Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 02 Mei 2018 |
Kunjungi tempat pengrajin seni pahat
- Kurangnya dukungan dan kepedulian pemerintah dan pihak terkait, jadi masalah utama
KalbarOnline, Landak – Berbagai hasil keterampilan kerajinan tangan yang dibuat oleh Jono, salah seorang pengerajin hiasan dan peralatan yang menjadi ciri khas suku adat dayak, mulai dari kotak pinggang, botol minum, topeng, tameng hingga sarung parang mandau yang terbuat dari kayu jenis peliak dengan ukiran ciri khas adat dayak.
Sebuah pondok kecil sederhana beratap daun yang terletak di pinggir jalan raya utama, Dusun Raso Desa Sepahat, Kecamatan Menjalin dengan memajang hasil seni keterampilan tangan tersebut.
Kapolsek Menjalin yang melintasi jalan raya tersebut sempat bertanya saat melihat ada kerumunan warga yang ngumpul di pondok tersebut dengan terpajang mandau dan hiasan atau pajangan ciri khas suku adat dayak yang ada di Kalimantan Barat, sehingga menarik perhatian Kapolsek untuk menyambangi pondok tersebut, Rabu (2/5).
“Saya sangat mengapresiasi, ternyata masih ada warga yang melestarikan budaya dan kerajinan tangan adat budaya, melihat proses pembuatan kerajinan seni pahat dengan kemahiran secara turun menurun dengan bakat tersendiri, walaupun dengan menggunakan alat sederhana dan bahan kayu dari alam dapat menghasilkan suatu hiasan dan pajangan yang memiliki nilai ekonomis dan budaya,” ucap Kapolsek.
Sementara, sang pengrajin, menyampaikan bahwa kendala yang dihadapinya dalam upaya melestarikan budaya yakni modal, peralatan dan bahan yang sulit didapat.
Tentu hal tersebut menjadi masalah utama dan kurangnya dukungan serta kepedulian pihak-pihak terkait untuk melestarikan hiasan atau pajangan peralatan suku dayak yang memiliki nilai sejarah leluhur yang saat ini mulai kurang diminati anak-anak remaja jaman sekarang.
“Ditambah kurangnya event-event pameran seperti gawai adat dayak, Semoga ada kepedulian dari pemerintah dan tokoh-tokoh adat dayak untuk melestarikan dan mengembangkan usaha yang kami geluti,” ucap Jono yang merupakan pengrajin asal Kecamatan Menjalin.
Penulis: Oktavianto
Editor: Fai
Publish: KalbarOnline
Kunjungi tempat pengrajin seni pahat
- Kurangnya dukungan dan kepedulian pemerintah dan pihak terkait, jadi masalah utama
KalbarOnline, Landak – Berbagai hasil keterampilan kerajinan tangan yang dibuat oleh Jono, salah seorang pengerajin hiasan dan peralatan yang menjadi ciri khas suku adat dayak, mulai dari kotak pinggang, botol minum, topeng, tameng hingga sarung parang mandau yang terbuat dari kayu jenis peliak dengan ukiran ciri khas adat dayak.
Sebuah pondok kecil sederhana beratap daun yang terletak di pinggir jalan raya utama, Dusun Raso Desa Sepahat, Kecamatan Menjalin dengan memajang hasil seni keterampilan tangan tersebut.
Kapolsek Menjalin yang melintasi jalan raya tersebut sempat bertanya saat melihat ada kerumunan warga yang ngumpul di pondok tersebut dengan terpajang mandau dan hiasan atau pajangan ciri khas suku adat dayak yang ada di Kalimantan Barat, sehingga menarik perhatian Kapolsek untuk menyambangi pondok tersebut, Rabu (2/5).
“Saya sangat mengapresiasi, ternyata masih ada warga yang melestarikan budaya dan kerajinan tangan adat budaya, melihat proses pembuatan kerajinan seni pahat dengan kemahiran secara turun menurun dengan bakat tersendiri, walaupun dengan menggunakan alat sederhana dan bahan kayu dari alam dapat menghasilkan suatu hiasan dan pajangan yang memiliki nilai ekonomis dan budaya,” ucap Kapolsek.
Sementara, sang pengrajin, menyampaikan bahwa kendala yang dihadapinya dalam upaya melestarikan budaya yakni modal, peralatan dan bahan yang sulit didapat.
Tentu hal tersebut menjadi masalah utama dan kurangnya dukungan serta kepedulian pihak-pihak terkait untuk melestarikan hiasan atau pajangan peralatan suku dayak yang memiliki nilai sejarah leluhur yang saat ini mulai kurang diminati anak-anak remaja jaman sekarang.
“Ditambah kurangnya event-event pameran seperti gawai adat dayak, Semoga ada kepedulian dari pemerintah dan tokoh-tokoh adat dayak untuk melestarikan dan mengembangkan usaha yang kami geluti,” ucap Jono yang merupakan pengrajin asal Kecamatan Menjalin.
Penulis: Oktavianto
Editor: Fai
Publish: KalbarOnline
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini