Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 22 Mei 2018 |
KalbarOnline, Pontianak – Mencermati kejadian akhir-akhir ini terkait terorisme, Calon Gubernur Kalbar nomor urut 3 (tiga), Sutarmidji menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada Islam garis keras atau Islam Radikal.
“Tidak ada islam garis keras atau islam radikal,” tegas Sutarmidji saat memberikan kultum pada Sholat Tarawih di Masjid Syakirin Sungai Jawi, Kota Pontianak, Sabtu malam (19/5).
Sebab menurut Sutarmidji, Islam hadir ke muka bumi yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah Rahmatan Lil ‘Alamin.
“Islam itu Rahmatan Lil ‘Alamin, jadi kalau ada yang ngebom itu bukan bagian dari Islam,” tegasnya.
Sutarmidji mencontohkan pada Piagam Madinah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dimana isinya menjamin setiap masyarakat yang ada di Madinah (waktu itu) akan terjamim keamanannya.
Isi Piagam Madinah yang lain, kata Sutarmidji adalah ketika Madinah mendapatkan serangan atau ancaman maka setiap penduduk wajib membelanya.
“Siapapun dia, agamanya, sukunya wajib membela,” ujarnya.
Termasuk di Kalbar dimana masyarakatnya multi etnis maka perlu menjaga kedamaian dan kerukunan. Serta pemerintah daerah wajib memberikan jaminan keamanan dan kesejahteraan.
Karenanya, Sutarmidji berpesan kepada jamaah yang hadir untuk tidak mudah terprovokasi.
“Apalagi saat ini sedang pilkada, masyarakat harus pandai menyaring informasi yang diterimanya,” tuturnya.
Sutarmidji menjelaskan bahwa jumlah umat Islam di Kalbar saat ini sebanyak 59,9% sehingga dia menghimbau agar persatuan dan kebersamaan harus tetap dijaga dan ditingkatkan.
“Dengan jumlah sebanyak itu, tetaplah jaga ukhuwah (persaudaraan). Jangan terpecah belah,” ujarnya.
Keberadaan umat Islam di Kalbar, jelas Sutarmidji, adalah Rahmatan Lil ‘Alamin artinya umat Islam akan menjaga kedamaian dan keberagaman serta kerukunan. (KO3)
KalbarOnline, Pontianak – Mencermati kejadian akhir-akhir ini terkait terorisme, Calon Gubernur Kalbar nomor urut 3 (tiga), Sutarmidji menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada Islam garis keras atau Islam Radikal.
“Tidak ada islam garis keras atau islam radikal,” tegas Sutarmidji saat memberikan kultum pada Sholat Tarawih di Masjid Syakirin Sungai Jawi, Kota Pontianak, Sabtu malam (19/5).
Sebab menurut Sutarmidji, Islam hadir ke muka bumi yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah Rahmatan Lil ‘Alamin.
“Islam itu Rahmatan Lil ‘Alamin, jadi kalau ada yang ngebom itu bukan bagian dari Islam,” tegasnya.
Sutarmidji mencontohkan pada Piagam Madinah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dimana isinya menjamin setiap masyarakat yang ada di Madinah (waktu itu) akan terjamim keamanannya.
Isi Piagam Madinah yang lain, kata Sutarmidji adalah ketika Madinah mendapatkan serangan atau ancaman maka setiap penduduk wajib membelanya.
“Siapapun dia, agamanya, sukunya wajib membela,” ujarnya.
Termasuk di Kalbar dimana masyarakatnya multi etnis maka perlu menjaga kedamaian dan kerukunan. Serta pemerintah daerah wajib memberikan jaminan keamanan dan kesejahteraan.
Karenanya, Sutarmidji berpesan kepada jamaah yang hadir untuk tidak mudah terprovokasi.
“Apalagi saat ini sedang pilkada, masyarakat harus pandai menyaring informasi yang diterimanya,” tuturnya.
Sutarmidji menjelaskan bahwa jumlah umat Islam di Kalbar saat ini sebanyak 59,9% sehingga dia menghimbau agar persatuan dan kebersamaan harus tetap dijaga dan ditingkatkan.
“Dengan jumlah sebanyak itu, tetaplah jaga ukhuwah (persaudaraan). Jangan terpecah belah,” ujarnya.
Keberadaan umat Islam di Kalbar, jelas Sutarmidji, adalah Rahmatan Lil ‘Alamin artinya umat Islam akan menjaga kedamaian dan keberagaman serta kerukunan. (KO3)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini