Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 09 Maret 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Kalau dikelola dengan baik, sektor pariwisata bakal menjadi salah satu andalan Kalimantan Barat (Kalbar). Lantaran provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini mempunyai 325 destinasi wisata.
“Lebih banyak pada wisata alam,” ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji, saat bincang-bincang dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Hotel Ibis Pontianak, Rabu 9 Maret 2022.
Sutarmidji mencontohkan, salah satu wisata alam di Kalbar itu hutan mangrove. “Mungkin kalau saya boleh klaim, ini terluas di Indonesia. Hanya perlu pengelolaan yang lebih baik,” katanya.
Kalbar juga mempunyai kawasan Wisata Temajuk yang luar biasa bagusnya. Sebelum pandemi Covid-19, per pekan 3.000-an warga Malaysia berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Sambas ini.
“Saya lihat potensi itu. Nanti akan kita kembangkan. Karena Brunei Darussalam dan Serawak Malaysia dengan Sambas itu satu rumpun budaya,” jelas Sutarmidji.
Ia juga mengungkapkan, Keraton Sambas akan dibenahi, dipercantik dengan waterfornt. Kemudian akan dibangun kompleks Rumah Melayu juga.
“Sehingga orang tidak hanya ke Temajuk. Tetapi juga masuk ke Kota Sambas. Kemudian menginap, sehingga sektor lainnya juga berkembang,” jelas Sutarmidji.
Wisata religi Sambas, kata Sutarmidji, juga sangat terkenal. “Karena kita pernah punya seorang Ulama Besar, Syech Khatib Sambas. Beliau pernah jadi Imam Besar Masjidilharam,” ungkapnya.
Semua peninggalan Syech Khatib Sambas, lanjut dia, bisa dijadikan penarik wisatawan luar, khususnya Malaysia, Brunei Darussalam dan sebagainya.
“Kita harus lihat juga di Malaysia. Di Kuching itu Hotel Bintang 4 mungkin Bintang 5 ada di sana. Padahal penduduknya jauh lebih besar Kalbar,” kata Sutarmidji.
“Luas wilayah mereka jauh lebih luas Kalbar. Objek wisatanya, sebenarnya jauh lebih potensi kita dibanding mereka,” sambungnya.
Tetapi, kata Sutarmidji, pengemasan ‘jualan’ negeri jiran itu lebih bagus dibandingkan Provinsi Kalbar.
“Olehkarenanya kalender wisata kita (Indonesia) sudah harus betul-betul diperhatikan, bagaimana agar mengembangkan wisata Kalbar,” ucap Sutarmidji.
Ia memastikan, ke depan Kalbar tidak bisa bertumpu pada Sumber Daya Alam (SDA) yang industri pengolahannya lamban tumbuh.
“Sementara sektor pariwisata itu harus jadi andalan kita ke depannya,” tegas Sutarmidji.(*)
KalbarOnline, Pontianak – Kalau dikelola dengan baik, sektor pariwisata bakal menjadi salah satu andalan Kalimantan Barat (Kalbar). Lantaran provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini mempunyai 325 destinasi wisata.
“Lebih banyak pada wisata alam,” ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji, saat bincang-bincang dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Hotel Ibis Pontianak, Rabu 9 Maret 2022.
Sutarmidji mencontohkan, salah satu wisata alam di Kalbar itu hutan mangrove. “Mungkin kalau saya boleh klaim, ini terluas di Indonesia. Hanya perlu pengelolaan yang lebih baik,” katanya.
Kalbar juga mempunyai kawasan Wisata Temajuk yang luar biasa bagusnya. Sebelum pandemi Covid-19, per pekan 3.000-an warga Malaysia berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Sambas ini.
“Saya lihat potensi itu. Nanti akan kita kembangkan. Karena Brunei Darussalam dan Serawak Malaysia dengan Sambas itu satu rumpun budaya,” jelas Sutarmidji.
Ia juga mengungkapkan, Keraton Sambas akan dibenahi, dipercantik dengan waterfornt. Kemudian akan dibangun kompleks Rumah Melayu juga.
“Sehingga orang tidak hanya ke Temajuk. Tetapi juga masuk ke Kota Sambas. Kemudian menginap, sehingga sektor lainnya juga berkembang,” jelas Sutarmidji.
Wisata religi Sambas, kata Sutarmidji, juga sangat terkenal. “Karena kita pernah punya seorang Ulama Besar, Syech Khatib Sambas. Beliau pernah jadi Imam Besar Masjidilharam,” ungkapnya.
Semua peninggalan Syech Khatib Sambas, lanjut dia, bisa dijadikan penarik wisatawan luar, khususnya Malaysia, Brunei Darussalam dan sebagainya.
“Kita harus lihat juga di Malaysia. Di Kuching itu Hotel Bintang 4 mungkin Bintang 5 ada di sana. Padahal penduduknya jauh lebih besar Kalbar,” kata Sutarmidji.
“Luas wilayah mereka jauh lebih luas Kalbar. Objek wisatanya, sebenarnya jauh lebih potensi kita dibanding mereka,” sambungnya.
Tetapi, kata Sutarmidji, pengemasan ‘jualan’ negeri jiran itu lebih bagus dibandingkan Provinsi Kalbar.
“Olehkarenanya kalender wisata kita (Indonesia) sudah harus betul-betul diperhatikan, bagaimana agar mengembangkan wisata Kalbar,” ucap Sutarmidji.
Ia memastikan, ke depan Kalbar tidak bisa bertumpu pada Sumber Daya Alam (SDA) yang industri pengolahannya lamban tumbuh.
“Sementara sektor pariwisata itu harus jadi andalan kita ke depannya,” tegas Sutarmidji.(*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini