Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 26 Oktober 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Selain terkenal dengan Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak juga terkenal dengan kulineran kue tradisionalnya. Sebagai upaya mengenalkan berbagai kue tradisional itu, di momentum HUT Kota Pontianak pihak SD Mujahidin menggelar makan kue bersama para pelajar. Makan kue sambil belajar itu menjadi momen menyenangkan bagi para pelajar.
Kue tradisional telah tersedia di atas nampan. Ada bingke, klepon, nagasari, lumpur surga, dadar gulung, batang burok, ketupat lemak, talam hijau, deram, jorong-jorong, lemang, pengkang dan berbagai panganan kue kampung khas Pontianak.
Marchiello, salah satu pelajar SD Mujahidin sudah tak sabar untuk menikmati berbagai kue khas asli Pontianak itu. Apalagi, makan kue tradisional itu dilakukan secara bersama-sama teman sekelasnya. Jadilah, momen itu begitu spesial bagi pelajar kelas 2 SD Mujahidin itu.
Hal senada dikatakan Sakha. “Kegiatan makan kue tradisional ini menyenangkan. Selain rasa kue yang enak, saya juga bisa belajar banyak tentang nama-nama kue tradisional ini. Saya sendiri bawa kue klepon dan dadar gulung, rasanya enak” ujarnya sambil menikmati kue-kue tersebut.
Kepala Sekolah SD Mujahidin Pontianak, Sutaji menjelaskan, bahwa makan kue tradisional bersama ini dilakukan oleh seluruh pelajar SD Mujahidin. Ini kata dia merupakan kegiatan pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), merupakan upaya sekolah untuk membentuk generasi berkarakter, kreatif dan memiliki nilai kebangsaan kuat.
Kebetulan bulan Oktober masih dalam rangkaian hari jadi Kota Pontianak. Momen ini diambil pihak sekolah untuk mengadakan kegiatan makan kue tradisional bersama. Tujuannya untuk mengenalkan kearifan lokal kepada siswa.
Kata Sutaji, kegiatan ini tidak hanya sekedar acara makan bersama, tetapi juga sebagai bentuk pelajaran tentang kebersamaan, saling menghargai, dan melestarikan budaya daerah. Melalui momen ini, siswa belajar bahwa kue tradisional seperti kue bingke, klepon dan lain-lain merupakan warisan budaya yang perlu dihargai dan dilestarikan.
Dengan adanya kegiatan ini, siswa juga diajak untuk mengapresiasi keberagaman budaya yang ada di sekitar mereka. Kue tradisional Pontianak menjadi simbol kearifan lokal yang mengajarkan untuk selalu menghormati adat istiadat serta merawat kebersamaan. Siswa pun kata dia dapat merasakan makna gotong royong dan kebersamaan saat mereka menikmati kue bersama teman-teman dan guru, sambil berbagi cerita tentang asal-usul dan makna dari kue-kue tersebut.
Kegiatan ini sangat relevan dengan tujuan P5 yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila, terutama pada aspek gotong royong dan persatuan. Dengan mengenal dan menghargai budaya lokal, siswa dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan akan identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat Pontianak.
“Melalui perayaan sederhana ini, kita tidak hanya merayakan hari jadi kota, tetapi juga merayakan nilai-nilai kebersamaan yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan bermasyarakat di Pontianak,” tutupnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Selain terkenal dengan Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak juga terkenal dengan kulineran kue tradisionalnya. Sebagai upaya mengenalkan berbagai kue tradisional itu, di momentum HUT Kota Pontianak pihak SD Mujahidin menggelar makan kue bersama para pelajar. Makan kue sambil belajar itu menjadi momen menyenangkan bagi para pelajar.
Kue tradisional telah tersedia di atas nampan. Ada bingke, klepon, nagasari, lumpur surga, dadar gulung, batang burok, ketupat lemak, talam hijau, deram, jorong-jorong, lemang, pengkang dan berbagai panganan kue kampung khas Pontianak.
Marchiello, salah satu pelajar SD Mujahidin sudah tak sabar untuk menikmati berbagai kue khas asli Pontianak itu. Apalagi, makan kue tradisional itu dilakukan secara bersama-sama teman sekelasnya. Jadilah, momen itu begitu spesial bagi pelajar kelas 2 SD Mujahidin itu.
Hal senada dikatakan Sakha. “Kegiatan makan kue tradisional ini menyenangkan. Selain rasa kue yang enak, saya juga bisa belajar banyak tentang nama-nama kue tradisional ini. Saya sendiri bawa kue klepon dan dadar gulung, rasanya enak” ujarnya sambil menikmati kue-kue tersebut.
Kepala Sekolah SD Mujahidin Pontianak, Sutaji menjelaskan, bahwa makan kue tradisional bersama ini dilakukan oleh seluruh pelajar SD Mujahidin. Ini kata dia merupakan kegiatan pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), merupakan upaya sekolah untuk membentuk generasi berkarakter, kreatif dan memiliki nilai kebangsaan kuat.
Kebetulan bulan Oktober masih dalam rangkaian hari jadi Kota Pontianak. Momen ini diambil pihak sekolah untuk mengadakan kegiatan makan kue tradisional bersama. Tujuannya untuk mengenalkan kearifan lokal kepada siswa.
Kata Sutaji, kegiatan ini tidak hanya sekedar acara makan bersama, tetapi juga sebagai bentuk pelajaran tentang kebersamaan, saling menghargai, dan melestarikan budaya daerah. Melalui momen ini, siswa belajar bahwa kue tradisional seperti kue bingke, klepon dan lain-lain merupakan warisan budaya yang perlu dihargai dan dilestarikan.
Dengan adanya kegiatan ini, siswa juga diajak untuk mengapresiasi keberagaman budaya yang ada di sekitar mereka. Kue tradisional Pontianak menjadi simbol kearifan lokal yang mengajarkan untuk selalu menghormati adat istiadat serta merawat kebersamaan. Siswa pun kata dia dapat merasakan makna gotong royong dan kebersamaan saat mereka menikmati kue bersama teman-teman dan guru, sambil berbagi cerita tentang asal-usul dan makna dari kue-kue tersebut.
Kegiatan ini sangat relevan dengan tujuan P5 yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila, terutama pada aspek gotong royong dan persatuan. Dengan mengenal dan menghargai budaya lokal, siswa dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan akan identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat Pontianak.
“Melalui perayaan sederhana ini, kita tidak hanya merayakan hari jadi kota, tetapi juga merayakan nilai-nilai kebersamaan yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan bermasyarakat di Pontianak,” tutupnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini