Landak    

Diduga Keracunan MBG, Puluhan Pelajar di Landak Alami Mual hingga Diare Usai Santap Soto Ayam

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Kamis, 20 November 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Puluhan pelajar SMA/SMK Maniamas di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak mengalami gejala mual, muntah hingga diare setelah menyantap menu MBG (Makanan Bergizi Gratis) pada Rabu (19/11/25). Total ada sekitar 30 siswa yang harus mendapat perawatan medis.

Menu MBG yang disajikan hari itu berupa soto ayam dengan isian ayam suwir, toge, dan tempe goreng. Makanan tersebut tiba di sekolah sekitar pukul 10.00 WIB lebih sedikit, lalu dikonsumsi para siswa sebelum mereka mulai merasakan gejala.

Sejumlah siswa langsung dilarikan ke RSUD Landak, sementara beberapa lainnya dirawat di Klinik Utama St. Elisabeth Hungaria Ngabang. Hingga malam hari, pantauan di klinik menunjukkan masih ada siswa yang datang dengan kondisi mual dan lemas, sebagian diantar menggunakan kendaraan roda dua oleh keluarga maupun guru.

Salah seorang siswa kelas XI yang dirawat menceritakan bahwa dirinya mulai merasakan mual, pusing, hingga muntah setelah memakan menu MBG tersebut. Ia mengaku tidak mengonsumsi makanan lain sejak pagi.

“Mual, pusing, sama muntah. Terakhir makan MBG karena dari pagi ndak ada makan lain,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat disantap tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan dari soto tersebut. Baik aroma maupun rasanya terasa normal.

“Waktu dimakan ndak ada yang aneh, normal makanya dimakan. Tidak ada aroma yang aneh,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Landak, Yohanes, menyampaikan permohonan maaf dan keprihatinan atas insiden yang menimpa para pelajar. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan siswa menjadi prioritas utama.

“Kami akan tetap melaksanakan SOP, itu yang utama. Tetapi ada hal penting lagi yang paling utama adalah keselamatan, kesehatan, dan penanganan medis bagi anak-anak kami yang terdampak. Itu poin paling penting,” tegasnya.

Yohanes berharap pihak klinik dan RSUD Landak dapat memberikan penanganan medis secara maksimal. Ia memastikan bahwa dapur SPPG Hilir Kantor Ngabang II dinonaktifkan sementara sembari menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan.

“Terlebih dari itu, mengikuti standar operasional prosedur, untuk sementara dapur ini akan kami stop operasional sembari menunggu tindak lanjut dari uji lab,” katanya.

Kasus dugaan keracunan menu MBG ini menjadi perhatian publik, terutama karena program Makanan Bergizi Gratis merupakan salah satu layanan pemenuhan gizi bagi pelajar di Kabupaten Landak. (Lid)

Artikel Selanjutnya
Martono Dilantik Jadi Dewan Pendidikan Kalbar 2025–2030, Diharap Bantu Dongkrak IPM
Kamis, 20 November 2025
Artikel Sebelumnya
Pemkot dan DPRD Pontianak Sepakati Pembentukan Perda 2026
Kamis, 20 November 2025

Berita terkait