Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 27 November 2023 |
KalbarOnline, Ketapang - Sebanyak 2.344 unit rumah milik warga di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang terendam banjir sejak Jumat 24 November 2023 lalu.
Jumlah itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang. BPBD Ketapang mengukur rata-rata ketinggian air hingga sepinggang orang dewasa.
Kepala BPBD Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwanto mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir membuat Sungai Pawan meluap hingga merendam delapan desa. Imbasnya 7.637 jiwa ikut terdampak banjir, termasuk 37 unit fasilitas umum.
"Desa yang terendam adalah Desa Sandai, Muara Jekak, Petai Patah, Penjawaan, Randau Jungkal, Istana, Demit dan Desa Alam Pakuan, tapi sekarang sudah mulai surut," kata Yunifar kepada wartawan, Senin (27/11/2023).
Yunifar menyebut, kalau banjir juga merendam sejumlah ruas jalan hingga membuat akses transportasi terganggu. Alhasil, sebagian desa kini hanya bisa diakses menggunakan perahu. Kendati demikian belum ada laporan warga yang mengungsi.
"Sekarang kan akses dari desa ke desa sudah pakai rakit. Selain itu untuk kendala seperti jembatan gantung juga menjadi salah satu kendala kita untuk lewat," sebutnya.
Selain di Kecamatan Sandai, ada beberapa desa di kecamatan lain yang juga dilaporkan terkena banjir, seperti di Kecamatan Sungai Laur, Hulu Sungai, Nanga Tayap dan Kecamatan Tumbang Titi.
"Kalau di Hulu Sungai kita belum bisa ke sana, karena jaringan komunikasi terganggu, terus jalan tak bisa dijangkau menggunakan mobil. Ada 5 kecamatan (yang banjir), yang terparah Sandai," ungkapnya.
Sementara untuk bantuan logistik berupa makanan, pakaian dan obat-obatan, pihak BPBD masih melakukan penggalangan bantuan.
"Kalau untuk bantuan, saat ini kita dalam tahap penggalangan dan pengadaan," tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Sebanyak 2.344 unit rumah milik warga di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang terendam banjir sejak Jumat 24 November 2023 lalu.
Jumlah itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang. BPBD Ketapang mengukur rata-rata ketinggian air hingga sepinggang orang dewasa.
Kepala BPBD Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwanto mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir membuat Sungai Pawan meluap hingga merendam delapan desa. Imbasnya 7.637 jiwa ikut terdampak banjir, termasuk 37 unit fasilitas umum.
"Desa yang terendam adalah Desa Sandai, Muara Jekak, Petai Patah, Penjawaan, Randau Jungkal, Istana, Demit dan Desa Alam Pakuan, tapi sekarang sudah mulai surut," kata Yunifar kepada wartawan, Senin (27/11/2023).
Yunifar menyebut, kalau banjir juga merendam sejumlah ruas jalan hingga membuat akses transportasi terganggu. Alhasil, sebagian desa kini hanya bisa diakses menggunakan perahu. Kendati demikian belum ada laporan warga yang mengungsi.
"Sekarang kan akses dari desa ke desa sudah pakai rakit. Selain itu untuk kendala seperti jembatan gantung juga menjadi salah satu kendala kita untuk lewat," sebutnya.
Selain di Kecamatan Sandai, ada beberapa desa di kecamatan lain yang juga dilaporkan terkena banjir, seperti di Kecamatan Sungai Laur, Hulu Sungai, Nanga Tayap dan Kecamatan Tumbang Titi.
"Kalau di Hulu Sungai kita belum bisa ke sana, karena jaringan komunikasi terganggu, terus jalan tak bisa dijangkau menggunakan mobil. Ada 5 kecamatan (yang banjir), yang terparah Sandai," ungkapnya.
Sementara untuk bantuan logistik berupa makanan, pakaian dan obat-obatan, pihak BPBD masih melakukan penggalangan bantuan.
"Kalau untuk bantuan, saat ini kita dalam tahap penggalangan dan pengadaan," tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini