabat sebagai presiden.
“Jutaan dolar,” kata Trump tentang jumlah yang diklaim telah dibayarnya, “dan Anda akan bisa melihatnya.”
“Kapan? Insya Allah?” balas Biden.
Joe Biden menyindir Donald Trump dengan menyebut pajak yang dibayarkannya sebagai seorang konglomerat lebih sedikit dari guru sekolah.
“Pajaknya di masa lalu lebih sedikit dari guru sekolah. Orang di luar sana ingin tahu pajak Anda?” kata Bidden.
Perlu diketahui, menjelang debat pertama, Donald Trump menghadapi skandal perpajakan dan dokumen tentang kekayaan bisnisnya belakangan.
Donald Trump dikritik Partai Demokrat karena tidak mengumumkan pengembalian pajaknya seperti yang dilakukan pendahulu.
Presiden Donald Trump merupakan yang pertama sejak tahun 1970-an yang tidak mengumumkan pengembalian pajaknya kepada publik. Meskipun hal ini tidak diwajibkan oleh undang-undang namun para pendahulunya biasa melakukan hal ini. [rif]
KalbarOnline.com – Debat dua capres Amerika Serikat dari Partai Republik dan Demokrat, Donald Trump dan Joe Biden, yang digelar pada Selasa (29/9) malam lalu memang masih menjadi sorotan hingga kini. Salah satunya penggunaan kata Insya Allah yang dilontarkan oleh Joe Biden.
Momen tersebut terjadi ketika Donald Trump sedang menjelaskan tentang isu pajak yang belakangan ini menyerang petahana tersebut.
Pernyataan itu muncul di tengah-tengah debat setelah moderator meminta Trump untuk mengomentari laporan New York Times baru-baru ini yang menuduh Trump hanya membayar 750 dolar dalam pajak federal pada tahun menjabat sebagai presiden.
“Jutaan dolar,” kata Trump tentang jumlah yang diklaim telah dibayarnya, “dan Anda akan bisa melihatnya.”
“Kapan? Insya Allah?” balas Biden.
Joe Biden menyindir Donald Trump dengan menyebut pajak yang dibayarkannya sebagai seorang konglomerat lebih sedikit dari guru sekolah.
“Pajaknya di masa lalu lebih sedikit dari guru sekolah. Orang di luar sana ingin tahu pajak Anda?” kata Bidden.
Perlu diketahui, menjelang debat pertama, Donald Trump menghadapi skandal perpajakan dan dokumen tentang kekayaan bisnisnya belakangan.
Donald Trump dikritik Partai Demokrat karena tidak mengumumkan pengembalian pajaknya seperti yang dilakukan pendahulu.
Presiden Donald Trump merupakan yang pertama sejak tahun 1970-an yang tidak mengumumkan pengembalian pajaknya kepada publik. Meskipun hal ini tidak diwajibkan oleh undang-undang namun para pendahulunya biasa melakukan hal ini. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini