KalbarOnline, Bengkayang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) terus berupaya agar pembangunan ruas jalan Singkawang – Bengkayang bisa tuntas berkondisi mantap pada tahun ini.
Hal itu sebagaimana disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat peluncuran ruas jalan provinsi Singkawang – Bengkayang, bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-51 PKK Tingkat Provinsi Kalbar di halaman Kantor Bupati Bengkayang, Kamis (08/06/2023).
“Saya akan me-launching (meluncurkan) dimulainya pembangunan atau penyelesaian jalan Bengkayang Singkawang, atau Singkawang – Bengkayang,” ungkapnya di hadapan seluruh tamu undangan yang hadir.
Orang nomor satu di Kalbar itu menjelaskan, dari total 55,240 kilometer total ruas jalan Bengkayang – Singkawang, terdapat satu titik yang desain pembangunannya harus diubah. Lokasi tepatnya itu di daerah Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur, dengan panjang sekitar 3 kilometer.
“Ada 2 hingga 3 kilometer, harusnya desainnya diubah, karena sering diperbaiki, namun rusak lagi. Karena (sering dilalui) angkutan pasir dan sawit yang melebihi kapasitas,” ujarnya.
Untuk jalan tersebut, menurutnya harus di beton mutu K-350. Dengan kualitas beton tersebut maka jalan itu bisa menahan beban hingga maksimal 40 ton.
“Jadi harus dibeton, saya upayakan tahun ini ruas Bengkayang – Singkawang itu kondisinya mantap. Sisanya sekitar dua kilometer arah ke Singkawang itu harus didesain ulang, karena tidak bisa dengan aspal biasa, maka harus dibeton dengan kekuatan K-350, tidak boleh K-200, akan rusak lagi,” paparnya.
Beton mutu K-350 dijelaskan dia, kekuatannya sudah sama dengan jembatan layang atau jalan tol. Di mana rata-rata sudah menggunakan beton mutu K-350 hingga K-400.
“Seperti jalan kota (Pontianak) semuanya itu (beton) di atas K-300, jadi tidak mudah rusak walaupun dilewati kendaraan dengan beban 20 ton,” terangnya.
Kemudian untuk ruas jalan provinsi lain di Kabupaten Bengkayang, Sutarmidji menyebutkan, masih ada rusa jalan Suti – Semarang yang harus dibangun secara bertahap. Jalan tersebut dikatakan dia, dulunya merupakan jalan kabupaten yang kemudian diserahkan ke provinsi.
Dirinya berkeinginan, ruas jalan dengan total panjang 40 kilometer itu ditangani jembatannya lebih dulu. Total diperkirakan dia ada 20 jembatan yang harus dibangun di sana. Karena anggaran yang terbatas, pembangunannya harus dilakukan bertahap.
Menurutnya, jika menggunakan jembatan bailey, ia memperkirakan untuk satu jembatan butuh anggaran sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 3 miliar. Dengan panjang jembatan masing-masing sekitar 6 meter.
“Sambil pelan-pelan, kalau ada anggaran (dibangun) menggunakan jembatan permanen. Setelah penanganan jembatan, barulah jalan, agar mobilisasi material lancar dan lebih murah biayanya. Tahun ini ada (dianggarkan) tapi tidak besar, tapi jembatan saya suruh kerjakan dulu,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalbar Iskandar Zulkarnaen menjelaskan, secara umum, di Kabupaten Bengkayang terdapat 4 ruas jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalbar.
Empat ruas itu di antaranya Jalan Jerendeng (dalam Kota Bengkayang) sepanjang 0,300 kilometer, Bengkayang – Batas Kabupaten Landak/Bengkayang sepanjang 52,500 kilometer (Suti Semarang), Batas Kota Singkawang – Bengkayang sepanjang 55,240 kilometer dan jalan Subah – Ledo sepanjang 13,600 kilometer. Ruas jalan tersebut sudah dalam status kondisi mantap kecuali ruas jalan Suti Semarang.
“Sebagian besar kondisinya sudah mantap. Kalau ruas Jalan Singkawang-Bengkayang tinggal sedikit lagi (penanganan) maka akan seluruhnya mantap. Kalaupun ada kerusakan fungsional masih dalam kewajaran dan kita akan lakukan penanganannya lewat pemeliharaan tersebar,” kata Zulkarnaen.
Zulkarnaen turut membenarkan, dari 55,24 kilometer panjang ruas jalan Singkawang – Bengkayang, terdapat beberapa segmen ruas jalan Singkawang – Bengkayang yang memang perlu ditingkatkan dengan beton mutu K-350. Terutama di lokasi atau daerah yang sering mendapat rendaman air yang turun di perbukitan pada saat musim penghujan.
Sementara terkait ruas jalan Suti – Semarang, penanganannya menurut dia bersifat fungsional, dan bertahap. Yang pasti, ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Bengkayang dengan Kabupaten Landak itu, akan diutamakan penanganan jembatannya terlebih dahulu.
“Selain ruas jalan ini merupakan jalan baru yang diperlukan akses penghubung (jembatan), kita juga akan tangani secara fungsional badan jalannya agar dapat dijadikan jalur alternatif bagi masyarakat Landak ataupun Bengkayang dalam melakukan aktivitas di dua wilayah tersebut,” katanya.
Zulkarnaen menjelaskan, bahwa penanganan yang dilakukan sementara itu pun lantaran disesuaikan dengan anggaran yang tersedia saat ini.
“Mengingat anggaran yang dibutuhkan relatif besar jika kita tangani secara efektif, dan jika penanganan dilakukan bertahap, saya rasa tidak efektif dan efisien karena belum tuntas ruas ditangani kita dibebankan pada anggaran untuk rehabnya,” jelas Zulkarnaen. (Jau)
Comment