KalbarOnline.com-Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lolos dari maut. Mereka menang dengan susah payah untuk melaju ke babak kedua Yonex Thailand Open 2020.
Di babak pertama yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok hari ini, Fajar/Rian mengalahkan pasangan tuan rumah Nipitphon Phuangphuapet/Tanupat Viriyangkura.
Fajar/Rian menang dengan cara sangat dramatis yakni 17-21, 21-16, dan 22-20.
Baca Juga: Ganda Indonesia Juara Dunia Junior 2019 Menang dengan Sangat Dramatis
Pada game pertama, Fajar/Rian sempat tertinggal 5-10. Tetapi ganda nomor enam dunia tersebut mampu bangkit, mencetak sembilan angka beruntun, dan memimpin dengan skor 14-10.
Sayang, momentum tersebut tidak mampu dituntaskan oleh Fajar/Rian. Unggulan kelima tersebut gagal menahan laju Nipitphon/Tanupat. Ganda Thailand nomor 128 dunia tersebut mengambil game pertama dengan skor 21-17.
Pada game kedua, Fajar/Rian mulai menemukan ritme permainannya. Selepas interval, Fajar/Rian terus memimpin dan menjaga jarak angka. FaJri, julukan pasangan Indonesia tersebut, mengambil game kedua dalam kedudukan 21-16.
“Pokoknya main no lob. Jaga jarak, sangat terlalu di depan (net),” begitu instruksi pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi. Instruksi tersebut berhasil diterapkan dengan baik pada game kedua.
Di game penentuan, pertandingan berlangsung dengan sangat keras. Kedua pemain saling susul dalam perolehan angka.
Fajar/Rian kerap berada dalam posisi yang sulit. Mereka lebih sering tertinggal. Bahkan Nipitphon/Tanupat mampu mencapai match point lebih dulu dalam posisi 20-19.
Tetapi, secara dramatis, Fajar/Rian akhirnya memungkasi pertandingan dengan kemenangan 22-20. Fajar/Rian menyelesaikan laga dalam waktu 59 menit.
Fajar/Rian sejatinya menjadi harapan terbesar Indonesia meraih gelar. Sebab, ganda nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo gagal berangkat karena Kevin positif Covid-19. Indonesia juga masih menyisakan ganda nomor dua dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Pada babak kedua, Fajar/Rian akan menghadapi juniornya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Comment