Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 10 Februari 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Panjang jalan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) 1.500 Kilometer, dalam kondisi mantap baru 52 persen pada 2019.
“Sehingga kondisi jalan belum mantap ada 48 persen,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji, ditemui usai Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023, Kamis 10 Februari 2022.
Untuk menjadikan jalan sepanjang 1 Kilometer itu dalam kondisi mantap membutuhkan dana Rp6 Miliar. “Maka kita perlu sekitar Rp3 Triliun,” jelas Sutarmidji.
Dengan kasapasitas dan daya dukung yang lebih kuat, maka secara keseluruhan dana yang dibutuhkan Rp6 Triliun untuk menjadikan seluruh jalan Provinsi Kalbar dalam kondisi mantap.
Besarnya kebutuhan dana untuk menjadikan jalan provinsi dalam kondisi mantap 100 persen itu, tidak mungkin bisa dipenuhi APBD Provinsi Kalbar.
“Kemampuan kita itu tidak mungkin. Paling dalam waktu 5 tahun, itu hanya mampu Rp2,5 triliun. Itu pun sudah bagus,” kata Sutarmidji.
Olehkarenanya, Sutarmidji sudah memastikan, selama 5 tahun menjadi Gubernur Kalbar, tidak akan dapat menjadikan jalan provinsi dalam kondisi mantap 100 persen.
“Di akhir jabatan saya itu nanti, syukur-syukur bisa mendekati 80 persen,” ucap Sutarmidji.
Apalagi, lanjut Sutarmidji, selain infrastruktur jalan, bidang pembangunan lainnya di Kalbar juga perlu dibenahi, seperti kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
“Tetapi kami yakin, yang penting fungsional saja, kita terus bangun,” kata Sutarmidji.
Ia mengungkapkan, untuk tahun ini ada Rp400-an Miliar yang dialokasi untuk membangun infrastruktur jalan. “Mungkin tahun depan bisa lebih besar lagi,” tutur Sutarmidji.
Tahun depan itu, ungkap Sutarmidji, Pemerintah Provinsi Kalbar paling fokus pada 2 hal, yakni membangun SMA/SMK dan jalan. “Yang lainnya tak terlalu berat,” ujar Sutarmidji.
Ia menargetkan, selama masa kepimiminannya ini terjadi perubahan yang signifikan di Kalbar di berbagai bidang pembangunan.
“Kalau untuk menyelesaikan tidak mungkin, karena Kalbar ini luasnya satu sepertiga Jawa,” kata Sutarmidji
Di Jawa itu ada enam provinsi dengan APBD yang sangat besar. Misalnya DKI Jakarta bisa mencapai Rp80 Triliun dan Jawa Timur hampir Rp40 Triliun.
“Kita Kalbar cuma Rp5 Triliun dan dihadapkan pada wilayah yang luas,” pungkas Sutarmidji.(*)
[irp]
[irp]
[irp]
KalbarOnline, Pontianak – Panjang jalan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) 1.500 Kilometer, dalam kondisi mantap baru 52 persen pada 2019.
“Sehingga kondisi jalan belum mantap ada 48 persen,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji, ditemui usai Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023, Kamis 10 Februari 2022.
Untuk menjadikan jalan sepanjang 1 Kilometer itu dalam kondisi mantap membutuhkan dana Rp6 Miliar. “Maka kita perlu sekitar Rp3 Triliun,” jelas Sutarmidji.
Dengan kasapasitas dan daya dukung yang lebih kuat, maka secara keseluruhan dana yang dibutuhkan Rp6 Triliun untuk menjadikan seluruh jalan Provinsi Kalbar dalam kondisi mantap.
Besarnya kebutuhan dana untuk menjadikan jalan provinsi dalam kondisi mantap 100 persen itu, tidak mungkin bisa dipenuhi APBD Provinsi Kalbar.
“Kemampuan kita itu tidak mungkin. Paling dalam waktu 5 tahun, itu hanya mampu Rp2,5 triliun. Itu pun sudah bagus,” kata Sutarmidji.
Olehkarenanya, Sutarmidji sudah memastikan, selama 5 tahun menjadi Gubernur Kalbar, tidak akan dapat menjadikan jalan provinsi dalam kondisi mantap 100 persen.
“Di akhir jabatan saya itu nanti, syukur-syukur bisa mendekati 80 persen,” ucap Sutarmidji.
Apalagi, lanjut Sutarmidji, selain infrastruktur jalan, bidang pembangunan lainnya di Kalbar juga perlu dibenahi, seperti kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
“Tetapi kami yakin, yang penting fungsional saja, kita terus bangun,” kata Sutarmidji.
Ia mengungkapkan, untuk tahun ini ada Rp400-an Miliar yang dialokasi untuk membangun infrastruktur jalan. “Mungkin tahun depan bisa lebih besar lagi,” tutur Sutarmidji.
Tahun depan itu, ungkap Sutarmidji, Pemerintah Provinsi Kalbar paling fokus pada 2 hal, yakni membangun SMA/SMK dan jalan. “Yang lainnya tak terlalu berat,” ujar Sutarmidji.
Ia menargetkan, selama masa kepimiminannya ini terjadi perubahan yang signifikan di Kalbar di berbagai bidang pembangunan.
“Kalau untuk menyelesaikan tidak mungkin, karena Kalbar ini luasnya satu sepertiga Jawa,” kata Sutarmidji
Di Jawa itu ada enam provinsi dengan APBD yang sangat besar. Misalnya DKI Jakarta bisa mencapai Rp80 Triliun dan Jawa Timur hampir Rp40 Triliun.
“Kita Kalbar cuma Rp5 Triliun dan dihadapkan pada wilayah yang luas,” pungkas Sutarmidji.(*)
[irp]
[irp]
[irp]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini