Bank Kalbar, dari Modal Rp 100 Juta Kini Tembus Rp 4,3 Triliun

KALBARONLINE.com – Tepat pada 15 April 2025, Bank Kalbar resmi memasuki usia ke-61 tahun. Sejak berdiri pada tahun 1964 dengan modal awal hanya Rp 100 juta, kini Bank Kalbar telah berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa dengan modal yang menembus angka Rp 4,3 triliun.

Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi mengatakan, bahwa capaian tersebut merupakan hal yang sangat membanggakan dan patut diapresiasi. Di tengah kondisi beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia yang masih memiliki modal di bawah ketentuan minimum, Bank Kalbar justru berhasil melampaui ekspektasi.

“Masih ada sekitar 12 BPD yang masih memiliki modal sangat kecil, bahkan saking kecilnya karena diwajibkan di Desember 2025 minimal Rp 3 triliun, mereka harus diwajibkan bergabung dalam Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan BPD besar seperti Bank DKI, Bank Jabar atau Bank Jatim,” jelas Rokidi.

Baca Juga :  Pemkab Kapuas Hulu MoU dengan PT Bank Kalbar Terkait Pemanfaatan Jasa dan Layanan Perbankan

Alhamdulilah Bank Kalbar tidak masuk dalam kelompok itu. Meskipun seringkali bank kalbar dianggap bank biasa, tetapi kami memiliki modal yang sangat bagus,” tambahnya.

Lebih lanjut Rokidi mengungkapkan, bahwa modal yang besar menjadi fondasi penting untuk mendorong kreativitas, investasi, serta ekspansi bisnis bank.

Meskipun saat ini Bank Kalbar masih berada pada kategori Bank Buku II, pihaknya memiliki mimpi besar untuk naik kelas menjadi Bank Buku III.

“Modalnya harus lebih dari angka Rp 3 triliun, sekarang sudah memasuki 4 (triliun rupiah), mudah-mudahan bisa menembus angka Rp 6 triliun, itu mimpi kami,” katanya.

Rokidi mengungkapkan, tren pertumbuhan positif Bank Kalbar tidak hanya dari sisi permodalan. Tetapi juga dari pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, kredit, hingga laba dan permodalan, semuanya menunjukkan peningkatan signifikan.

Baca Juga :  SMP Negeri 3 Pontianak Siap Dukung Program Makan Bersama Gratis Presiden

“Ini bukti bahwa meskipun Bank Kalbar dinahkodai oleh orang internal, kami mampu membawa perubahan dan kemajuan. Bukan hanya untuk Bank Kalbar, tapi juga sebagai kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi di Kalimantan Barat,” kata Rokidi.

Namun demikian, Rokidi menegaskan, bahwa tantangan ke depan tetap ada, terutama dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan digitalisasi perbankan.

“PR Bank Kalbar harus menyesuaikan dengan transportasi digital, tidak hanya dari sisi kelengkapan, tapi juga dari sisi keamanan. Karena ini penting untuk menjaga kepercayaan dan keberlangsungan bisnis bank,” pungkasnya. (Lid)

Comment