Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 26 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Penerapan protokol kesehatan akan lebih optimal jika diimbangi upaya sosialisasi dan edukasi secara terus menerus. Dengan begitu kesadararan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan akan semakin tinggi.
Protokol kesehatan yang paling dasar untuk dilakukan mencegah penularan Covid-19 adalah 3M, yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan pakai sabun serta wajib menjaga jarak.
Pengamat Sosiologi UI Devi Rachmawati mengungkapkan, agar masyarakat mau patuh melaksanakan protokol kesehatan adalah sosialisasi tiada henti. Terlebih budaya masyarakat Indonesia yang mudah lupa.
“Jangan mudah puas merasa sudah pernah ditayangkan dan masyarakat lihat lalu paham. Lihatnya (kampanye, Red) aja nggak, apalagi paham,” cetus dia beberapa waktu lalu.
Selain sosialisasi di berbagai platform, masyarakat bisa dipengaruhi dengan contoh yang baik. Seperti pejabat atau tokoh publik yang lebih terdepan menerapkan 3M. Ironisnya, masih banyak pula di antara para tokoh itu masih kurang patuh pada protokol kessehatan. Padahal itu salah satu cara paling efektif.
Di samping hal tersebut, ia pun mengatakan demonstrasi simbolik perlu untuk mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 itu ada dan bisa berdampak signifikan dalam kehidupan. “Satu lagi yang juga mungkin kalau dirasa perlu oleh pemerintah yaitu isolasi. Mau tidak mau itu harus dilakukan kalau memang tiga hal tadi belum mampu mendorong kesadaran masyarakat,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Penerapan protokol kesehatan akan lebih optimal jika diimbangi upaya sosialisasi dan edukasi secara terus menerus. Dengan begitu kesadararan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan akan semakin tinggi.
Protokol kesehatan yang paling dasar untuk dilakukan mencegah penularan Covid-19 adalah 3M, yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan pakai sabun serta wajib menjaga jarak.
Pengamat Sosiologi UI Devi Rachmawati mengungkapkan, agar masyarakat mau patuh melaksanakan protokol kesehatan adalah sosialisasi tiada henti. Terlebih budaya masyarakat Indonesia yang mudah lupa.
“Jangan mudah puas merasa sudah pernah ditayangkan dan masyarakat lihat lalu paham. Lihatnya (kampanye, Red) aja nggak, apalagi paham,” cetus dia beberapa waktu lalu.
Selain sosialisasi di berbagai platform, masyarakat bisa dipengaruhi dengan contoh yang baik. Seperti pejabat atau tokoh publik yang lebih terdepan menerapkan 3M. Ironisnya, masih banyak pula di antara para tokoh itu masih kurang patuh pada protokol kessehatan. Padahal itu salah satu cara paling efektif.
Di samping hal tersebut, ia pun mengatakan demonstrasi simbolik perlu untuk mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 itu ada dan bisa berdampak signifikan dalam kehidupan. “Satu lagi yang juga mungkin kalau dirasa perlu oleh pemerintah yaitu isolasi. Mau tidak mau itu harus dilakukan kalau memang tiga hal tadi belum mampu mendorong kesadaran masyarakat,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini