Kalbar Online, Pontianak – Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) berharap pada 2023 RSUD Soedarso Pontianak sudah bisa melakukan bedah jantung terbuka secara mandiri.
“Syukur-syukur bisa dimulai tahun ini. Tetapi akan kami nilai lagi,” kata Direktur Utama RSJPDHK Iwan Dakota, di Pontianak, Senin 7 Maret 2022 malam.
Seperti diketahui, RSUD Soedarso merupakan salah satu dari 54 RS di seluruh Indonesia yang masuk jejaring RSJPDHK.
Iwan Dakota mengatakan, Menteri Kesehatan (Menkes ) minta 2024 seluruh RS jejaring RSJPDHK harus sudah mulai melakukan bedah jantung terbuka secara mandiri.
“Tetapi kalau bisa 2023 mulai, maka lebih baik. Target kami 2023, kalau memang sarana prasarana sudah lengkap, tenaga kesehatan juga lengkap,” kata Iwan Dakota.
Pihaknya akan melakukan pendampingan supervisi, baik intervensi non-bedah maupun bedah terhadap RSUD Soedarso Pontianak.
“Kalau bedah itu sampai 2 tahun akan kami dampingi, sampai benar-benar RSUD Soedarso bisa mandiri,” ucap Iwan Dakota.
RSUD Soedarso Pontianak termasuk mendapat skala prioritas karena letaknya di Provinsi Kalbar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
“Tahun ini yang kami prioritaskan itu Kalbar dan Kepulauan Riau, daerah perbatasan lain sudah terselesaikan,” ungkap Iwan Dakota.
Selain menunggu dokter bedah menyelesaikan pendidikannya, ada beberapa profesi lain yang juga harus disiapkan, misalnya spesialis anestesi khusus jantung.
Kemudian dokter intensivist yang akan merawat pasien pascabedahnya nanti. Termasuk pula perawat bedah, perfusionist dan perawat intensivist.
“Semua memang harus disiapkan, agar RSUD Soedarso Pontianak bisa mencapai tingkat utama atau yang benar-benar bisa melakukan bedah jantung terbuka secara mandiri,” pungkas Iwan Dakota.(*)
Comment