Wabup: Perlu Pembakalan Sehingga Lahir Pemimpin yang Mumpuni
KalbarOnline, Sekadau – Wakil Bupati Sekadau, Aloysius, SH., M.Si menutup kegiatan pelepasan praktek lapangan (PL) II, Satuan Madya Praja angkatan XXVI IPDN Kampus Kalimantan Barat di halaman Betang Youth Center, Jalan Panglima Naga, Kota Sekadau, Rabu (5/4). Banyak hal yang dilakukan para praja selama melaksanakan program mulai dari program kemasyarakatan, pemerintahan hingga memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai penggunaan IT.
Wakil Bupati Sekadau, Aloysius menyampaikan rasa bahagia dan bangganya. Sebab, kata dia, kegiatan praktik tersebut merupakan langkah penting dari pendidikan utnuk para praja melanjutkan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Ia mengatakan, walaupun kegiatan praktik lapangan itu telah selesai, diharapkan kerjasama yang terjalin dengan baik antara Pemda Sekadau dengan IPDN Kampus Kalimantan Barat terus dipertahankan dan berlanjut.
“Mengingat dalam nota kesepahaman yang telah ditandatangani, dimana Kabupaten Sekadau sebagai tempat praktik lapangan bagi praja IPDN,” ujarnya.
“Ini tentunya menjadi peluang kerjasama yang baik demi mewujudkan visi misi kami, untuk menjadikan Kabupaten Sekadau maju, mandiri dan berdaya saing,” sambungnya.
Aloy mengatakan, para praja sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Dikatakan dia, hal itu dibuktikan dengan tidak adanya keluhan atau laporan negatif yang disampaikan selama para praja melaksanakan praktik lapangan.
“Praja adalah calon pemimpin di masa depan. Untuk itu diperlukan pembekalan sedari awal sehingga lahir pemimpin yang mumpuni,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Latihan Kabupaten PL II Kabupaten Sekadau, Dedy Suhendi mengatakan bahwa selama hampir sebulan para praja disebar di lima kecamatan di Kabupaten Sekadau. Para praja tersebut disebar di Kecamatan Nanga Mahap, Nanga Taman, Sekadau Hulu, Sekadau Hilir dan Belitang Hilir.
“Kami melakukan praktik lapangan, di bidang kemasyarakatab, pemerintahan hingga mengadakan pelatihan membuat email atau website,” ujarnya singkat.
Hal senada juga diungkapkan, Pembimbing Teknis PL II di Kecamatan Nanga Mahap, Abdul Rahman mengatakan bahwa ada banyak program yang dilaksanakan para praja selama melaksanakan praktik lapangan.
Bahkan, lanjutnya, dari program tersebut yang berjalan sangat baik adalah memberikan pemahaman kepada siswa yang ada di Kecamatan Nanga Taman mengenai IPDN.
“Untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, memerlukan kemampuan IT membuat email atau website karena kedepannya melanjutkan ke perguruan tinggi dan melamar pekerjaan serba online. Kami pun menyambut kesempatan itu untuk memberikan pemahaman tidak hanya kepada siswa siswi, tapi juga kepada para orang tua,” jelasnya.
Ia tak menampik masih adanya kesan dari masyarakat mengenai ada yang beranggapan IPDN ada kekerasan. Selain itu, kata dia, anggapan lain untuk masuk ke IPDN adalah orang-orang tertentu yang memiliki uang besar.
“Ini tantangan kami untuk menjelaskan kepada masyarakat, membalik pernyataan yang salah itu. Kami tegaskan tidak ada kekerasan, masuk kesana tidak ada menggunakan uang yang besar, masuk IPDN gratis yang penting pintar dan sehat dan menguasai IT,” tegasnya.
Apalagi, kata dia, banyak siswa yang sulit akses internet sehingga kami bisa fasilitasi dengan membantu pendaftaran online. Khsusus di Kecamatan Nanga Mahap, kata dia, sudah ada 25 siswa yang sudah terdaftar secara online di IPDN.
“Kami juga membuat pelatihan SOP bagi aparatur kecamatan, sehingga mereka bisa membuat SOP kedepan minimal sedikit demi sedikit secara administratif ada SOP-nya. Kami memberikan keuangan bagi aparatur desa hingga mengekspos potensi-potensi yang ada di Kecamatan Nanga Mahap serta membuat patok batas desa,” pungkasnya. (Mus)
Comment