Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 26 November 2025 |
KALBARONLINE.com – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menegaskan, bahwa pendidikan vokasi harus menjadi motor utama dalam mencetak lulusan yang benar-benar siap memasuki dunia kerja.
Ia menilai, bahwa penguatan sekolah vokasi merupakan kunci meningkatkan daya saing daerah dan kualitas tenaga kerja Kalbar di masa mendatang.
“Ke depan kita perlu memperbanyak sekolah vokasi agar menghasilkan tenaga-tenaga siap pakai,” tegasnya saat meninjau SMK Negeri 1 Ketapang, Senin (17/11/2025).
Dalam kunjungan itu, Gubernur Norsan ingin memastikan, bahwa sekolah-sekolah vokasi di Kalbar mampu menyiapkan siswa dengan keterampilan terukur dan sertifikasi kompetensi, sehingga mereka tidak hanya bekerja sebagai tenaga kasar, tetapi mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.
Ia juga menyoroti tantangan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar, termasuk masih tingginya jumlah warga yang belum menamatkan pendidikan SMA, yakni sekitar 25 persen. Karena itu, ia mengapresiasi inisiatif SMKN 1 Ketapang yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan melalui program paket A, B, dan C untuk memperluas akses pendidikan.
Peningkatan IPM Kalbar dari 71,19 menjadi 72,09 dinilai sebagai bukti bahwa investasi di sektor pendidikan terus menunjukkan hasil. Sekolah vokasi seperti SMKN 1 Ketapang diharapkan menjadi salah satu lokomotif kemajuan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ria Norsan juga memberikan apresiasi terhadap tiga jurusan unggulan yang terbukti memiliki tingkat penyerapan tinggi di dunia industri, yaitu Farmasi, Kuliner dan Tata Boga, serta Perhotelan. Ketiga jurusan ini disebut sebagai contoh konkret bagaimana pendidikan vokasi mampu melahirkan lulusan yang cepat diterima di sektor kesehatan dan perhotelan. (Red)
KALBARONLINE.com – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menegaskan, bahwa pendidikan vokasi harus menjadi motor utama dalam mencetak lulusan yang benar-benar siap memasuki dunia kerja.
Ia menilai, bahwa penguatan sekolah vokasi merupakan kunci meningkatkan daya saing daerah dan kualitas tenaga kerja Kalbar di masa mendatang.
“Ke depan kita perlu memperbanyak sekolah vokasi agar menghasilkan tenaga-tenaga siap pakai,” tegasnya saat meninjau SMK Negeri 1 Ketapang, Senin (17/11/2025).
Dalam kunjungan itu, Gubernur Norsan ingin memastikan, bahwa sekolah-sekolah vokasi di Kalbar mampu menyiapkan siswa dengan keterampilan terukur dan sertifikasi kompetensi, sehingga mereka tidak hanya bekerja sebagai tenaga kasar, tetapi mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.
Ia juga menyoroti tantangan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar, termasuk masih tingginya jumlah warga yang belum menamatkan pendidikan SMA, yakni sekitar 25 persen. Karena itu, ia mengapresiasi inisiatif SMKN 1 Ketapang yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan melalui program paket A, B, dan C untuk memperluas akses pendidikan.
Peningkatan IPM Kalbar dari 71,19 menjadi 72,09 dinilai sebagai bukti bahwa investasi di sektor pendidikan terus menunjukkan hasil. Sekolah vokasi seperti SMKN 1 Ketapang diharapkan menjadi salah satu lokomotif kemajuan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ria Norsan juga memberikan apresiasi terhadap tiga jurusan unggulan yang terbukti memiliki tingkat penyerapan tinggi di dunia industri, yaitu Farmasi, Kuliner dan Tata Boga, serta Perhotelan. Ketiga jurusan ini disebut sebagai contoh konkret bagaimana pendidikan vokasi mampu melahirkan lulusan yang cepat diterima di sektor kesehatan dan perhotelan. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini