Doa Wahyudi Hidayat di Idul Adha: Semoga Allah Ganti Pengorbanan Panjang Kita
Idul Adha di tengah pandemi juga bencana banjir
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat mengucapkan selamat Idul Adha 1442 Hijriah. Wahyudi mengucap syukur umat muslim dapat merayakan Idul Adha meskipun dengan penuh keprihatinan dan keterbatasan di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini.
“Alhamdulillah tahun ini kita masih bisa merayakan Idul Adha walaupun masih dalam suasana pandemi,” ujarnya.
Orang nomor dua di Bumi Uncak Kapuas ini merasakan betapa beratnya pengorbanan yang harus dijalani saat corona semakin menggila, ditambah bencana banjir yang melanda. Untuk itu, dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang telah ikut membantu menyelamatkan nyawa sesama dengan cara mengurangi mobilitas, menjaga protokol kesehatan secara ketat, mengejar dan menuntaskan vaksinasi, serta warga yang ikut membantu saudara-saudaranya yang sedang kesulitan dan membutuhkan bantuan.
“Saya harap masyarakat dapat terus bersabar. Semoga Allah mengganti pengorbanan panjang kita ini dengan sesuatu yang lebih baik,” ucapnya.
Wahyu pun menceritakan kisah keluarga Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS, keluarga yang hidup sekitar 4.300 tahun yang lalu. Di mana kisahnya sampai saat ini masih terus diambil hikmahnya.
“Dari kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya bisa kita ambil hikmah tentang ketaatan menjalankan tanggung jawab, tentang berserah diri kepada Allah, tentang menjalani masa-masa sulit dengan saling mendukung dan menguatkan. Dari kisah Nabi Ismail kita bisa ambil hikmah tentang mencari ridha Allah,” kata Wabup Wahyudi.
Karena itu, Idul Adha di masa-masa sulit ini hendaknya dimaknai lebih dari sekadar ritual penyembelihan hewan kurban. Namun, justru dapat memperbanyak amal ibadah, meningkatkan empati dengan berbagi kebaikan dan membantu sesama melalui apa yang dimiliki, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pengorbanan terhadap sesama.
Mengenai perayaan Idul Adha yang pada tahun ini kembali harus dirayakan di masa prihatin dan penuh keterbatasan, kata Wahyu, melawan pandemi ini merupakan ikhtiar yang masih harus dilakukan bersama-sama dan berharap Allah akan mengganti pengorbanan yang panjang dengan sesuatu yang lebih baik.
“Untuk itu, mari kita resapi makna dari takbir yang kita gaungkan, mari kita amini doa yang terkandung di dalamnya. Kita panjatkan takbir itu dengan harapan semoga Allah menolong hambanya, yaitu menolong dan melindungi kita semua. Melindungi dari kesakitan, melindungi dari kesempitan,” kata Wahyu.
Wahyu berharap dengan kekuasaan Allah, pandemi Covid-19 segera hilang dari muka bumi. Dia juga berharap Kapuas Hulu serta warganya selalu dirahmati dan dilindungi.
“Intinya kita selalu berikhtiar melawan Covid-19 dengan disiplin menerapkan prokes, mempercepat vaksinasi, dan terus berdoa agar pandemi serta bencana yang kita hadapi ini cepat berlalu,” tutupnya.
Comment