Pontianak    

Kochi University Jepang Gelar Seminar Cegah Bencana

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 21 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Kochi University Jepang bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak menggelar seminar dengan

tema Disaster Prevention - After and Before Disaster di Kampung Wisata pinggir

Sungai Kapuas, Gang Kuantan, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak

Selatan, Kamis (20/9/2018). Peserta terdiri dari masyarakat dan mahasiswa.

Seminar bertemakan ‘Pencegahan Bencana - Sebelum dan Sesudah

Bencana’ menghadirkan dua orang pemateri asal negeri matahari terbit, yakni

Prof Satoru Ishizutsu dan Dr Masaki Fujioka.

“Mereka menyampaikan materi bagaimana langkah-langkah pencegahan

bencana, baik itu sebelum maupun pasca bencana,” kata Lurah Benua Melayu Laut,

Lestari.

Pencegahan bencana, baik itu bencana banjir, bencana sampah,

hujan lebat, angin topan dan lainnya dijelaskan pemateri dengan bahasa Inggris

kemudian diterjemahkan oleh penerjemah.

Salah satu materi yang dipaparkan, lanjut Lestari, adalah

program dari Pemerintah Jepang terkait penjadwalan membuang sampah yang berasal

dari masyarakat. Misalnya jadwal membuang sampah basah atau bekas sayuran

maupun makanan sisa dibuang dua kali dalam seminggu.

Kemudian sampah kering seperti kardus, plastik, bekas

minuman, dan sejenisnya dibuang satu kali dalam seminggu. Sedangkan sampah

kertas koran, botol dan sejenisnya bisa dibuang satu kali dalam sebulan.

“Selain itu, banyak juga program-program dari Pemerintah

Jepang terkait pencegahan bencana,” ujarnya.

Jepang dikenal sebagai negara yang disiplin termasuk dalam

hal membuang sampah. Tidak hanya larangan membuang sampah sembarangan, bahkan

masyarakat yang hendak membuang sampah diwajibkan memilah-milah jenis sampah

yang dibuang sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pemerintah setempat.

Kalau jenis sampah yang dibuang tidak sesuai jadwal yang

ditentukan, maka petugas kebersihan tidak akan mengangkut sampah itu. Kesalahan

bisa karena salah buang jenis sampah sesuai jadwal atau sampahnya tercampur

berlainan jenis. (jim)

Artikel Selanjutnya
Pemkot Pontianak Buka 233 Formasi CPNS
Jumat, 21 September 2018
Artikel Sebelumnya
Buka Sosialisai P2KTD dan Rakor TIK Sintang, Sekda Ingatkan Empat Program Prioritas
Jumat, 21 September 2018

Berita terkait