Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : shella |
| Jumat, 29 November 2024 |
KalbarOnline - Banyak perempuan mengungkapkan bahwa mereka merasa sedih atau emosional yang intens sebelum menstruasi.
Fenomena ini sering dikaitkan dengan sindrom pramenstruasi (PMS), sebuah kondisi yang memengaruhi fisik, emosi, dan perilaku akibat perubahan hormonal dalam tubuh.
Peran Hormon
Siklus menstruasi perempuan dikendalikan oleh fluktuasi hormon, terutama estrogen dan progesteron. Menjelang menstruasi, kadar kedua hormon ini menurun drastis, yang dapat memengaruhi produksi serotonin, zat kimia di otak yang mengatur suasana hati.
Penurunan serotonin ini sering dikaitkan dengan munculnya perasaan sedih, cemas, atau mudah tersinggung.
Faktor Emosional dan Psikologis
Selain perubahan biologis, faktor emosional juga berperan. Beberapa perempuan mungkin merasa lebih sensitif terhadap stres selama periode ini, atau memiliki pengalaman pribadi yang memperburuk gejala emosional.
Sindrom Pramenstruasi (PMS) dan PMDD
Pada sebagian perempuan, gejala ini dapat lebih parah dan dikenal sebagai gangguan disforik pramenstruasi (PMDD).
Kondisi ini mirip dengan PMS, tetapi lebih berat dan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Gejalanya meliputi suasana hati yang sangat buruk, perasaan putus asa, dan kelelahan ekstrem.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Aktivitas fisik teratur dan makanan bergizi dapat membantu menyeimbangkan hormon dan meningkatkan serotonin.
Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga bisa membantu mengurangi kecemasan.
Jika gejala dirasa sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter. Terapi hormon atau obat antidepresan mungkin direkomendasikan. (she)
KalbarOnline - Banyak perempuan mengungkapkan bahwa mereka merasa sedih atau emosional yang intens sebelum menstruasi.
Fenomena ini sering dikaitkan dengan sindrom pramenstruasi (PMS), sebuah kondisi yang memengaruhi fisik, emosi, dan perilaku akibat perubahan hormonal dalam tubuh.
Peran Hormon
Siklus menstruasi perempuan dikendalikan oleh fluktuasi hormon, terutama estrogen dan progesteron. Menjelang menstruasi, kadar kedua hormon ini menurun drastis, yang dapat memengaruhi produksi serotonin, zat kimia di otak yang mengatur suasana hati.
Penurunan serotonin ini sering dikaitkan dengan munculnya perasaan sedih, cemas, atau mudah tersinggung.
Faktor Emosional dan Psikologis
Selain perubahan biologis, faktor emosional juga berperan. Beberapa perempuan mungkin merasa lebih sensitif terhadap stres selama periode ini, atau memiliki pengalaman pribadi yang memperburuk gejala emosional.
Sindrom Pramenstruasi (PMS) dan PMDD
Pada sebagian perempuan, gejala ini dapat lebih parah dan dikenal sebagai gangguan disforik pramenstruasi (PMDD).
Kondisi ini mirip dengan PMS, tetapi lebih berat dan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Gejalanya meliputi suasana hati yang sangat buruk, perasaan putus asa, dan kelelahan ekstrem.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Aktivitas fisik teratur dan makanan bergizi dapat membantu menyeimbangkan hormon dan meningkatkan serotonin.
Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga bisa membantu mengurangi kecemasan.
Jika gejala dirasa sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter. Terapi hormon atau obat antidepresan mungkin direkomendasikan. (she)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini