Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 15 November 2020 |
KalbarOnline.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan agar masyarakat untuk tidak saling mencela. Apalagi Indonesia sendiri adalah bangsa yang beragama dan berbudaya.
Seperti diketahui, saat ini ramai diperbincangkan perkataan artis Nikita Mirzani terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) terkait kepulangannya ke Indonesia. Dia mengatakan bahwa HRS adalah tukang obat.
Jika melihat kasus itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas pun mengajak agar masyarakat mulai membangun dan mengembangkan jati diri bangsa yang toleran, menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai dari ajaran agama.
Baca juga: Nikita Mirzani Diancam Ustad Maaher, LPSK Siap Berikan Perlindungan
“Itu budaya kita, dengan menjauhkan segala hal yang tidak sesuai dengan sumber nilai itu,” ujar dia kepada KalbarOnline.com, Minggu (15/11).
Kata dia, ini sangat penting untuk diperhatikan dalam pergaulan dan dalam kehidupan bermasyarakat. Perlu menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga hidup dan kehidupan sebagai sebuah bangsa bisa berjalan dengan baik dalam suasana aman tentram dan damai.
Untuk itu, dia meminta untuk masing-masing pribadi berusaha untuk bisa mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan harga-menghargai di antara manusia. Dengan dasar itulah masyarakat yakin hidup dan kehidupan di tengah-tengah pergaulan yang ada akan bisa terasa damai.
“Hal itu diharapkan akan bisa membuat bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan bersatu serta produktif, bahagia dan maju,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan agar masyarakat untuk tidak saling mencela. Apalagi Indonesia sendiri adalah bangsa yang beragama dan berbudaya.
Seperti diketahui, saat ini ramai diperbincangkan perkataan artis Nikita Mirzani terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) terkait kepulangannya ke Indonesia. Dia mengatakan bahwa HRS adalah tukang obat.
Jika melihat kasus itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas pun mengajak agar masyarakat mulai membangun dan mengembangkan jati diri bangsa yang toleran, menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai dari ajaran agama.
Baca juga: Nikita Mirzani Diancam Ustad Maaher, LPSK Siap Berikan Perlindungan
“Itu budaya kita, dengan menjauhkan segala hal yang tidak sesuai dengan sumber nilai itu,” ujar dia kepada KalbarOnline.com, Minggu (15/11).
Kata dia, ini sangat penting untuk diperhatikan dalam pergaulan dan dalam kehidupan bermasyarakat. Perlu menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga hidup dan kehidupan sebagai sebuah bangsa bisa berjalan dengan baik dalam suasana aman tentram dan damai.
Untuk itu, dia meminta untuk masing-masing pribadi berusaha untuk bisa mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan harga-menghargai di antara manusia. Dengan dasar itulah masyarakat yakin hidup dan kehidupan di tengah-tengah pergaulan yang ada akan bisa terasa damai.
“Hal itu diharapkan akan bisa membuat bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan bersatu serta produktif, bahagia dan maju,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini