Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 12 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui masih kekurangan tenaga medis untuk menjadi garda terdepan dari penanganan Covid-19 di tanah air.
Dalam paparannya dengan Komisi IX DPR, Budi Gunadi mengatakan perlu adanya strategi khusus untuk mengatasi tercukupnya tenaga medis di Indonesia. Apalagi banyak tenaga medis yang kelelahan akibat pandemi Covid-19.
“Jadi tenaga kesehatan kurang karena mereka banyak yang letih, banyak yang terkena (Covid-19-Red),” ujar Budi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/1).
Oleh sebab itu, Budi mengaku memiliki strategi dalam mengatasi kekurangannya tenaga medis ini. Caranya dengan mengganti tenaga medis yang kelelahan atau yang terpapar Covid-19 dengan yang baru.
“Jadi kita harus mengatur rotasi jadwal shifnya supaya tidak terlalu banyak yang tertapar kekurangan perawat ini,” katanya.
Baca Juga: Menteri Erick: Vaksin Covid-19 Aman, Berkhasiat, Halal
Nantinya para perawat yang baru lulus sekolah tersebut bisa langsung bekerja. Hal ini untuk mengatasi kekurangannya perawat di Indonesia.
“Jadi yang sudah lulus sekolah tidak perlu ambil sertifikat tanda registrasi. Jadi bisa langsung bekerja,” ungkapnya.
Selain itu Budi mengatakan untuk mengatasi kekurangannya dokter spesialis paru, anastesi, dan penyakit dalam, adalah dengan memberikan pelatihan dokter umum ke dokter spesialis.
“Sehingga masing-masing dokter umum bisa dilatih untuk memerankan perannya. Jadi enggak usah kita hentikan layanan kesehatan karena tidak ada dokter spesialis,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui masih kekurangan tenaga medis untuk menjadi garda terdepan dari penanganan Covid-19 di tanah air.
Dalam paparannya dengan Komisi IX DPR, Budi Gunadi mengatakan perlu adanya strategi khusus untuk mengatasi tercukupnya tenaga medis di Indonesia. Apalagi banyak tenaga medis yang kelelahan akibat pandemi Covid-19.
“Jadi tenaga kesehatan kurang karena mereka banyak yang letih, banyak yang terkena (Covid-19-Red),” ujar Budi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/1).
Oleh sebab itu, Budi mengaku memiliki strategi dalam mengatasi kekurangannya tenaga medis ini. Caranya dengan mengganti tenaga medis yang kelelahan atau yang terpapar Covid-19 dengan yang baru.
“Jadi kita harus mengatur rotasi jadwal shifnya supaya tidak terlalu banyak yang tertapar kekurangan perawat ini,” katanya.
Baca Juga: Menteri Erick: Vaksin Covid-19 Aman, Berkhasiat, Halal
Nantinya para perawat yang baru lulus sekolah tersebut bisa langsung bekerja. Hal ini untuk mengatasi kekurangannya perawat di Indonesia.
“Jadi yang sudah lulus sekolah tidak perlu ambil sertifikat tanda registrasi. Jadi bisa langsung bekerja,” ungkapnya.
Selain itu Budi mengatakan untuk mengatasi kekurangannya dokter spesialis paru, anastesi, dan penyakit dalam, adalah dengan memberikan pelatihan dokter umum ke dokter spesialis.
“Sehingga masing-masing dokter umum bisa dilatih untuk memerankan perannya. Jadi enggak usah kita hentikan layanan kesehatan karena tidak ada dokter spesialis,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini