KalbarOnline, Pontianak – Panjang jalan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) 1.500 Kilometer, dalam kondisi mantap baru 52 persen pada 2019.
“Sehingga kondisi jalan belum mantap ada 48 persen,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji, ditemui usai Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023, Kamis 10 Februari 2022.
Untuk menjadikan jalan sepanjang 1 Kilometer itu dalam kondisi mantap membutuhkan dana Rp6 Miliar. “Maka kita perlu sekitar Rp3 Triliun,” jelas Sutarmidji.
Dengan kasapasitas dan daya dukung yang lebih kuat, maka secara keseluruhan dana yang dibutuhkan Rp6 Triliun untuk menjadikan seluruh jalan Provinsi Kalbar dalam kondisi mantap.
Besarnya kebutuhan dana untuk menjadikan jalan provinsi dalam kondisi mantap 100 persen itu, tidak mungkin bisa dipenuhi APBD Provinsi Kalbar.
- 16 Penghargaan Prestisius Jadi Kado Istimewa HUT ke-65 Pemprov Kalbar
- HUT ke-65 Pemprov Kalbar, Optimis Kalbar Tumbuh, Tangguh dan Sejahtera
“Kemampuan kita itu tidak mungkin. Paling dalam waktu 5 tahun, itu hanya mampu Rp2,5 triliun. Itu pun sudah bagus,” kata Sutarmidji.
Olehkarenanya, Sutarmidji sudah memastikan, selama 5 tahun menjadi Gubernur Kalbar, tidak akan dapat menjadikan jalan provinsi dalam kondisi mantap 100 persen.
“Di akhir jabatan saya itu nanti, syukur-syukur bisa mendekati 80 persen,” ucap Sutarmidji.
Apalagi, lanjut Sutarmidji, selain infrastruktur jalan, bidang pembangunan lainnya di Kalbar juga perlu dibenahi, seperti kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
“Tetapi kami yakin, yang penting fungsional saja, kita terus bangun,” kata Sutarmidji.
Ia mengungkapkan, untuk tahun ini ada Rp400-an Miliar yang dialokasi untuk membangun infrastruktur jalan. “Mungkin tahun depan bisa lebih besar lagi,” tutur Sutarmidji.
Tahun depan itu, ungkap Sutarmidji, Pemerintah Provinsi Kalbar paling fokus pada 2 hal, yakni membangun SMA/SMK dan jalan. “Yang lainnya tak terlalu berat,” ujar Sutarmidji.
Ia menargetkan, selama masa kepimiminannya ini terjadi perubahan yang signifikan di Kalbar di berbagai bidang pembangunan.
“Kalau untuk menyelesaikan tidak mungkin, karena Kalbar ini luasnya satu sepertiga Jawa,” kata Sutarmidji
Di Jawa itu ada enam provinsi dengan APBD yang sangat besar. Misalnya DKI Jakarta bisa mencapai Rp80 Triliun dan Jawa Timur hampir Rp40 Triliun.
“Kita Kalbar cuma Rp5 Triliun dan dihadapkan pada wilayah yang luas,” pungkas Sutarmidji.(*)
Comment