Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 17 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa arsitek punya peran strategis dalam pembangunan perkotaan, terutama menghadapi tantangan kondisi geografis Kota Pontianak yang rawan genangan. Ia berharap kehadiran para arsitek bisa melahirkan desain kota yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
“Pontianak berdiri di persimpangan Sungai Kapuas dengan topografi datar yang rentan tergenang air. Maka dari itu, arsitek punya peran penting untuk merancang tata kota sesuai karakter wilayah, sekaligus menciptakan lingkungan yang layak huni dan berkelanjutan,” ujarnya saat menghadiri HUT ke-66 Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di halaman waterfront Mal Pelayanan Publik (MPP) Pontianak, Rabu (17/9/2025) malam.
Edi juga mengaku memiliki kedekatan dengan profesi arsitek karena pernah menjabat sebagai Ketua IAI Kalimantan Barat periode 1994–2000 sebelum masuk ke dunia birokrasi.
“Saya senang bisa kembali bertemu dengan rekan-rekan arsitek dari seluruh Indonesia. Semoga kebersamaan ini bisa mendorong kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa, khususnya Kota Pontianak,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum IAI, Georgius Budi Yulianto, menyoroti jumlah arsitek di Indonesia yang masih jauh dari ideal. Dari total 29 ribu anggota IAI, hanya sekitar 7 ribu yang terdaftar resmi. Dengan jumlah penduduk 280 juta jiwa, perbandingan arsitek dan populasi masih 1 berbanding 41 ribu orang.
“Meski begitu, IAI tetap berkomitmen mendukung pembangunan dan selalu berada di belakang pemerintah,” tegasnya.
Perayaan HUT ke-66 IAI di Pontianak berlangsung meriah dengan kehadiran delegasi dari berbagai daerah, bahkan arsitek dari Sarawak, Malaysia. Momentum ini diharapkan memperkuat sinergi arsitek dengan pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun peradaban bangsa yang lebih maju. (Jau)
KALBARONLINE.com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa arsitek punya peran strategis dalam pembangunan perkotaan, terutama menghadapi tantangan kondisi geografis Kota Pontianak yang rawan genangan. Ia berharap kehadiran para arsitek bisa melahirkan desain kota yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
“Pontianak berdiri di persimpangan Sungai Kapuas dengan topografi datar yang rentan tergenang air. Maka dari itu, arsitek punya peran penting untuk merancang tata kota sesuai karakter wilayah, sekaligus menciptakan lingkungan yang layak huni dan berkelanjutan,” ujarnya saat menghadiri HUT ke-66 Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di halaman waterfront Mal Pelayanan Publik (MPP) Pontianak, Rabu (17/9/2025) malam.
Edi juga mengaku memiliki kedekatan dengan profesi arsitek karena pernah menjabat sebagai Ketua IAI Kalimantan Barat periode 1994–2000 sebelum masuk ke dunia birokrasi.
“Saya senang bisa kembali bertemu dengan rekan-rekan arsitek dari seluruh Indonesia. Semoga kebersamaan ini bisa mendorong kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa, khususnya Kota Pontianak,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum IAI, Georgius Budi Yulianto, menyoroti jumlah arsitek di Indonesia yang masih jauh dari ideal. Dari total 29 ribu anggota IAI, hanya sekitar 7 ribu yang terdaftar resmi. Dengan jumlah penduduk 280 juta jiwa, perbandingan arsitek dan populasi masih 1 berbanding 41 ribu orang.
“Meski begitu, IAI tetap berkomitmen mendukung pembangunan dan selalu berada di belakang pemerintah,” tegasnya.
Perayaan HUT ke-66 IAI di Pontianak berlangsung meriah dengan kehadiran delegasi dari berbagai daerah, bahkan arsitek dari Sarawak, Malaysia. Momentum ini diharapkan memperkuat sinergi arsitek dengan pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun peradaban bangsa yang lebih maju. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini