Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 06 Oktober 2018 |
Edi Resmikan Bank
Sampah Palm Asri
KalbarOnline,
Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak fokus pada persoalan
penanganan sampah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk bank-bank
sampah di lingkungan masyarakat. Seperti halnya Bank Sampah Palm Asri yang
diresmikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di
Kelurahan Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat, Sabtu (6/10/2018).
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah
yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah
atau ke tempat pengepul sampah.
Edi menyambut baik keberadaan Bank Sampah Palm Asri ini
selain untuk membantu menangani pengolahan sampah, juga dapat menyadarkan
masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi dan bersih.
“Dengan adanya bank sampah ini, sampah menjadi sesuatu yang
lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang
memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.
Pemkot Pontianak memberikan perhatian khusus untuk
penanganan sampah sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan untuk menjadikan
Pontianak bebas dari sampah. Untuk itu, pihaknya terus berkolaborasi dengan
komunitas penggiat lingkungan dan masyarakat supaya mereka dapat memilah-milah
sampah, mana yang organik dan non organik.
“Kalau sampah organik bisa diolah menjadi kompos atau gas
metan. Kalau non organik, seperti plastik bisa didaur ulang menjadi biji
plastik sehingga memiliki nilai ekonomis, kertas bisa diolah menjadi
barang-barang bermanfaat,” sebut Edi.
Keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di
pinggir-pinggir jalan dan menimbulkan kesan kumuh, kotor serta merusak estetika
keindahan kota, ke depan akan ditiadakan. TPS-TPS tersebut akan ditempatkan di
lokasi yang tersembunyi dan tidak merusak estetika keindahan kota.
“Nanti tiap-tiap kecamatan hanya ada satu TPS saja sehingga
kota ini lebih tertata rapi dan indah,” tuturnya.
Ia juga mengimbau masyarakat supaya tidak membuang sampah
sembarangan. Terutama para pedagang informal yang berjualan makanan dan
minuman. Di lokasi mereka berjualan, masih ditemukan sampah berceceran dan ada
yang dibuang ke sungai atau parit.
“Kita minta para pedagang makanan dan minuman, jangan sampai
sampah sisa-sisa kemasan makanan dan minuman yang mereka jual itu dibuang ke
sungai atau parit karena kita masih banyak menemukan parit-parit dikotori
dengan sampah dari dagangan yang mereka jual,” tegasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Tinorma
Butar butar menjelaskan, saat ini jumlah bank sampah di Kota Pontianak secara
keseluruhan, termasuk bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
berjumlah 11 bank sampah yang tersebar di beberapa kecamatan dan kelurahan.
Salah satunya di Kampung Beting. Lokasinya berada di waterfront atau pinggir
sungai.
“Kenapa kita pilih di lokasi itu, karena di sana yang sudah
siap dan berkolaborasi dengan Aksi Pengembangan Wisata dari Kelurahan Sungai
Jawi,” katanya.
Tinorma menambahkan, sebagaimana Kebijakan dan Strategi
Nasional (Jakstranas) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tahun
2025, ada 30 persen pengurangan sampah. Dengan didirikannya bank sampah ini,
terang dia, juga sebagai salah satu upaya mengurangi jumlah sampah sesuai
dengan Jakstranas yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Untuk itulah kita kembangkan bank sampah dalam rangka
mengedukasi masyarakat supaya bagaimana sampah-sampah dari sumber sampahnya
terolah dengan baik,” tukasnya.
Ia menyebut, rerata volume sampah yang ditangani DLH Kota
Pontianak diperkirakan sebanyak sekitar 350 ton per hari. Pihaknya juga
merangkul dan berkolaborasi dengan para penggiat lingkungan sebab tanpa
dukungan mereka, penanganan sampah di Kota Pontianak tidak akan maksimal.
“Kita terus mengedukasi kepada masyarakat dan menggali
inovasi-inovasi supaya sampah ini tertangani dengan baik,” pungkasnya. (ind)
Edi Resmikan Bank
Sampah Palm Asri
KalbarOnline,
Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak fokus pada persoalan
penanganan sampah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk bank-bank
sampah di lingkungan masyarakat. Seperti halnya Bank Sampah Palm Asri yang
diresmikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di
Kelurahan Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat, Sabtu (6/10/2018).
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah
yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah
atau ke tempat pengepul sampah.
Edi menyambut baik keberadaan Bank Sampah Palm Asri ini
selain untuk membantu menangani pengolahan sampah, juga dapat menyadarkan
masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi dan bersih.
“Dengan adanya bank sampah ini, sampah menjadi sesuatu yang
lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang
memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.
Pemkot Pontianak memberikan perhatian khusus untuk
penanganan sampah sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan untuk menjadikan
Pontianak bebas dari sampah. Untuk itu, pihaknya terus berkolaborasi dengan
komunitas penggiat lingkungan dan masyarakat supaya mereka dapat memilah-milah
sampah, mana yang organik dan non organik.
“Kalau sampah organik bisa diolah menjadi kompos atau gas
metan. Kalau non organik, seperti plastik bisa didaur ulang menjadi biji
plastik sehingga memiliki nilai ekonomis, kertas bisa diolah menjadi
barang-barang bermanfaat,” sebut Edi.
Keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di
pinggir-pinggir jalan dan menimbulkan kesan kumuh, kotor serta merusak estetika
keindahan kota, ke depan akan ditiadakan. TPS-TPS tersebut akan ditempatkan di
lokasi yang tersembunyi dan tidak merusak estetika keindahan kota.
“Nanti tiap-tiap kecamatan hanya ada satu TPS saja sehingga
kota ini lebih tertata rapi dan indah,” tuturnya.
Ia juga mengimbau masyarakat supaya tidak membuang sampah
sembarangan. Terutama para pedagang informal yang berjualan makanan dan
minuman. Di lokasi mereka berjualan, masih ditemukan sampah berceceran dan ada
yang dibuang ke sungai atau parit.
“Kita minta para pedagang makanan dan minuman, jangan sampai
sampah sisa-sisa kemasan makanan dan minuman yang mereka jual itu dibuang ke
sungai atau parit karena kita masih banyak menemukan parit-parit dikotori
dengan sampah dari dagangan yang mereka jual,” tegasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Tinorma
Butar butar menjelaskan, saat ini jumlah bank sampah di Kota Pontianak secara
keseluruhan, termasuk bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
berjumlah 11 bank sampah yang tersebar di beberapa kecamatan dan kelurahan.
Salah satunya di Kampung Beting. Lokasinya berada di waterfront atau pinggir
sungai.
“Kenapa kita pilih di lokasi itu, karena di sana yang sudah
siap dan berkolaborasi dengan Aksi Pengembangan Wisata dari Kelurahan Sungai
Jawi,” katanya.
Tinorma menambahkan, sebagaimana Kebijakan dan Strategi
Nasional (Jakstranas) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tahun
2025, ada 30 persen pengurangan sampah. Dengan didirikannya bank sampah ini,
terang dia, juga sebagai salah satu upaya mengurangi jumlah sampah sesuai
dengan Jakstranas yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Untuk itulah kita kembangkan bank sampah dalam rangka
mengedukasi masyarakat supaya bagaimana sampah-sampah dari sumber sampahnya
terolah dengan baik,” tukasnya.
Ia menyebut, rerata volume sampah yang ditangani DLH Kota
Pontianak diperkirakan sebanyak sekitar 350 ton per hari. Pihaknya juga
merangkul dan berkolaborasi dengan para penggiat lingkungan sebab tanpa
dukungan mereka, penanganan sampah di Kota Pontianak tidak akan maksimal.
“Kita terus mengedukasi kepada masyarakat dan menggali
inovasi-inovasi supaya sampah ini tertangani dengan baik,” pungkasnya. (ind)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini