Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 21 September 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kochi University Jepang bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak menggelar seminar dengan
tema Disaster Prevention - After and Before Disaster di Kampung Wisata pinggir
Sungai Kapuas, Gang Kuantan, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak
Selatan, Kamis (20/9/2018). Peserta terdiri dari masyarakat dan mahasiswa.
Seminar bertemakan ‘Pencegahan Bencana - Sebelum dan Sesudah
Bencana’ menghadirkan dua orang pemateri asal negeri matahari terbit, yakni
Prof Satoru Ishizutsu dan Dr Masaki Fujioka.
“Mereka menyampaikan materi bagaimana langkah-langkah pencegahan
bencana, baik itu sebelum maupun pasca bencana,” kata Lurah Benua Melayu Laut,
Lestari.
Pencegahan bencana, baik itu bencana banjir, bencana sampah,
hujan lebat, angin topan dan lainnya dijelaskan pemateri dengan bahasa Inggris
kemudian diterjemahkan oleh penerjemah.
Salah satu materi yang dipaparkan, lanjut Lestari, adalah
program dari Pemerintah Jepang terkait penjadwalan membuang sampah yang berasal
dari masyarakat. Misalnya jadwal membuang sampah basah atau bekas sayuran
maupun makanan sisa dibuang dua kali dalam seminggu.
Kemudian sampah kering seperti kardus, plastik, bekas
minuman, dan sejenisnya dibuang satu kali dalam seminggu. Sedangkan sampah
kertas koran, botol dan sejenisnya bisa dibuang satu kali dalam sebulan.
“Selain itu, banyak juga program-program dari Pemerintah
Jepang terkait pencegahan bencana,” ujarnya.
Jepang dikenal sebagai negara yang disiplin termasuk dalam
hal membuang sampah. Tidak hanya larangan membuang sampah sembarangan, bahkan
masyarakat yang hendak membuang sampah diwajibkan memilah-milah jenis sampah
yang dibuang sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pemerintah setempat.
Kalau jenis sampah yang dibuang tidak sesuai jadwal yang
ditentukan, maka petugas kebersihan tidak akan mengangkut sampah itu. Kesalahan
bisa karena salah buang jenis sampah sesuai jadwal atau sampahnya tercampur
berlainan jenis. (jim)
KalbarOnline,
Pontianak – Kochi University Jepang bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak menggelar seminar dengan
tema Disaster Prevention - After and Before Disaster di Kampung Wisata pinggir
Sungai Kapuas, Gang Kuantan, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak
Selatan, Kamis (20/9/2018). Peserta terdiri dari masyarakat dan mahasiswa.
Seminar bertemakan ‘Pencegahan Bencana - Sebelum dan Sesudah
Bencana’ menghadirkan dua orang pemateri asal negeri matahari terbit, yakni
Prof Satoru Ishizutsu dan Dr Masaki Fujioka.
“Mereka menyampaikan materi bagaimana langkah-langkah pencegahan
bencana, baik itu sebelum maupun pasca bencana,” kata Lurah Benua Melayu Laut,
Lestari.
Pencegahan bencana, baik itu bencana banjir, bencana sampah,
hujan lebat, angin topan dan lainnya dijelaskan pemateri dengan bahasa Inggris
kemudian diterjemahkan oleh penerjemah.
Salah satu materi yang dipaparkan, lanjut Lestari, adalah
program dari Pemerintah Jepang terkait penjadwalan membuang sampah yang berasal
dari masyarakat. Misalnya jadwal membuang sampah basah atau bekas sayuran
maupun makanan sisa dibuang dua kali dalam seminggu.
Kemudian sampah kering seperti kardus, plastik, bekas
minuman, dan sejenisnya dibuang satu kali dalam seminggu. Sedangkan sampah
kertas koran, botol dan sejenisnya bisa dibuang satu kali dalam sebulan.
“Selain itu, banyak juga program-program dari Pemerintah
Jepang terkait pencegahan bencana,” ujarnya.
Jepang dikenal sebagai negara yang disiplin termasuk dalam
hal membuang sampah. Tidak hanya larangan membuang sampah sembarangan, bahkan
masyarakat yang hendak membuang sampah diwajibkan memilah-milah jenis sampah
yang dibuang sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pemerintah setempat.
Kalau jenis sampah yang dibuang tidak sesuai jadwal yang
ditentukan, maka petugas kebersihan tidak akan mengangkut sampah itu. Kesalahan
bisa karena salah buang jenis sampah sesuai jadwal atau sampahnya tercampur
berlainan jenis. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini