Dibuka oleh Bupati Sekadau
KalbarOnline, Sekadau – Dalam rangka memperingati hari jadi (Harjad) Kabupaten Sekadau yang ke-XV tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Sekadau menggelar Festival Budaya Bumi Lawang Kuari (FBBLK) ke-VII 2018 dan expo pembangunan hari jadi Kabupaten Sekadau yang dipusatkan di Rumah Betang Youth Center, pada 15-18 Desember 2018.
Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Sekadau, Rupinus, SH., M.Si ini ditandai dengan pemukulan gong. Setelah itu Bupati Rupinus dan Wakil Bupati Sekadau, Aloysius, SH., M.Si melepas dua pasang burung merpati sebagai tanda persaudaraan antar masyarakat di Bumi Lawang Kuari.
Dalam sambutan Ketua Panitia pelaksana FBBLK 2018 oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olagraga dan Pariwisata Kabupaten Sekadau, Paulus Misi mengatakan digelarnya FBBLK ke-VII 2018 yang mengusung tema ‘melestarikan budaya lokal daerah yang maju, mandiri dan berdaya saing di Kabupaten Sekadau’ ini bertujuan untuk melindungi kekayaan intelektual budaya yang ada di Kabupaten Sekadau.
Kemudian, memanfaatkan dan membina keragaman budaya sebagai identitas bangsa, meletakan titik fokus pada pendayagunaan 10 obyek pemajuan kebudayaan dan penyusunan rencana induk kebudayaan.
“Para peserta FBBLK berasal dari Kecamatan, sanggar-sanggar dan pecinta seni, komunitas budaya maupun perorangan,” ujar Misi.
Sementara Bupati Rupinus dalam sambutannya menuturkan bahwa FBBLK ini adalah agenda rutin tahunan Pemkab Sekadau yang diadakan setiap 2 tahun sekali.
Tahun ini FBBLK ke-VII yang dilaksanakan bersamaan dengan hari jadi Kabupaten Sekadau yang ke-XV.
Menurut Bupati Rupinus, FBBLK ini merupakan potensi yang dimiliki oleh pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Sekadau.
“Apabila dikelola dengan baik maka akan berpengaruh pada dinamika perekonomian daerah,” ujarnya.
Orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari inipun mengapresiasi atas terselenggaranya FBBLK. Ia pun berpesan kepada peserta yang ikut ambil bagian dalam perlombaan ini tetap menjadikan kegiatan ini sebagai sarana menjalin persaudaraan, baik menang ataupun kalah.
“Menang dan kalah dalam kompetisi adalah hal yang biasa dan lumrah. Namun yang paling penting dan bermakna bagi kita adalah mari kita jadikan sebagai sarana untuk menjalin hubungan persaudaraan satu dengan yang lain disamping kita melestarikan adat istiadat dan kebudayaan daerah yang kita cintai ini. Jaga kemanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung,” pesannya. (Mus)
Comment