Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 01 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan membuka Festival Saprahan Pelajar di Rumah Adat Melayu, pada Rabu (01/10/2025).
Festival ini sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal sekaligus menanamkan nilai-nilai kearifan tradisi kepada generasi muda.
Kegiatan tersebut digelar oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak. Festival makan bersaprah ini diikuti oleh 13 kelompok peserta dari SMP dan MTs se-Kota Pontianak.
Dalam kesempatan itu, Bahasan menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya di Kota Pontianak yang lahir dari beragam suku bangsa. Menurutnya, keunikan tiap etnis telah memperkaya khazanah budaya Pontianak dan patut dijaga bersama.
“Sudah sepatutnya kita sebagai warga Pontianak peduli dan merasa bertanggung jawab terhadap kelestarian budaya. Festival saprahan ini menjadi sarana pembinaan sekaligus langkah nyata dalam menggali, melestarikan dan memanfaatkan budaya yang tumbuh di tengah masyarakat,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, pemerintah kota berharap, generasi muda tidak hanya mengenal budaya Melayu sebagai identitas daerah, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga serta tanggung jawab untuk menjaganya.
“Semoga kegiatan ini mendapat limpahan rahmat dan membawa manfaat serta kebaikan bagi kita semua,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti menambahkan, bahwa festival ini juga menjadi wadah pembelajaran kontekstual bagi pelajar. Menurutnya, pendidikan tidak hanya terbatas pada mata pelajaran di kelas, tetapi juga melalui pengenalan dan pengalaman langsung terhadap budaya daerah.
“Melalui kegiatan ini, para pelajar belajar tentang nilai kebersamaan, gotong royong, dan kekeluargaan yang terkandung dalam tradisi saprahan. Harapannya, nilai-nilai ini bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Festival saprahan menjadi agenda tahunan yang terus dikembangkan Pemkot Pontianak sebagai media edukasi dan pelestarian budaya, sekaligus memperkuat karakter generasi muda melalui nilai-nilai kebersamaan yang terkandung di dalam tradisi Melayu. (Jau)
KALBARONLINE.com – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan membuka Festival Saprahan Pelajar di Rumah Adat Melayu, pada Rabu (01/10/2025).
Festival ini sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal sekaligus menanamkan nilai-nilai kearifan tradisi kepada generasi muda.
Kegiatan tersebut digelar oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak. Festival makan bersaprah ini diikuti oleh 13 kelompok peserta dari SMP dan MTs se-Kota Pontianak.
Dalam kesempatan itu, Bahasan menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya di Kota Pontianak yang lahir dari beragam suku bangsa. Menurutnya, keunikan tiap etnis telah memperkaya khazanah budaya Pontianak dan patut dijaga bersama.
“Sudah sepatutnya kita sebagai warga Pontianak peduli dan merasa bertanggung jawab terhadap kelestarian budaya. Festival saprahan ini menjadi sarana pembinaan sekaligus langkah nyata dalam menggali, melestarikan dan memanfaatkan budaya yang tumbuh di tengah masyarakat,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, pemerintah kota berharap, generasi muda tidak hanya mengenal budaya Melayu sebagai identitas daerah, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga serta tanggung jawab untuk menjaganya.
“Semoga kegiatan ini mendapat limpahan rahmat dan membawa manfaat serta kebaikan bagi kita semua,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti menambahkan, bahwa festival ini juga menjadi wadah pembelajaran kontekstual bagi pelajar. Menurutnya, pendidikan tidak hanya terbatas pada mata pelajaran di kelas, tetapi juga melalui pengenalan dan pengalaman langsung terhadap budaya daerah.
“Melalui kegiatan ini, para pelajar belajar tentang nilai kebersamaan, gotong royong, dan kekeluargaan yang terkandung dalam tradisi saprahan. Harapannya, nilai-nilai ini bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Festival saprahan menjadi agenda tahunan yang terus dikembangkan Pemkot Pontianak sebagai media edukasi dan pelestarian budaya, sekaligus memperkuat karakter generasi muda melalui nilai-nilai kebersamaan yang terkandung di dalam tradisi Melayu. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini