Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 19 Mei 2025 |
KALBARONLINE.com - Pertunjukan musik orkestra dalam gelaran “Semarak Taman Budaya 2025, Nyanyian Negeriku” di Taman Budaya Kalbar, Minggu (18/05/2025) malam, berhasil memikat pengunjung.
Namun, di balik suksesnya penampilan tersebut, konduktor orkestra Daun Selasih, Peri Rakhmadi menyoroti masih minimnya pendidikan musik formal di Kalimantan Barat yang berdampak pada terbatasnya jumlah musisi orkestra yang mumpuni.
Menurutnya, meskipun minat terhadap musik orkestra mulai tumbuh, jumlah musisi yang memiliki kemampuan teknis memadai masih terbatas.
“Kalau melihat dari jumlah, mungkin banyak yang tertarik, tapi yang benar-benar mumpuni masih bisa dihitung jari, karena sebagian besar masih dalam tahap belajar membaca notasi musik,” terang Peri.
Ia menyebut, bahwa satu-satunya institusi yang mengajarkan seni musik secara akademis di Kalbar saat ini adalah Universitas Tanjungpura (Untan). Mayoritas anggota orkestra Daun Selasih juga berasal dari sana.
“Di Kalbar hanya ada satu instansi yang mengajarkan seni musik secara akademis yang membaca notasi yakni di Untan,” katanya.
Kendati demikian, Peri menyambut baik hadirnya panggung seperti Semarak Taman Budaya yang memberi ruang bagi para musisi untuk mengekspresikan diri sekaligus mengenalkan musik orkestra ke masyarakat luas.
“Banyak masyarakat yang sebelumnya belum pernah menonton orkestra akhirnya bisa menikmati langsung. Bahkan, beberapa penonton yang punya dasar musik sempat menghubungi saya karena tertarik ingin bergabung,” ungkapnya.
Dalam penampilannya malam itu, orkestra yang diperkuat sekitar 35 musisi dengan instrumen gesek, tiup, dan perkusi ini berhasil membawa penonton larut dalam atmosfer musikal yang syahdu dan penuh semangat kebangsaan. (Lid)
KALBARONLINE.com - Pertunjukan musik orkestra dalam gelaran “Semarak Taman Budaya 2025, Nyanyian Negeriku” di Taman Budaya Kalbar, Minggu (18/05/2025) malam, berhasil memikat pengunjung.
Namun, di balik suksesnya penampilan tersebut, konduktor orkestra Daun Selasih, Peri Rakhmadi menyoroti masih minimnya pendidikan musik formal di Kalimantan Barat yang berdampak pada terbatasnya jumlah musisi orkestra yang mumpuni.
Menurutnya, meskipun minat terhadap musik orkestra mulai tumbuh, jumlah musisi yang memiliki kemampuan teknis memadai masih terbatas.
“Kalau melihat dari jumlah, mungkin banyak yang tertarik, tapi yang benar-benar mumpuni masih bisa dihitung jari, karena sebagian besar masih dalam tahap belajar membaca notasi musik,” terang Peri.
Ia menyebut, bahwa satu-satunya institusi yang mengajarkan seni musik secara akademis di Kalbar saat ini adalah Universitas Tanjungpura (Untan). Mayoritas anggota orkestra Daun Selasih juga berasal dari sana.
“Di Kalbar hanya ada satu instansi yang mengajarkan seni musik secara akademis yang membaca notasi yakni di Untan,” katanya.
Kendati demikian, Peri menyambut baik hadirnya panggung seperti Semarak Taman Budaya yang memberi ruang bagi para musisi untuk mengekspresikan diri sekaligus mengenalkan musik orkestra ke masyarakat luas.
“Banyak masyarakat yang sebelumnya belum pernah menonton orkestra akhirnya bisa menikmati langsung. Bahkan, beberapa penonton yang punya dasar musik sempat menghubungi saya karena tertarik ingin bergabung,” ungkapnya.
Dalam penampilannya malam itu, orkestra yang diperkuat sekitar 35 musisi dengan instrumen gesek, tiup, dan perkusi ini berhasil membawa penonton larut dalam atmosfer musikal yang syahdu dan penuh semangat kebangsaan. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini