KalbarOnline, Pontianak – Pasangan Calon Gubernur Kalbar nomor urut 3 (tiga), Sutarmidji – Ria Norsan berkomitmen akan melakukan pemerataan pembangunan yang ada di Kalimantan Barat.
Selama ini mayoritas masyarakat Kalbar mengeluhkan bahwa mereka tak tersentuh oleh pembangunan pemerintah. Akibat tak tersentuh pembangunan tersebut, banyak masyarakat yang hidup dibawah rata-rata kesejahteraan.
Selain pemerataan pembangunan, Midji – Norsan juga akan melakukan pemerataan lapangan pekerjaan yang ada di Kalbar.
Selama ini, jika orang berbicara masalah pengangguran di Kota Pontianak dan menuturkan kalau yang menganggur adalah warga Pontianak, sejatinya ia tak pernah membaca data dan tak mengetahui pangkal permasalahan yang ada.
Tercatatnya penganggur sekitar 23 ribu di Pontianak berdasarkan data BPS bukanlah seluruhnya warga Pontianak, melainkan warga kabupaten/kota lainnya.
Mereka yang kuliah atau menuntut pendidikan di Pontianak setelah selesai enggan kembali ke daerahnya karena didaerahnya susah mencari lapangan kerja, sehingga menunggu lapangan kerja di Pontianak atau berkreasi dengan skill yang dimiliki.
Kota Pontianak sebagai barometer Kalbar bahkan Indonesia menjadi pusat pendidikan di Kalbar, jadi hampir seluruh warga kabupaten/kota di Kalbar menuntut pendidikan di Pontianak dan sebagian daerah Kepulauan Riau seperti Natuna sekitaran.
“Mengapa di Pontianak tercatat 23 ribu pengangguran? Dari angka itu banyak merupakan warga luar Pontianak, mengadu nasib di Pontianak setelah lulus dari pendidikan enggan kembali ke daerahnya,” ucap Sutarmidji, Sabtu (21/4).
Enggannya para tenaga kerja ini kembali ke daerahnya menurut Midji karena tidak tersedianya lapangan kerja yang maksimal di daerah, maka setelah ia menjadi Gubernur Kalbar, pemerataan lapangan kerja dan pembangunan, penyerapan lapangan kerja di seluruh kabupaten/kota menjadi satu diantara prioritas program.
Untuk di Kota Pontianak lapangan kerja sudah cukup banyak, ini karena Midji memberikan kemudahan pada investor untuk berusaha sehingga lapangan kerja terbuka lebar. Tapi tetap dalam koridor aturan yang berlaku. Mulai dari perijinan serta kebijakan lainnya.
Dibawah kepemimpinan, Sutarmidji hotel tumbuh pesat dan dapat menyerap ribuan tenaga kerja, bahkan jika ditelisik lebih jauh mereka yang bekerja di perhotelan bukanlah warga Pontianak semua, tapi juga banyak warga kabupaten/kota luar Pontianak seperti Landak, Sanggau, Bengkayang, Singkawang dan sebagainya.
Maka pemerataan lapangan kerja menurut Midji menjadi hal yang harus dilakukan, bukan malah sebaliknya, yakni membiarkan masyarakat menumpuk di perkotaan. (Elf)
Comment