Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 08 Maret 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Pontianak tiga kali meraih predikat Pratama Kota Layak Anak (KLA). Kemudian meningkat menjadi Madya, juga tiga kali. Tetapi malah turun menjadi Pratama lagi pada 2021.
“Perlu evaluasi-evaluasi berkaitan dengan faktor penyebab penurunan predikat KLA ini,” kata Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penilaian KLA Tahun 2022, Selasa (8/3/2022).
Seperti diketahui, secara berurutan predikat KLA tersebut terdiri atas Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan yang paling diharapkan adalah predikat sebagai Kota Layak Anak.
Bahasan mengungkapkan, terdapat beberapa faktor penyebab menurunnya predikat KLA Pontianak pada 2021 dari Madya menjadi Pratama.
"Di antaranya karena belum adanya beberapa Perda (Peraturan Daerah) maupun kebijakan yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak anak," kata Bahasan
Adapun beberapa Perda yang harus dimiliki Kota Pontianak tersebut terdiri atas:
“Perda-Perda ini diperlukan sebagai upaya pemenuhan dan perlindungan anak yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya melalui keterlibatan seluruh sektor pemerintahan, masyarakat dan dunia usaha," jelas Bahasan.
Terkait penilaian KLA terhadap Kota Pontianak, Bahasan menyatakan pada prinsipnya Tim Gugus Tugas KLA siap mengikuti tahapan-tahapan penilaian tersebut.
"Pada 2022 ini, meskipun masih dengan keterbatasan anggaran, kita anggarkan kembali untuk mewujudkan KLA lebih maksimal," kata Bahasan.
Pemkot Pontianak bersama seluruh stakeholder, kata Bahasan, mesti bekerjasama dan berkoordinasi serta bahu-membahu bekerja keras untuk mewujudkan KLA secara maksimal.
Ia berharap peran serta dan kerjasama masyarakat, baik itu kelompok maupun perorangan untuk mencapai KLA benar-benar terwujud di Pontianak.
"Kami masih optimis Kota Pontianak ini akan mencapai predikat yang sesungguhnya yaitu Kota Layak Anak," pungkas Bahasan.(*)
KalbarOnline, Pontianak – Pontianak tiga kali meraih predikat Pratama Kota Layak Anak (KLA). Kemudian meningkat menjadi Madya, juga tiga kali. Tetapi malah turun menjadi Pratama lagi pada 2021.
“Perlu evaluasi-evaluasi berkaitan dengan faktor penyebab penurunan predikat KLA ini,” kata Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penilaian KLA Tahun 2022, Selasa (8/3/2022).
Seperti diketahui, secara berurutan predikat KLA tersebut terdiri atas Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan yang paling diharapkan adalah predikat sebagai Kota Layak Anak.
Bahasan mengungkapkan, terdapat beberapa faktor penyebab menurunnya predikat KLA Pontianak pada 2021 dari Madya menjadi Pratama.
"Di antaranya karena belum adanya beberapa Perda (Peraturan Daerah) maupun kebijakan yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak anak," kata Bahasan
Adapun beberapa Perda yang harus dimiliki Kota Pontianak tersebut terdiri atas:
“Perda-Perda ini diperlukan sebagai upaya pemenuhan dan perlindungan anak yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya melalui keterlibatan seluruh sektor pemerintahan, masyarakat dan dunia usaha," jelas Bahasan.
Terkait penilaian KLA terhadap Kota Pontianak, Bahasan menyatakan pada prinsipnya Tim Gugus Tugas KLA siap mengikuti tahapan-tahapan penilaian tersebut.
"Pada 2022 ini, meskipun masih dengan keterbatasan anggaran, kita anggarkan kembali untuk mewujudkan KLA lebih maksimal," kata Bahasan.
Pemkot Pontianak bersama seluruh stakeholder, kata Bahasan, mesti bekerjasama dan berkoordinasi serta bahu-membahu bekerja keras untuk mewujudkan KLA secara maksimal.
Ia berharap peran serta dan kerjasama masyarakat, baik itu kelompok maupun perorangan untuk mencapai KLA benar-benar terwujud di Pontianak.
"Kami masih optimis Kota Pontianak ini akan mencapai predikat yang sesungguhnya yaitu Kota Layak Anak," pungkas Bahasan.(*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini