Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 20 November 2025 |
KALBARONLINE.com – Puluhan pelajar SMA/SMK Maniamas di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak mengalami gejala mual, muntah hingga diare setelah menyantap menu MBG (Makanan Bergizi Gratis) pada Rabu (19/11/25). Total ada sekitar 30 siswa yang harus mendapat perawatan medis.
Menu MBG yang disajikan hari itu berupa soto ayam dengan isian ayam suwir, toge, dan tempe goreng. Makanan tersebut tiba di sekolah sekitar pukul 10.00 WIB lebih sedikit, lalu dikonsumsi para siswa sebelum mereka mulai merasakan gejala.
Sejumlah siswa langsung dilarikan ke RSUD Landak, sementara beberapa lainnya dirawat di Klinik Utama St. Elisabeth Hungaria Ngabang. Hingga malam hari, pantauan di klinik menunjukkan masih ada siswa yang datang dengan kondisi mual dan lemas, sebagian diantar menggunakan kendaraan roda dua oleh keluarga maupun guru.
Salah seorang siswa kelas XI yang dirawat menceritakan bahwa dirinya mulai merasakan mual, pusing, hingga muntah setelah memakan menu MBG tersebut. Ia mengaku tidak mengonsumsi makanan lain sejak pagi.
“Mual, pusing, sama muntah. Terakhir makan MBG karena dari pagi ndak ada makan lain,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat disantap tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan dari soto tersebut. Baik aroma maupun rasanya terasa normal.
“Waktu dimakan ndak ada yang aneh, normal makanya dimakan. Tidak ada aroma yang aneh,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Landak, Yohanes, menyampaikan permohonan maaf dan keprihatinan atas insiden yang menimpa para pelajar. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan siswa menjadi prioritas utama.
“Kami akan tetap melaksanakan SOP, itu yang utama. Tetapi ada hal penting lagi yang paling utama adalah keselamatan, kesehatan, dan penanganan medis bagi anak-anak kami yang terdampak. Itu poin paling penting,” tegasnya.
Yohanes berharap pihak klinik dan RSUD Landak dapat memberikan penanganan medis secara maksimal. Ia memastikan bahwa dapur SPPG Hilir Kantor Ngabang II dinonaktifkan sementara sembari menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan.
“Terlebih dari itu, mengikuti standar operasional prosedur, untuk sementara dapur ini akan kami stop operasional sembari menunggu tindak lanjut dari uji lab,” katanya.
Kasus dugaan keracunan menu MBG ini menjadi perhatian publik, terutama karena program Makanan Bergizi Gratis merupakan salah satu layanan pemenuhan gizi bagi pelajar di Kabupaten Landak. (Lid)
KALBARONLINE.com – Puluhan pelajar SMA/SMK Maniamas di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak mengalami gejala mual, muntah hingga diare setelah menyantap menu MBG (Makanan Bergizi Gratis) pada Rabu (19/11/25). Total ada sekitar 30 siswa yang harus mendapat perawatan medis.
Menu MBG yang disajikan hari itu berupa soto ayam dengan isian ayam suwir, toge, dan tempe goreng. Makanan tersebut tiba di sekolah sekitar pukul 10.00 WIB lebih sedikit, lalu dikonsumsi para siswa sebelum mereka mulai merasakan gejala.
Sejumlah siswa langsung dilarikan ke RSUD Landak, sementara beberapa lainnya dirawat di Klinik Utama St. Elisabeth Hungaria Ngabang. Hingga malam hari, pantauan di klinik menunjukkan masih ada siswa yang datang dengan kondisi mual dan lemas, sebagian diantar menggunakan kendaraan roda dua oleh keluarga maupun guru.
Salah seorang siswa kelas XI yang dirawat menceritakan bahwa dirinya mulai merasakan mual, pusing, hingga muntah setelah memakan menu MBG tersebut. Ia mengaku tidak mengonsumsi makanan lain sejak pagi.
“Mual, pusing, sama muntah. Terakhir makan MBG karena dari pagi ndak ada makan lain,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat disantap tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan dari soto tersebut. Baik aroma maupun rasanya terasa normal.
“Waktu dimakan ndak ada yang aneh, normal makanya dimakan. Tidak ada aroma yang aneh,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Landak, Yohanes, menyampaikan permohonan maaf dan keprihatinan atas insiden yang menimpa para pelajar. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan siswa menjadi prioritas utama.
“Kami akan tetap melaksanakan SOP, itu yang utama. Tetapi ada hal penting lagi yang paling utama adalah keselamatan, kesehatan, dan penanganan medis bagi anak-anak kami yang terdampak. Itu poin paling penting,” tegasnya.
Yohanes berharap pihak klinik dan RSUD Landak dapat memberikan penanganan medis secara maksimal. Ia memastikan bahwa dapur SPPG Hilir Kantor Ngabang II dinonaktifkan sementara sembari menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan.
“Terlebih dari itu, mengikuti standar operasional prosedur, untuk sementara dapur ini akan kami stop operasional sembari menunggu tindak lanjut dari uji lab,” katanya.
Kasus dugaan keracunan menu MBG ini menjadi perhatian publik, terutama karena program Makanan Bergizi Gratis merupakan salah satu layanan pemenuhan gizi bagi pelajar di Kabupaten Landak. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini