Pontianak    

Rancangan Awal RPJMD Kalbar Ditandatangani, Desa Mandiri Jadi Fokus

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 06 November 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Pontianak – DPRD

Kalbar menggelar rapat paripurna dengan agenda penandatanganan nota kesepakatan

antara legislatif dan eksekutif terkait rancangan awal rencana pembangunan

jangka menengah daerah (RPJMD) Kalbar 2019-2023 yang berlangsung di ruang rapat

Balairungsari, Kantor DPRD Kalbar, Selasa (6/11/2018).

Gubernur

Kalbar, Sutarmidji mengatakan dirinya akan tetap fokus pada upaya

meningkatkan IPM Kalbar yang saat ini jauh tertinggal dengan prioritas pada peningkatan di infrastruktur, ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

Orang nomor satu di Bumi

Tanjungpura ini juga fokus melahirkan desa mandiri sebanyak mungkin selama masa pemerintahannya bersama Wagub Kalbar, Ria Norsan.

“Mudah-mudahan

ini bisa. Rincian dan uraiannya per

tahun sudah jelas. Tahun depan kita mulai untuk menggratiskan

pendidikan SMA/SMK negeri, kita juga mulai membangun ruang rawat inap

yang refresentatif untuk RS Soedarso, beberapa ruas jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan itu kayak bubur

sekarang akan mulai ditangani,” ujarnya.

Guna mewujudkan desa mandiri, Sutarmidji mengatakan akan berupaya bekerja secara

bersama-sama dengan Kodam XII/Tanjungpura dan Polda Kalbar serta Bupati dan Walikota se-Kalbar.

“Target kita

bisa antara 200-400 dan dari total APBD yang ada, belanja

langsung itu 20 persen kita arahkan untuk menyelesaikan indikator desa madiri. Dari 68 indikator

desa mandiri itu kita lihat yang mana yang bisa ditangani dengan dana desa dan

yang mana ditagani oleh kabupaten dan

kota serta yang mana yang bisa ditangani Pemerintah Provinsi. Kalau sinergi seperti ini

bisa terwujud saya yakin 20-30 persen dari 2031 desa di Kalbar bisa jadi desa

mandiri,” tukasnya.

Mantan Wali Kota

Pontianak dua periode ini menilai saat ini peruntukan dana desa tidak jelas, menurutnya lebih baik jika dana desa bisa digunakan untuk fokus menyelesaikan indikator desa mandiri.

“Indikator

desa mandiri itu kan jelas, misalnya Posyandu, PAUD, lapangan olahraga,

siskmaling, gotong-royong, jalan desa dan sebagainya,” paparnya lagi.

Ia juga menyarankan agar

dibuat suatu aturan agar ADD digunakan untuk menyelesaikan indikator desa mandiri.

“Kalau dia sudah jadi desa mandiri maka Pemerintah Desa akan fokus pada badan

usaha milik desa (BUMDes), kemudian meningkatkan

infrastruktur sehingga tak hanya desa mandiri tapi desa yang bisa

mensejahterakan masyarakat,” tegasnya

lagi.

Sementara Ketua DPRD

Kalbar, M Kebing L mengatakan bahwa DPRD Provinsi Kalbar memberikan bebarapa masukan

dan saran terhadap RPJMD tersebut.

Kebing meminta agar Pemerintah

Provinsi Kalbar untuk lebih teliti dan cermat dalam menterjemahkan visi-misi

dari Gubernur Kalimantan Barat yang tertuang dalam RPJMD 2019-2023.

“Kemudian rancangan awal

RPJMD harus dapat mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan

inovatif yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui

peningkatan pendidikan, kesehatan dan memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam

proses pendidikan untuk membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan,” ujar Kebing.

DPRD juga meminta agar Pemprov

mampu mewujudkan masyaakat yang sejahtera, yaitu mengurangi angka kemiskinan

dan pengangguran, mempertegas keberpihakan pemerintah terhadap kelompok

masyarakat dan wilayah yang selama ini kurang mendapat perahtian.

“Kemudian, mengurangi diskriminasi

dalam berbagai aspek pelayanan sosial dan mempercepat proses hilirisasi dengan

memperkuat energi antar sektor pertanian dalam arti luas dan sektor

pertambangan dengan sektor industri pengolahan,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kalbar dari

Fraksi PPP, Mat Nawir menilai kebijakan Gubernur Sutarmidji untuk

mengejar terwujudnya desa mandiri di Kalimantan Barat harus didukung penuh.

Sebab, Desa mandiri, kata Mat Nawir sangat dibutuhkan untuk mendongkrak ketertinggalan di

Kalbar saat ini.

“Banyak

program yang sebenarnya bisa kita alokasikan terkait dengan desa

ini, baik infrastruktur kesehatan dan lain-lain. Ini yang perlu kita beri dukungan penuh pada

kebijakan dan rencana-rencana yang akan dilakukan oleh Gubernur,” ujarnya.

Mengenai SDM desa yang dinilai sulit berkembang, Mat Nawir menegaskan

bahwa hal tersebut

bukan suatu alasan. Bahkan,

lanjutnya, saat ini

banyak anak-anak desa yang telah berhasil menempuh pendidikan pada jenjang S1

bahkan S2.

“Tapi anak-anak dari desa ini yang sudah

banyak berhasil justru itu tidak mengembangkan

desanya

tapi didaerah lain, misalnya kota. Ini yang harus kita kembangkan, bagaimana

putra-putri daerah di

suatu desa

itu bisa mengembangkan desanya dengan kemampuan mereka. Ini yang harus kita

kelola jangan hanya mereka berhasil didaerah lain, tapi

desanya

tidak berkembang,” tandasnya.

(Fat)

Artikel Selanjutnya
Lepas Kontingen POPWIL Kalbar, Ini Pesan Sutarmidji
Selasa, 06 November 2018
Artikel Sebelumnya
Midji Minta Wartawan Tak Turut Serta Sebarkan Berita Hoax
Selasa, 06 November 2018

Berita terkait