Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 23 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Mitra Mandiri 2, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, M Prayoga atau Yoga, resmi dinonaktifkan dari jabatannya.
Kebijakan itu diambil setelah 16 siswa dan 1 guru SDN 12 Benua Kayong diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (23/09/2025).
“Untuk sementara SPPG tersebut kita hentikan operasionalnya, dan Kepala SPPG akan kita rumahkan,” tegas Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi, saat dikonfirmasi wartawan.
Agus menjelaskan, menu makan siang yang disajikan terdiri dari nasi putih, filet ikan hiu saus tomat, tahu goreng, oseng kol dan wortel, serta buah melon. Hidangan itu diduga memicu gejala muntah hingga sesak napas pada para siswa.
Menurut Agus, kesalahan terjadi karena kelalaian Kepala SPPG dalam menentukan menu.
“Benar, dan itu karena kelalaian Kepala SPPG yang memilih menu yang jarang dikonsumsi siswa,” ujarnya.
Hingga Selasa malam, jumlah korban keracunan tercatat mencapai 20 orang, termasuk seorang guru. Sebagian siswa sudah diperbolehkan pulang, sementara 16 lainnya masih menjalani perawatan di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.
Di sisi lain, M Yoga enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Ia sempat terlihat di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Agoesdjam, namun buru-buru pergi menggunakan sepeda motor setelah hanya menjawab singkat ketika ditanya soal dugaan kelalaian pihak dapur. “Bukan,” katanya sebelum meninggalkan lokasi.
Sebagai informasi, SPPG merupakan unit pelaksana program pemerintah yang bertugas menyediakan serta mendistribusikan makanan bergizi, sekaligus memastikan keamanan pangan bagi siswa sekolah. Dapur Mitra Mandiri 2 sendiri berada di bawah naungan Yayasan Adinda Karunia Ilahi. (Adi LC)
KALBARONLINE.com – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Mitra Mandiri 2, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, M Prayoga atau Yoga, resmi dinonaktifkan dari jabatannya.
Kebijakan itu diambil setelah 16 siswa dan 1 guru SDN 12 Benua Kayong diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (23/09/2025).
“Untuk sementara SPPG tersebut kita hentikan operasionalnya, dan Kepala SPPG akan kita rumahkan,” tegas Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi, saat dikonfirmasi wartawan.
Agus menjelaskan, menu makan siang yang disajikan terdiri dari nasi putih, filet ikan hiu saus tomat, tahu goreng, oseng kol dan wortel, serta buah melon. Hidangan itu diduga memicu gejala muntah hingga sesak napas pada para siswa.
Menurut Agus, kesalahan terjadi karena kelalaian Kepala SPPG dalam menentukan menu.
“Benar, dan itu karena kelalaian Kepala SPPG yang memilih menu yang jarang dikonsumsi siswa,” ujarnya.
Hingga Selasa malam, jumlah korban keracunan tercatat mencapai 20 orang, termasuk seorang guru. Sebagian siswa sudah diperbolehkan pulang, sementara 16 lainnya masih menjalani perawatan di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.
Di sisi lain, M Yoga enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Ia sempat terlihat di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Agoesdjam, namun buru-buru pergi menggunakan sepeda motor setelah hanya menjawab singkat ketika ditanya soal dugaan kelalaian pihak dapur. “Bukan,” katanya sebelum meninggalkan lokasi.
Sebagai informasi, SPPG merupakan unit pelaksana program pemerintah yang bertugas menyediakan serta mendistribusikan makanan bergizi, sekaligus memastikan keamanan pangan bagi siswa sekolah. Dapur Mitra Mandiri 2 sendiri berada di bawah naungan Yayasan Adinda Karunia Ilahi. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini