Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 31 Januari 2020 |
KalbarOnline, Ketapang
– Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak melalui perwakilannya
di Ketapang melakukan pengecekan kesehatan terhadap Warga Negara Asing (WNA)
asal China yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal yang masuk ke
wilayah Ketapang.
Pemeriksaan intensif tersebut dilakukan sebagai upaya
antisipasi penyebaran dan pencegahan masuknya virus corona di Kabupaten
Ketapang yang dibawa oleh WNA khususnya yang berasal dari China.
Koordinator Wilayah Kerja Ketapang KKP Kelas II Pontianak,
Dr Riri mengatakan, pada Januari ini sudah ada 11 kapal pengangkut hasil
tambang seperti dari perusahaan Laman Mining dan perusahaan lainnya dari China
yang masuk ke laut Teluk Melano dan laut Sungai Tolak. Di dalam satu kapal
tersebut rata-rata memiliki 20 hingga 25 orang ABK.
“Semua WNA yang bekerja sebagai ABK di kapal yang masuk
sudah kita periksa. Sejauh ini semua yang telah kita periksa dalam kondisi
sehat dan aman.Untuk di perairan Kendawangan pun sudah juga dilakukan
pemeriksaan dari perwakilan diwilayah sana dan mereka juga sudah bergerak,”
katanya, Rabu (29/1/2020).
Riri juga menyebut, dalam melakukan pemeriksaan pihaknya
bersama sama dengan pihak Imigrasi dan Bea Cukai untuk naik keatas kapal.
Namun, kali ini pihaknya yang terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kondisi
diatas kapal guna memastikan kondisi telah steril dengan menggunakan peralatan
masker khusus dan pengukur suhu tubuh.
“Untuk kapal-kapal dari luar ini memang mereka setiap masuk
wajib melapor dan wajib kita periksa. Untuk kondisi saat ini tentu SOP
pemeriksaan berbeda, karena kita juga minta data pada agen kapal mengenai
apakah ada ABK yang sakit, jumlah ABK, serta surat keterangan sepuluh pelabuhan
terakhir yang dikunjungi,” ungkapnya.
Ia menambahkan kalau untuk kondisi saat ini pihaknya
melakukan pemeriksaan menggunaman peralatan yang berbeda seperti menggunakan
masker N95, sarung tangan khusus, pengukur suhu badan serta telah menyiapkan
peralatan evakuasi yang dapat digunakan jika ditemukan suspect corona.
“Untuk peralatan evakuasi kita ada 17 alat pelindung diri
(APD-red) yang kita siapkan, dan ruangan isolasi infonya sudah ada disiapkan di
RSUD Ageosdjam, namun meskipun sampai saat ini belum ada ditemukan suspect
corona kita terus melakukan berbagai upaya pencegahan termasuk sosialisasi
bersama pihak terkait mengenai kesiapan penanganan yang akan digelar Jumat
ini,” tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang
– Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak melalui perwakilannya
di Ketapang melakukan pengecekan kesehatan terhadap Warga Negara Asing (WNA)
asal China yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal yang masuk ke
wilayah Ketapang.
Pemeriksaan intensif tersebut dilakukan sebagai upaya
antisipasi penyebaran dan pencegahan masuknya virus corona di Kabupaten
Ketapang yang dibawa oleh WNA khususnya yang berasal dari China.
Koordinator Wilayah Kerja Ketapang KKP Kelas II Pontianak,
Dr Riri mengatakan, pada Januari ini sudah ada 11 kapal pengangkut hasil
tambang seperti dari perusahaan Laman Mining dan perusahaan lainnya dari China
yang masuk ke laut Teluk Melano dan laut Sungai Tolak. Di dalam satu kapal
tersebut rata-rata memiliki 20 hingga 25 orang ABK.
“Semua WNA yang bekerja sebagai ABK di kapal yang masuk
sudah kita periksa. Sejauh ini semua yang telah kita periksa dalam kondisi
sehat dan aman.Untuk di perairan Kendawangan pun sudah juga dilakukan
pemeriksaan dari perwakilan diwilayah sana dan mereka juga sudah bergerak,”
katanya, Rabu (29/1/2020).
Riri juga menyebut, dalam melakukan pemeriksaan pihaknya
bersama sama dengan pihak Imigrasi dan Bea Cukai untuk naik keatas kapal.
Namun, kali ini pihaknya yang terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kondisi
diatas kapal guna memastikan kondisi telah steril dengan menggunakan peralatan
masker khusus dan pengukur suhu tubuh.
“Untuk kapal-kapal dari luar ini memang mereka setiap masuk
wajib melapor dan wajib kita periksa. Untuk kondisi saat ini tentu SOP
pemeriksaan berbeda, karena kita juga minta data pada agen kapal mengenai
apakah ada ABK yang sakit, jumlah ABK, serta surat keterangan sepuluh pelabuhan
terakhir yang dikunjungi,” ungkapnya.
Ia menambahkan kalau untuk kondisi saat ini pihaknya
melakukan pemeriksaan menggunaman peralatan yang berbeda seperti menggunakan
masker N95, sarung tangan khusus, pengukur suhu badan serta telah menyiapkan
peralatan evakuasi yang dapat digunakan jika ditemukan suspect corona.
“Untuk peralatan evakuasi kita ada 17 alat pelindung diri
(APD-red) yang kita siapkan, dan ruangan isolasi infonya sudah ada disiapkan di
RSUD Ageosdjam, namun meskipun sampai saat ini belum ada ditemukan suspect
corona kita terus melakukan berbagai upaya pencegahan termasuk sosialisasi
bersama pihak terkait mengenai kesiapan penanganan yang akan digelar Jumat
ini,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini