Masjid Al-Ikhlas Putussibau terima 8 hewan kurban
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah dimaknai dengan pelaksanaan ibadah haji dan berkurban. Untuk itu diwajibkan kepada setiap masyarakat yang mampu untuk berkurban.
Ditemui KalbarOnline di Masjid Al-Ikhlas Putussibau, Ketua Masjid Al-Ikhlas Putussibau, Ustadz H. Yoyet Rifani, S.Ag., MM mengatakan memaknai Idul Adha adalah keikhlasan dalam berkurban.
Berkurban adalah menguji letak keikhlasan, terutama kepada yang berkurban dalam menjalankan perintah Allah serta didalam menjalankan kehidupan ini.
“Termasuk mereka yang dengan ikhlas menyerahkan hewan kurban untuk dikurbankan kepada panitia kurban,” ucapnya.
Menurut Ustadz Yoyet, berkurban membangun semangat kepedulian sosial, terutama kepada masyarakat seperti laundry dhuafa, sehingga ini menjadi prioritas pihaknya sebagai panitia kurban.
“Untuk pembagian hewan kurban ini, kita serahkan kepada laundry dhuafa, Alhamdulillah pengurus Masjid Al-Ikhlas dipercayakan oleh masyarakat menerima hewan kurban sebanyak 5 ekor sapi dan 3 ekor kambing dengan rincian 3 ekor sapi dari Majelis Taqlim Al-Ikhlas, 1 ekor sapi dari Bapak Darlis, 1 ekor sapi dari Bapak H. Dian Bin H.M Bakri, 2 ekor kambing dari Mustaqim Bin Muslimin dan 1 ekor kambing dari Gerri Bin Agus Jam. AY, totalnya 5 ekor sapi dan 3 ekor kambing,” ungkapnya.
Dikatakan Pembina Majelis Taqlim Al-Ikhlas ini, pelaksanaan kurban ini sama dengan tahun lalu.
“Saya harapkan panitia kurban bekerja dengan sungguh-sungguh dan ikhlas tidak mengharapkan apa-apa, Insya Allah dari ujung kaki hingga ujung rambut, hewan kurban ini akan dibagikan dan disalurkan kepada yang berhak menerimanya dan tahun ini ada peningkatan hewan kurban dan ini merupakan amanah yang harus kita jalankan dengan kepercayaan,” tutur Yoyet.
“Harapan saya kegiatan ini bisa berimbas kepada keluarga kita yang Muslim untuk memiliki kepedulian, keikhlasan dalam berkurban sehingga bernilai pahala di mata Allah dan di tahun depan bisa memacu memotivasi yang lainnya untuk lebih banyak lagi berkurban,” pungkas Yoyet.
Di tempat yang sama, dokter hewan Sukondi Augustin Lestari dari Dinas Pertanian Peternakan dan Tanaman Pangan Kapuas Hulu menjelaskan hewan kurban ini layak untuk dipotong dan dikonsumsi masyarakat.
“Sebelum dipotong dan setelah dipotong, hewan kurban tersebut telah melalui pemeriksaan antemortem dan posemortem, antemortem jiwa hewan itu harus sehat, sesuai umur, hewan tidak cacat, tidak luka dan tidak dikebiri,” tuturnya.
“Untuk sementara waktu hewan kurban banyak yang sehat dan hewan kurban yang di Masjid Al-Ikhlas ini layak dikurbankan dan dikonsumsi. Berdasarkan amtemortem hewan qurban di Masjid Al-Ikhlas, Insya Allah layak untuk dipotong dan dikonsumsi, nanti setelah hewan ini dipotong kita akan cek lagi dari aspek posmortemnya,” ungkapnya.
“Perlu diketahui bahwa kandungan penyakit zoonosis yang ada pada hewan seperti antrax, BMK, paratuk tuberkolosis, di Kabupaten Kapuas Hulu belum ditemukan penyakit tersebut, kita tetap mengantisipasi untuk penyakit itu yang ada pada hewan, sehingga kesehatan masyarakat dalam mengkonsumsi hewan itu tidak ragu dan tetap terjaga dengan baik, Insya Allah, hewan kurban ini layak untuk dikonsumsi masyarakat,” tandasnya. (Ishaq)
Comment