KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji bersama Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa, meresmikan Jembatan Melawi II, pada Rabu (24/08/2022). Peresmian itu ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pengguntingan pita.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalbar mengungkapkan, bahwa keberadaan jembatan sangat penting untuk menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain. Untuk itu, pembangunan jembatan yang sudah ada ini akan dilanjutkan dengan pengaspalan, agar lebih rapi.
“Bupati bilang jembatan sudah selesai, saya bilang sedikit lagi selesai karena belum di aspal jembatannya, nanti Provinsi yang bantu untuk aspal masalah di perubahan anggaran tolong diingatkan nanti kawan-kawan anggota DPRD Provinsi ketika menyusun anggaran perubahan untuk mengaspal jembatannya, karena kalau tidak diaspal kurang rapi,” kata Sutarmidji.
Gubernur juga menjanjikan, bahwa pada tahun ini dan tahun depan, Pemerintah Provinsi Kalbar akan menganggarkan dana untuk pembangunan Jalan Nanga Sokan – Kota Baru dan Sayan.
“Akan kita anggarkan lebih besar lagi dari tahun ini. Jangan ditafsirkan untuk hal-hal lain, memang kebetulan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Kalimantan Barat itu semakin hari semakin bagus dan sekarang ini Pendapatan Asli Daerah sudah lebih besar daripada transfer pusat, nah ini menunjukkan bahwa ekonomi Kalbar semakin maju semakin baik,” kata Sutarmidji.
Sebelumnya, Bupati Melawi menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan seluruh hadirin dan undangan atas kesediaannya hadir di Kabupaten Melawi dalam rangka Peresmian Jembatan Melawi II.
“Jembatan Melawi II merupakan salah satu program pembangunan ekonomi daerah, jembatan ini merupakan mimpi besar masyarakat Kabupaten Melawi dan sudah lama dinantikan bersama proses pembangunan jembatan ini cukup memakan waktu yang terbilang tidak sebentar sejak meletakkan batu pertama pembangunan jembatan Melawi tahun 2006,” kata Dadi Sunarya.
Dia menjelaskan, kalau proses pembangunan ini dilakukan secara bertahap, yakni dimulai dari kepemimpinan bupati-bupati sebelumnya, Suman Kurik dan Firman Muntaco.
“Dilanjutkan periode Bapak Haji Firman Muntaco dan Panji, dilanjutkan kembali di zaman Bapak Panji dan Dadi Sunarya, dan diselesaikan, finishing, di kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Dadi Sunarya dan Kluisen,” urainya.
Dadi Sunarya menyampaikn, terdapat beberapa hambatan dalam proses penyelesaian Jembatan Melawi II ini, termasuk pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak 2020 lalu.
“Dimana juga kita harus fokus pada penanganannya, sehingga disaat yang sama, kita harus melakukan pergeseran anggaran, namun mengingat keberadaan Jembatan Melawi II ini sangat penting dalam menunjang aktivitas dan sudah dinantikan sejak lama,” terangnya.
Sekda Melawi, Paulus menambahkan, pembangunan Jembatan Melawi II tersebut telah dimulai pada zaman Bupati Suman Kurik pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2008 dilaksanakan pembangunan dengan anggaran Rp 3,7 miliar, kemudian tahun 2010, dilaksanakan peninggian tiang jembatan dengan anggaran Rp 1,5 miliar.
“Kemudian pada tahun 2015 dilaksanakan perencanaan jalan dari jembatan Melawi 2 dengan anggaran Rp 146 juta dan tahun 2017 dilaksanakan penyusunan dokumen pengujian kekuatan beton terhadap pondasi jembatan,” katanya.
Dari situ, pembangunan jembatan mulai dilanjutkan kembali pada tahun 2019 dengan total anggaran Rp 21,3 miliar–dengan pengerjaan struktur bawah dan oprit jembatan area Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh pada tahun 2020.
“Pembangunan lanjutan Jembatan Melawi II dengan pengerjaan pengadaan rangka baja pengerjaan oprit jembatan area Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh dan desa Kompas Raya, Kecamatan Pinoh Utara,” kata sekda.
Selanjutnya, dilakukan pengerjaan aspal dan pengerjaan timbun area di Desa Paal dan Desa Kompas Raya dengan total anggaran Rp 28 miliar. Kemudian pada tahun 2021, pembangunan lanjutan Jembatan dilakukan Ericsson Jembatan B 60 pengerjaan beton di area Desa Kompas Raya dan Desa Paal.
“Pengerjaan aspal daerah Desa Paal, pengerjaan timbunan Desa Kompas Raya dan pengerjaan loading test atau uji kekuatan struktur jembatan secara keseluruhan dengan total anggaran sebesar Rp 16 miliar. Dengan demikian pengerjaan jembatan Melawi II mulai dari peletakan batu pertama pembangunan abutmen sampai selesai, total anggaran pembangunan jembatan yakni sebesar Rp 70,656 miliar.
“Jembatan ini menjadi penghubung antara ibu kota Kabupaten Melawi di kecamatan Nanga Pinoh dengan kecepatan Pinoh Utara melalui Desa Paal di kecamatan Nanga Pinoh dan desa Kompas raya di Kecamatan Pinoh Utara,” tambahnya.
Paulus juga menjelaskan, Jembatan Melawi II adalah jembatan dengan tipe rangka baja dengan lebar 6 meter dan memiliki panjang efektif total 240 meter–dengan total 4 bentang dan terbentang memiliki panjang 60 meter.
“Diharapkan dengan kehadiran jembatan ini akan semakin memudahkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat di Kecamatan Pinoh Utara dan Kecamatan Nanga Pinoh serta memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Tampak hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Bupati Melawi, Kluisen, Ketua DPRD, Anggota DPRD Provinsi Kalbar dan pejabat Forkopimda di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi. (Jau)
Comment