Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 20 Desember 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari terus menggencarkan upaya penurunan prevalensi stunting di provinsi ini. Salah satunya dengan mengajak para pihak untuk menjadi orang tua pendamping bagi anak stunting.
Pentingnya menjadi orang tua pendamping anak stunting ini pun turut dikampanyekan Windy saat turun ke sejumlah posyandu di tiga kabupaten wilayah timur Kalbar, yakni Sekadau, Sanggau dan Landak, pada 18 - 19 Desember 2023.
Selama kunker beberapa hari tersebut, Windy juga mendorong adanya peran aktif stakeholder untuk menyiapkan data by name by address mengenai jumlah anak stunting di wilayah masing-masing.
“Sehingga kita lebih mudah untuk melakukan intervensi dalam penanganannya, serta melakukan pendampingan untuk anak stunting,” ujarnya.
Dengan adanya pendampingan terhadap anak stunting tersebut, para pihak mempunyai peran untuk memastikan adanya asupan gizi di setiap mangkok anak-anak tersebut selama 3 bulan ke depan, serta dapat memonitor perkembangan tiap anak.
“Setelah di monitor tiap bulannya, juga harus dilaporkan untuk setiap perkembangan anak stunting ini,” katanya.
Dalam hal pencegahan stunting, Windy juga berharap agar semua pihak, terutama puskesmas, dapat terus memberikan edukasi gizi kepada para ibu dan melakukan demo masak menu MPASI.
Windy juga menekankan upaya penurunan angka stunting yang harus dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Masalah stunting menurutnya bukan hanya menjadi tugas dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat atau TP PKK, tapi juga semua pihak.
“Diperlukan peran semua pihak untuk bersama secara keroyokan melakukan berbagai gerakan mendorong upaya penurunan dan pencegahan stunting yang ada di Provinsi Kalbar,” katanya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari terus menggencarkan upaya penurunan prevalensi stunting di provinsi ini. Salah satunya dengan mengajak para pihak untuk menjadi orang tua pendamping bagi anak stunting.
Pentingnya menjadi orang tua pendamping anak stunting ini pun turut dikampanyekan Windy saat turun ke sejumlah posyandu di tiga kabupaten wilayah timur Kalbar, yakni Sekadau, Sanggau dan Landak, pada 18 - 19 Desember 2023.
Selama kunker beberapa hari tersebut, Windy juga mendorong adanya peran aktif stakeholder untuk menyiapkan data by name by address mengenai jumlah anak stunting di wilayah masing-masing.
“Sehingga kita lebih mudah untuk melakukan intervensi dalam penanganannya, serta melakukan pendampingan untuk anak stunting,” ujarnya.
Dengan adanya pendampingan terhadap anak stunting tersebut, para pihak mempunyai peran untuk memastikan adanya asupan gizi di setiap mangkok anak-anak tersebut selama 3 bulan ke depan, serta dapat memonitor perkembangan tiap anak.
“Setelah di monitor tiap bulannya, juga harus dilaporkan untuk setiap perkembangan anak stunting ini,” katanya.
Dalam hal pencegahan stunting, Windy juga berharap agar semua pihak, terutama puskesmas, dapat terus memberikan edukasi gizi kepada para ibu dan melakukan demo masak menu MPASI.
Windy juga menekankan upaya penurunan angka stunting yang harus dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Masalah stunting menurutnya bukan hanya menjadi tugas dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat atau TP PKK, tapi juga semua pihak.
“Diperlukan peran semua pihak untuk bersama secara keroyokan melakukan berbagai gerakan mendorong upaya penurunan dan pencegahan stunting yang ada di Provinsi Kalbar,” katanya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini