Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 21 Maret 2017 |
KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med.Ph bersama wakil ketua DPRD, Terry Ibrahim membuka penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Daerah Sintang dengan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Magelang di Balai Praja Kompleks Kantor Bupati Sintang, Selasa (21/3/2017).
Kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama yang berjangka waktu 5 tahun ini mengenai, pengembangan sumber daya manusia bidang pertanian di Kabupaten Sintang dan penyelenggaraan pendidikan mahasiswa program diploma IV bidang penyuluhan pertanian dan penyuluhan peternakan.
Pada kesempatan ini, Bupati mengungkapkan kondisi pertanian di Sintang. “Kami punya wilayah yang besar, sebagian memang hutan,kawasan hutan juga beberapa jenis, hutan wisata. Juga sebagian besar wilayah APL juga telah diberikan konsorsium untuk perkebunan,” jelas dr. Jarot. “Sayangnya,masih sedikit yg digunakan untuk pertanian. Kami masih ladang berpindah dan farmer hill. Sawah kami pun masih sedikit. Ada banyak kendala yang mengakibatkan tingkat produktivitas sawah rendah,” tambahnya lagi.
“Kami masih menggantungkan diri pada sektor primer, karet rakyat dan kebun sawit. Kami juga dianugerahi alam yang baik. Hanya saja, jika harga komoditi tersebut turun, kehidupan masyarakat pun ikut anjlok. Kami sedang mengusahakan proses untuk memebri nilai tambah pada produk atau komoditi di tingkat desa,” papar dr, Jarot.
Bupati juga mengingatkan kembali mengenai fokus kerja yang diarahakan oleh Presiden, Joko Widodo. “Pada situasi yang seperti ini, ada beberapa perintah dari presiden fokus pada empat hal saja, artinya fokus kita pada sektor pertanian. Dengan kondisi ini kita memang membutuhkan tenaga-tenaga pertanian yang handal dan mau bersekolah lagi di bidang pertanian,” terang dr. Jarot.
Orang nomor satu di Sintang itu juga mengungkapkan bahwa kerjasama terkait pendidikan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang pertanaian sebagai hal yang sangat penting. “kerjasama kita ini memenuhi kekurangan tenaga penyuluh pertanian dan entreperneur pertanian,” kata dr. Jarot.
Bupati mengharapkan ada kemudahan test bagi siswa-siswa dari daerah pedalaman yang ingin ikut program ini. “Untuk tes masuk, bisa lebih mudah bagi anak-anak dari perbatasan atau di pedalaman.
Kami juga berharap tahun depan bisa lebih banyak lagi anak-anak kami yang berstudi disana. Ini sekolah gratis bah dari pemerintah pusat,” tutupnya dengan dialek kampungnya.
Pada kesempatan ini Kepala Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Magelang, ir. Ali Rachman menyampaikan profil sekolah asuhannya dan profil lulusannya. “STTP Magelang merupakan institusi yang membimbing anak-anak untuk lebih terampil dibidang pertanian dan peternakan,” katanya.
“Lama belajar 4 tahun dengan sistem paket. Gelarnya sarjana Sains Terapan,” tambah Ali lagi.
“Outputnya jadi penyuluh handal juga menjadi entrepreneur di bidang pertanian. Lulusan kita harus mampu untuk mengaplikasikan teori di lapangan, sehingga ketika jadi penyuluh mampu untuk mengamalkan ilmunya,” papar Ali lagi.
Ali menerangkan model aktivitas di sekolah tinggi yang dipimpinnya,“30% siswa kami berasal dari program kerjasama. Semua pembiayaan ditanggung negara, termasuk uang makan. Kampusnya ada di Jogja dan di Magelang. Kami juga menerapkan model persekolahan semimiliter terutama bidang disiplin.”
“Kami sangat antusias atas kerjasama dengan pemda Sintang. Kami ingin merekrut anak-anak keluarga petani. Kondisi jumlah anak petani yang menjadi petani saat ini merupakan kondisi yang mencemaskan. Padahal kemampuan terkait ketahanan pangan kita dari bidang pertanian,” terang Ali. “Sintang punya potensi luar biasa, air melimpah tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Kita akan mulai dengan 10 orang, semoga kedepan bisa lebih banyak. Kerjasama ini juga bisa untuk upgrade tenaga penyuluh yang sudah ada saat ini,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Ir. Veronika Ancili, M.Si menegaskan bahwa Sintang memang mengalami kekurangan tenaga penyuluh pertanian. “Kita saat ini baru memiliki 104 orang penyuluh, yang terdiri dari 80 orang PNS dan 24 dari tenaga honor lapangan yang diperbantukan dari departemen pertanian. Dengan keberadaan 391 desa yang ada tentu saja hal ini sangat tidak memadai, idealnya satu desa memiliki satu tenaga penyuluh” terangnya. “kedepan kalau Kabupaten Sintang dapat menjadi lumbung pangan keberadaan sangatlah dibutuhkan dan dengan tambahan tenaga yang bersekolah ini tentu akan sangat membantu,” tambah Veronika lagi.
Sebagai penanggung jawab kegiatan ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, SH.M.Si menyampaikan bahwa kerjasama ini sangat membantu Kabupaten untuk melakukan regenerasi pada petugas penyuluh pertanian yang ada di Sintang. “kerjasama yang kita rintis ini berlaku untuk 5 tahun. Para penyuluh kita yang masih tamatan SMA dapat kita kirim juga nantinya,” tambahnya lagi.
Pendaftaran akan terbuka bagi siswa-siswi jurusan IPA. s“Ada tes administrasi, tes tertulis dan tes wawancara serta tes kesehatan. Tidak boleh buta warna itu persyaratan wajibnya,” kata Kartiyus.”Kami akan bentuk tim untuk memproses ini, tesnya akan kita mulai pada bulan Mei karena perkuliahan akan mulai pada bulan September,” katanya.
Turut hadir dalam acara ini,Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Lindra Azmar dan kepala Dinas Perindagkop,H. Sudirman, S.Sos,.M.Si. Tampak pula sejumlah perwakilan Pimpinan Forkopimda dan SKPD Kabupaten Sintang. (Sg)
KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med.Ph bersama wakil ketua DPRD, Terry Ibrahim membuka penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Daerah Sintang dengan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Magelang di Balai Praja Kompleks Kantor Bupati Sintang, Selasa (21/3/2017).
Kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama yang berjangka waktu 5 tahun ini mengenai, pengembangan sumber daya manusia bidang pertanian di Kabupaten Sintang dan penyelenggaraan pendidikan mahasiswa program diploma IV bidang penyuluhan pertanian dan penyuluhan peternakan.
Pada kesempatan ini, Bupati mengungkapkan kondisi pertanian di Sintang. “Kami punya wilayah yang besar, sebagian memang hutan,kawasan hutan juga beberapa jenis, hutan wisata. Juga sebagian besar wilayah APL juga telah diberikan konsorsium untuk perkebunan,” jelas dr. Jarot. “Sayangnya,masih sedikit yg digunakan untuk pertanian. Kami masih ladang berpindah dan farmer hill. Sawah kami pun masih sedikit. Ada banyak kendala yang mengakibatkan tingkat produktivitas sawah rendah,” tambahnya lagi.
“Kami masih menggantungkan diri pada sektor primer, karet rakyat dan kebun sawit. Kami juga dianugerahi alam yang baik. Hanya saja, jika harga komoditi tersebut turun, kehidupan masyarakat pun ikut anjlok. Kami sedang mengusahakan proses untuk memebri nilai tambah pada produk atau komoditi di tingkat desa,” papar dr, Jarot.
Bupati juga mengingatkan kembali mengenai fokus kerja yang diarahakan oleh Presiden, Joko Widodo. “Pada situasi yang seperti ini, ada beberapa perintah dari presiden fokus pada empat hal saja, artinya fokus kita pada sektor pertanian. Dengan kondisi ini kita memang membutuhkan tenaga-tenaga pertanian yang handal dan mau bersekolah lagi di bidang pertanian,” terang dr. Jarot.
Orang nomor satu di Sintang itu juga mengungkapkan bahwa kerjasama terkait pendidikan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang pertanaian sebagai hal yang sangat penting. “kerjasama kita ini memenuhi kekurangan tenaga penyuluh pertanian dan entreperneur pertanian,” kata dr. Jarot.
Bupati mengharapkan ada kemudahan test bagi siswa-siswa dari daerah pedalaman yang ingin ikut program ini. “Untuk tes masuk, bisa lebih mudah bagi anak-anak dari perbatasan atau di pedalaman.
Kami juga berharap tahun depan bisa lebih banyak lagi anak-anak kami yang berstudi disana. Ini sekolah gratis bah dari pemerintah pusat,” tutupnya dengan dialek kampungnya.
Pada kesempatan ini Kepala Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Magelang, ir. Ali Rachman menyampaikan profil sekolah asuhannya dan profil lulusannya. “STTP Magelang merupakan institusi yang membimbing anak-anak untuk lebih terampil dibidang pertanian dan peternakan,” katanya.
“Lama belajar 4 tahun dengan sistem paket. Gelarnya sarjana Sains Terapan,” tambah Ali lagi.
“Outputnya jadi penyuluh handal juga menjadi entrepreneur di bidang pertanian. Lulusan kita harus mampu untuk mengaplikasikan teori di lapangan, sehingga ketika jadi penyuluh mampu untuk mengamalkan ilmunya,” papar Ali lagi.
Ali menerangkan model aktivitas di sekolah tinggi yang dipimpinnya,“30% siswa kami berasal dari program kerjasama. Semua pembiayaan ditanggung negara, termasuk uang makan. Kampusnya ada di Jogja dan di Magelang. Kami juga menerapkan model persekolahan semimiliter terutama bidang disiplin.”
“Kami sangat antusias atas kerjasama dengan pemda Sintang. Kami ingin merekrut anak-anak keluarga petani. Kondisi jumlah anak petani yang menjadi petani saat ini merupakan kondisi yang mencemaskan. Padahal kemampuan terkait ketahanan pangan kita dari bidang pertanian,” terang Ali. “Sintang punya potensi luar biasa, air melimpah tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Kita akan mulai dengan 10 orang, semoga kedepan bisa lebih banyak. Kerjasama ini juga bisa untuk upgrade tenaga penyuluh yang sudah ada saat ini,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Ir. Veronika Ancili, M.Si menegaskan bahwa Sintang memang mengalami kekurangan tenaga penyuluh pertanian. “Kita saat ini baru memiliki 104 orang penyuluh, yang terdiri dari 80 orang PNS dan 24 dari tenaga honor lapangan yang diperbantukan dari departemen pertanian. Dengan keberadaan 391 desa yang ada tentu saja hal ini sangat tidak memadai, idealnya satu desa memiliki satu tenaga penyuluh” terangnya. “kedepan kalau Kabupaten Sintang dapat menjadi lumbung pangan keberadaan sangatlah dibutuhkan dan dengan tambahan tenaga yang bersekolah ini tentu akan sangat membantu,” tambah Veronika lagi.
Sebagai penanggung jawab kegiatan ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, SH.M.Si menyampaikan bahwa kerjasama ini sangat membantu Kabupaten untuk melakukan regenerasi pada petugas penyuluh pertanian yang ada di Sintang. “kerjasama yang kita rintis ini berlaku untuk 5 tahun. Para penyuluh kita yang masih tamatan SMA dapat kita kirim juga nantinya,” tambahnya lagi.
Pendaftaran akan terbuka bagi siswa-siswi jurusan IPA. s“Ada tes administrasi, tes tertulis dan tes wawancara serta tes kesehatan. Tidak boleh buta warna itu persyaratan wajibnya,” kata Kartiyus.”Kami akan bentuk tim untuk memproses ini, tesnya akan kita mulai pada bulan Mei karena perkuliahan akan mulai pada bulan September,” katanya.
Turut hadir dalam acara ini,Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Lindra Azmar dan kepala Dinas Perindagkop,H. Sudirman, S.Sos,.M.Si. Tampak pula sejumlah perwakilan Pimpinan Forkopimda dan SKPD Kabupaten Sintang. (Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini