KalbarOnline, Ketapang – Pada saat kegaiatan pembukaan Raker, Pentas Seni (Pensi) Budaya Dayak, Pameran dan Musdat ke – V Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Ketapang tahun 2017 yang dihadiri Gubernur Kalbar sekaligus Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Drs Cornelis, MH, Minggu (19/11) di Panggung Hiburan Rakyat Pendopo Bupati Ketapang Jalan H Agus Salim Ketapang, diwarnai dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang beberapa liriknya, berbeda dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya karya W.R.Soepratman yang seperti pada umumnya dinyanyikan.
Sontak kejadian ini membuat seluruh tamu undangan seketika terdiam dan bingung.
Dari pantauan KalbarOnline, acara tersebut tak hanya dihadiri Gubernur Kalbar beserta rombongan, tetapi juga dihadiri oleh Bupati Landak, Forkompimda Ketapang seperti Kapolres Ketapang, Dandim 1203 Ketapang, Kajari Ketapang dan lainnya serta Dewan Adat Dayak (DAD) se-Kabupaten Ketapang, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan dihadiri ratusan masyarakat Ketapang.
Sebelum acara pembukaan dimulai, pihak panitia terlebih dahulu menampilkan rangkaian kegiatan seni tari dan nyanyian, kemudian pembawa acara meminta seluruh hadirin untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pada saat moment menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya inilah ada hal yang jarang terjadi, yaitu kelompok paduan suara dari salah satu SMA di Ketapang yang ditugaskan oleh panitia pelaksanaan kegiatan, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang berbeda dengan lagu Indonesia Raya pada umumnya dibawakan dalam kegiatan resmi lainnya.
Suasana hikmat kemudian tiba-tiba berubah ketika pada lirik terakhir lagu Kebangsaan Indonesia bertambah dengan lirik yang bukan lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya yang biasanya, para tamu undangan terlihat bingung dan sebagian tidak lagi mengikuti menyanyikan lirik lagu lantaran mendengar penambahan lirik pada lagu kebangsaan indonesia raya ini.
Adapun Lirik lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang berbeda tersebut adalah.
“Indonesia, tanah yang suci, tanah kita yang sakti, disanalah aku berdiri, menjaga ibu sejati. Indonesia, tanah berseri, tanah yang aku sayangi, marilah kita berjanji, Indonesia abadi. Selamatlah rakyatnya, selamatkan putranya, pulaunya, lautnya, semuanya. Majulah negerinya, majulah pandunya, untuk Indonesia Raya. Indonesia raya, merdeka, merdeka, tanahku, negeriku yang kucinta. Indonesia raya, merdeka, merdeka, hiduplah Indonesia raya”
Usai kegiatan tersebut, Gubernur Kalbar, Cornelis saat dikonfirmasi mengatakan terkait penambahan lirik lagu Indonesia Raya tersebut tidaklah menjadi masalah.
“Ya itu lagu kebangsaan kita ditambah, ada istilahnya. Kita ikuti saja, karena menambah kecintaan pada tanah air,” ujarnya.
“Tidak ada masalah, karena melengkapi, sebab kalau dulu tidak ada lautnya, jadi tadikan ada lautnya,” tambahnya.
Sementara itu, Dandim 1203 Ketapang, Letkol (Inf) Riko Harianto usai acara pembukaan saat hendak dikonfirmasi, mengaku belum bisa memberikan keterangan dan meminta awak media mengikutinya menuju ke Bandara Rahadi Oesman untuk mengantarkan kepulangan Gubernur Kalbar.
Namun saat setelah sampai di Bandara, Dandim 1203 ternyata sudah tidak ada dan ketika dihubungi melalui via telepon Dandim tidak menjawab beberapa kali telepon awak media.
Sama halnya dengan Ketua Panitia kegiatan saat dihubungi oleh awak media nomor handphonenya tidak aktif. (Adi LC/Tim)
Comment