Sutarmidji Minta Polisi Selidiki Terbakarnya Dua Ruangan SMK Negeri 1 Sungai Raya
Kapolda Pastikan Tindak Tegas
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta pihak kepolisian melakukan penyelidikan terkait peristiwa terbakarnya dua ruangan SMK Negeri 1 Sungai Raya akibat kebakaran lahan gambut yang terjadi di sekitar sekolah itu.
“Kita minta pihak kepolisian menyelidiki, kalau ada indikasi akibat dari pembakaran lahan, akan kita tindak,” ujarnya, Minggu (28/2/2021).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjung Pura ini menduga, kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya, melibatkan sektor perkebunan. Untuk memastikan dugaan itu, pihaknya saat ini sedang melengkapi data-data untuk dijadikan dasar pencabutan izin.
“Saya minta Bupati (Kubu Raya tegas. Kalau tidak, gak selesai-selesai nih urusan bakar membakar,” tegasnya.
Mengenai kasus kebakaran lahan yang terjadi di Kota Pontianak, Wali Kota setempat dimintanya untuk bersikap tegas jika ada indikasi kesengajaan untuk pembangunan perumahan.
“Pak Wali tegas aja, segel dan jangan beri izin (IMB),” tegasnya lagi.
Mengenai bangunan sekolah yang terbakar, dikatakan Midji, pihaknya sudah berupaya menghalau api dengan membuat saluran yang mengelilingi bangunan sekolah. Tapi dikarenakan lahan gambut di kawasan itu cukup dalam ditambah lagi saat itu cuaca sedang panas terik disertai angin kencang, membuat api cepat menjalar.
“Makanya kita berharap masyarakat jangan membakar. Kalau sudah begini, ya masyarakat sekitarnya juga rugi. Karena daya tampung (sekolah) akan berkurang,” tandasnya.
Sementara Kapolda Kalbar, Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto memastikan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Termasuk kasus kebakaran hutan dan lahan di tempat lainnya. Polri sebagai penegak hukum, dipastikan Kapolda, akan bertindak tegas. Di mana, saat ini sudah ada empat orang yang sedang dilakukan penyidikan lanjut.
“Kita cari siapa pelakunya,” tegasnya.
“Kami berpesan kepada segenap lapisan masyarakat, jangan sampai melakukan pembakaran hutan dan lahan ini karena merugikan kita semua,” tandasnya.
Seperti diketahui, peristiwa terbakarnya dua ruangan SMK Negeri 1 Sungai Raya itu diakibatkan kebakaran lahan gambut yang terjadi di sekitar sekolah itu. Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Sungai Raya Kabupaten kubu Raya, Anis Sarifudin. Pada siang hari, kata dia, kondisi cuaca yang sedang panas terik disertai angin kencang, mendorong kuat api yang menyala dari jarak kejauhan dan kemudian menjalar masuk ke bangunan sekolah.
“Sekitar jam satu siang angin begitu kuat dan menimbulkan asap tebal sehingga apa yang kita lakukan pun tidak bisa ngejar. Apabila kita paksakan maka akan pingsan oleh asap tebal itu,” jelasnya di lokasi SMKN 1 Sungai Raya, Sabtu (27/2/2021).
Dengan keadaan tersebut, lanjut dia, keadaan menjadi panik karena tidak hanya satu titik api namun di belakang sekolah juga menimbulkan titik api juga. Yang pada akhirnya dua ruangan itu menjadi hangus beserta isinya.
“Satu ruangan kelas dan satu ruangan perpustakaan. Karena isinya buku-buku dengan gampang api menjadi besar,” bebernya.
Sementara Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang tampak hadir pada saat proses pemadaman mengatakan bahwa semua pihak telah berjibaku dalam memadamkan api akibat Karhutla seperti unsur-unsur BPBD, Damkar, TNI-Polri. Pemkab Kubu Raya, ditegaskannya, akan mencari solusi dengan membangun kanal parit di sekeliling lokasi.
“Yang kita utamakan adalah pemukiman penduduk dan juga lokasi yang menjadi aset negara,” jelas Bupati.
Bupati Muda mengakui saat ini titik api sangat banyak, dengan skala kecil namun menimbulkan berasap. Untuk itu dirinya memastikan daerah-daerah mana saja yang akan menjadi prioritas.
“Begitu juga Bandara kita telah berupaya agar kondisi asap ini tidak menganggu. Mudah-mudahan situasi ini tidak terus berlarut saat di tahun-tahun lalu,” tandasnya.
Comment