KalbarOnline, Pontianak – Percepatan pembangunan sudah menjadi kebutuhan masyarakat Kalimantan Barat, yang tidak bisa ditunda lagi.
Hal ini tak terlepas dari mangkraknya pembangunan di Kalimantan Barat, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Hal tersebut dikemukakan oleh Peneliti Lembaga Kajian Legion Network Kalimantan Barat, Tommy Tri Handoko SH.
Baca Juga: 6 Temuan Sutarmidji setelah Keliling Kalbar
Menurut Tommy, dampak dari pembangunan Kalbar yang berjalan ditempat, hampir semua sektor bermasalah dan dikeluhkan masyarakat Kalimantan Barat.
“Sekarang kita objektif saja menilai, akibat pembangunan di Kalimantan Barat yang jalan ditempat, kita bisa rasakan keluhan masyarakat ada di mana-mana. Mulai dari yang mengeluhkan infrastruktur jalan, listrik, pelayanan kesehatan, pendidikan, inflasi, sampai daya beli lemah,” ucap Tommy.
Sementara, tokoh pemuda Kalimantan Barat, Erry Iriansyah ST, menegaskan tak ada langkah terbaik untuk mempercepat pembangunan Kalimantan Barat, selain dengan mempercayakan tapuk kepemimpinan Kalbar kepada Sutarmidji dan Ria Norsan.
Hal ini lantaran Erry menilai, rekam jejak keduanya terbukti berhasil memajukan kota Pontianak dan Kabupaten Mempawah.
“Satu-satunya cara untuk mempercepat pembangunan dan kemajuan di Kalbar, iya Kalbar harus dipimpin oleh ahlinya. Yakni, Sutarmidji dan Ria Norsan yang sudah terbukti rekam jejak keberhasilannya memajukan Pontianak dan Mempawah,” jelas Erry Iriansyah ST yang juga Ketua Umum AMPG Kalimantan Barat.
Erry Iriansyah menambahkan, jika dahulu negara ini memiliki Soekarno – Hatta sebagai dwi tunggal kemerdekaan Indonesia, saat ini Kalimantan Barat juga punya sosok dwi tunggal yang akan mempercepat pembangunan di Kalbar, yakni Sutarmidji – Ria Norsan.
“Bukan hal berlebihan apabila saya menyebut Sutarmidji – Ria Norsan adalah dwi tunggal percepatan pembangunan dan kemajuan Kalimantan Barat, yang siap menghantarkan masyarakat Kalbar punya kehidupan yang sejahtera. Karena rekam jejak baik dari pengalaman dan prestasi keduanya sudah dirasakan masyarakat luas di Pontianak dan Mempawah,” tegas Erry Iriansyah. (MCMN)
Comment